Tampilkan postingan dengan label Keilahian Yesus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keilahian Yesus. Tampilkan semua postingan

JESUS SON OF GOD

Pernyataan Yesus sebagai Son of God, Anak Allah yang ilahi merupakan bagian dari iman Kristen yang sering mendapat tantangan banyak pihak. Liberal Scholars sejak era Bultmann beranggapan konsep Son of God ini berasal dari budaya helenisme yang diadopsi gereja. Pihak Yudaisme para rabi dan traditional jews scholar menolak konsep Mesias sebagai Son of God dalam pengertian Divine Messiah. Bahkan Quran sendiri, memberikan kritikan keras kepada kekristenan karena dianggapnya kekristenan mengajarkan Yesus sebagai Son of God dalam pengertian anak secara biologis.
Dalam artikel ini kita akan menelusuri berbagai data biblical & extrabiblical pra Kristen seperti Tanakh/PL & Dead Sea Scroll serta informasi lainnya di era Greco Roman. Kemudian membandingkan dengan teks-teks dalam New Testament serta melihat pendapat Scholars. Terakhir menguji tuduhan Quran tentang Son of God dalam sense physically.
Share:

Yesus: Pencipta atau Ciptaan? Studi ayat Kol 1:15


Pertanyaan
Apakah Yesus ciptaan menurut Kolose 1:15?

Tanggapan
Kol 1:15 "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan".
Pihak Unitarian & Saksi Yehuwah memahami kata "sulung" (prototokos) dalam arti urutan waktu penciptaan atau Yesus adalah ciptaan pertama. Jika kita melihat arti tekstual kata prototokos terdapat dua pengertian: harfiah (literal) dan figuratif (simbolis). Mereka memilih arti pertama yaitu arti literal.
Share:

Debat Keilahian Yesus: Benarkah Yesus Allah ??

Pengantar: Debat ini terjadi di grup diskusi FB Sola Scriptura antara Jimmy Jeffry (Apologia Kristen) dengan Elang Imannuel seorang Unitarian. Debat hanya berlangsung singkat karena Elang tidak lagi memberi tanggapan terhadap posting terakhir. Beberapa point seputar topik ini akan dibuatkan artikel yang lebih mendalam oleh Apologia Kristen.

Jimmy
Berkaitan dengan topik ini, sebagai pengantar awal, ada beberapa hal yang perlu saya tanyakan kepada anda.
1. Saksi Yehovah mempercayai Yesus hanyalah "allah" kecil atau makhluk istimewa sebagai agent dari Allah yang menciptakan alam semesta, ini bisa disebut henotheism. Apakah anda sependapat dengan konsep ini?

2. Apakah "makhluk" Yesus ini dikategorikan dalam kelompok malaikat? jika yah, apakah anda sependapat dengan Frans Donald yang mengidentifikasinya sebagai malaikat Mikhail? jika tidak jelaskan posisi anda. 

Elang
Setahu saya henoteisme adalah konsep tentang Allah yang bersifat nasional. Begini, Yesus memang bergelar Elohim seperti Bapa. Bapa melalui Yesus adalah pencipta alam semesta ini.
24 Namun Yusuf tetap kukuh lengannya, tetap kuat panahnya, karena kuasa Sang Gembala Mahakuat, Allah Yakub, Pelindung Israel. (Gen 49:24 BIS)
1 Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan, Sabda sudah ada. Sabda ada bersama Allah dan Sabda sama dengan Allah. (Joh 1:1 BIS)
3 Segalanya dijadikan melalui Dia, dan dari segala yang ada, tak satu pun dijadikan tanpa Dia. (Joh 1:3 BIS)

Apakah Yesus termasuk malaikat?
Saya rasa Yesus lebih tinggi dari malaikat, tetapi yang jelas seorang "Makhluk" surgawi.
8 Tetapi kepada Anak itu, Allah berkata, "Takhta-Mu, ya Allah, akan kekal selama-lamanya! Pemerintahan-Mu adalah pemerintahan yang adil.
9 Engkau suka akan keadilan, dan benci akan kecurangan; itulah sebabnya Allah, Allah-Mu, memilih Engkau dan memberi kepada-Mu kehormatan yang mendatangkan sukacita, melebihi teman-teman-Mu."

10 Allah berkata juga, "Engkau, Tuhan, pada mulanya menciptakan bumi, dan Engkau sendiri membuat langit.

11 Semuanya itu akan lenyap, dan menjadi tua seperti pakaian; tetapi Engkau tidak akan berubah.

12 Alam semesta ini akan Kaulipat seperti baju, dan akan Kauganti dengan yang lain. Tetapi Engkau tidak pernah akan berubah, dan hidup-Mu tidak akan berakhir."

13 Allah tidak pernah berkata begini kepada seorang malaikat pun, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaklukkan kepada-Mu." (Heb 1:8-13 BIS)

Jimmy
Henotheism is the belief and worship of a single god while accepting the existence or possible existence of other deities that may also be worshipped. (Wikipedia)
Henotheism: the worship of one god without denying the existence of other gods (Merriam Webster)

Anda menyatakan Yesus bergelar Elohim, sambil merujuk Gen 49:24 & John 1:1 termasuk Heb 1:8. Di sisi lain anda menekankan hanya ada satu Allah (Elohim) exclude Yesus. Apakah Yesus bukan Elohim? Atau apakah Yesus adalah Elohim level rendah model henotheism?

Jika anda meyakini Yesus bukan Elohim dan hanya bergelar Elohim, bagaimana anda menjelaskan ketiga ayat tersebut? Mungkinkah seorang makhluk sorgawi ciptaan Allah menggunakan gelar Elohim?

Selanjutnya bagaimana anda menjelaskan Joh 1:3 yang juga anda kutip. Joh 1:3 "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan". Jika Yesus bukan pencipta berarti Yesus adalah salah satu ciptaan atau sesuatu yg dijadikan. Nah bagaimana anda menjelaskan kalimat dari ayat tersebut “.. tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”?

Elang
Merujuk ke Injil Yohanes sendiri bahwa Yesus bergelar Elohim, namun hanya Bapa yang satu-satunya Elohim yang benar.
BIS John 1:1 Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan, Sabda sudah ada. Sabda ada bersama Elohim dan Sabda sama dengan Elohim. BIS John 17:3 Inilah hidup sejati dan kekal; supaya orang mengenal Bapa, satu-satunya Elohim yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa.

Terserah jika Jimmy Jeffry mengkategorikan hal tersebut ke dalam henoteism atau tidak.

Mungkinkah seorang ciptaan Elohim bergelar Elohim? Ya, sangat mungkin. Contohnya adalah Musa, dimana YAHWEH mengangkatnya menjadi Elohim bagi Firaun, plus ada nabinya pula.
BIS Exodus 7:1 YAHWEH berkata kepada Musa, " (Exo 7:1 BIS)

Analogi :
Saya ini ciptaan Elohim dengan cara biologis kedua orang tua saya. Begitupun alam semesta ini yang diciptakan YAHWEH Elohim melalui suatu Makhluk surgawi yang belakangan kita kenal dengan nama Yesus Kristus.

Jimmy
Anda mengambil contoh Musa yang juga disebut Elohim dalam Exo 7:1. Namun yang jadi pertanyaan saya adalah Elohim dalam pengertian ilahi, bukan sekedar term Elohim.
אלהים 'ĕlôhı̂ym el-o-heem' Plural of H433; gods in the ordinary sense; but specifically used (in the plural thus, especially with the article) of the supreme God; occasionally applied by way of deference to magistrates; and sometimes as a superlative: - angels, X exceeding, God (gods) (-dess, -ly), X (very) great, judges, X mighty. (Strong’s Hebrew & Greek Dictionaries)

Musa disebut Elohim dalam konteks, Musa memiliki wibawa seperti Elohim terhadap Firaun. Di sini penyebutannya tidak dibarengi dengan atribut keilahian yang melekat dalam penyebutan Elohim terhadap Musa.

Jelas berbeda dengan Yesus, dimana penyebutan Elohim kepada Yesus disertai atribut keilahian yang melekat. Kata Elohim (Allah) dalam John 1:1 berkaitan dengan kata “Pada Mulanya” yang merupakan salah satu atribut keilahian. Joh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Pada ayat berikut, Heb 1:8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.’. Kata Allah (Elohim) yang ditujukan kepada Anak (Yesus) berkaitan dengan kata “Takhta.. selamanya.. tongkat kerajaan” yang merupakan atribut-atribut keilahian.
So.. pertanyaan saya adalah mungkinkah makhluk ciptaan Allah bergelar Elohim dengan atribut-atribut keilahian seperti yang saya jelaskan di atas ??

Mengenai Joh 17:3 "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus"
Sebelum saya beri tanggapan detail terhadap ayat ini, saya bertanya kepada anda. Jika anda memahami arti kata “satu-satunya” (MONOS) dalam pengertian satu mutlak, bagaimana anda menjelaskan kata yang sama yang ditujukan kepada Yesus? seperti dalam Jud 1:4 ...dan yang menyangkal satu-satunya (MONOS) Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.”

Selanjutnya kata “Benar” (Alethinos) apakah ini berarti kontras dengan Allah (Elohim) lain yang salah, kalau begitu seperti uraian di atas, apakah Yesus adalah Elohim yang palsu/salah? :-)

Berkaitan penciptaan oleh Yesus, anda belum juga memberi penjelasan terhadap pertanyaan saya sebelumnya. Jika Yesus bukan pencipta berarti Yesus adalah salah satu ciptaan atau sesuatu yang dijadikan. Nah bagaimana anda menjelaskan kalimat dari ayat tersebut (John 1:3) “.. tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”?

ApologiaKristen.co.cc
Share:

Yesus Menolak dipanggil Tuhan ?

Pengantar: Beberapa pihak menggangap dalam ayat berikut ini Yesus menolak dipanggil Tuhan. Untuk itu mari kita menguji anggapan ini.
Mat 7:21-23  "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

PERTANYAAN

Bukan yang memanggil Yesus Tuhan, Tuhan ! yang masuk dalam kerajaan sorga menjelaskan Yesus tidak mau dipanggil Tuhan melainkan dia hanya melakukan kehendak Bapanya di sorga. Artinya yang diterima Allah menurut Yesus adalah yang melakukan kehendak Allah. Ayat ini juga menunjukan dua subyek yang berbeda antara Yesus dan Allah, kalauYesus sama dengan Allah maka Yesus juga akan mengatakan atau  melaksanakan kehendaknya sendiri. Bahkan Yesus tidak mau mengakui dan mengusir mereka yang bernubuat atas namanya dan seterusnya. Sangat jelas Yesus menghendaki agar manusia melaksanakan kehendak Allah. Ayat ini membuktikan bahwa Yesus tidak setara dengan Allah

JAWABAN
Jika ayat-ayat itu dicermati Yesus tidak pernah menyalahkan atau mengoreksi kata "Tuhan" yang ditujukan padaNya, tetapi Yesus menyalahkan tindakan mereka yang hanya menggunakan nama "Tuhan" padahal Yesus tidak mengenal mereka. Mengapa Yesus tidak mengenal mereka? karena mereka bukanlah domba-dombaNya. Yoh 10:14 "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku".

Konteks ayat ini berkaitan dengan pengajaran sesat nabi-nabi palsu ay. 15 "...Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba...". Jadi di sini mereka yang berseru-seru itu bukanlah domba-dombaNya melainkan hanya mengaku-ngaku atau menyamar sebagai domba. Untuk mendeteksi mereka yaitu melalui buahnya ay. 17 "Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik".

Pada hakekatnya para nabi-nabi palsu itu tidak percaya pada Yesus atau diilustrasi sebagai pohan yang tidak baik, sehingga dengan sendirinya buah yang dihasilkan adalah buah yang tidak baik. Bisa saja mereka menggunakan nama "Yesus", tetapi hanya manipulasi dengan menyamar seperti domba. Di bagian Alkitab lainnya disebut mereka menyamar sebagai malaikat Terang.
2 Kor 11:13-15 "Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran ".

Hal ini bisa terjadi karena Iblispun memiliki kuasa melakukan mujizat tetapi bukan mahakuasa.
2 Tes 2:9-10 "Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat.."

Jadi jelaslah bahwa dalam Mat 7:21-23, Yesus tidak mengoreksi pernyataan bahwa Ia adalah Tuhan, tetapi Yesus menyalahkan para nabi-nabi palsu itu. Mereka menggunakan nama "Yesus" tetapi sesungguhnya mereka tidak percaya kepadaNya. Mereka mungkin pintar memanipulasi bahkan bisa menyesat orang-orang pilihan. Mat 24:24 "Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.". Tetapi satu hal yang tdk bisa dimanipulasi yaitu hidup menghasilkan buah Roh. Gal 5:22-23 "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri".

Apa yang dimaksud melakukan kehendak Bapa? yaitu mereka yang percaya kepada Yesus dan hidup menghasilkan buah yang baik. Orang yang hidup menghasilkan buah Roh merupakan bukti "iman" bahwa ia memang sungguh-sungguh percaya Yesus.Yoh 6:40 "Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Matius 7:22-23 merupakan ayat nubuatan tentang penghakiman yang akan datang, saat Yesus akan datang sebagai Hakim untuk memisahkan domba dan kambing.
Mat 25:31-32 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing "
2 Tim 4:8 "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya."

Yesus yang disebut Tuhan dan sebagai Hakim merupakan salah satu bukti keilahianNya.
Share:

Pengakuan Thomas: Ya Tuhanku dan Allahku

Pengantar: Banyak pihak yang mencoba membantah pengakuan Thomas sebagai bukti keilahian Yesus. Secara seragam bantahan ini berasal dari pihak Islam dan bidat Kristen seperti Saksi Yehovah dan Unitarian (Kristen Tauhid).

PERTANYAAN
Perkataan Thomas dalam Yoh 20:28 “Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" sering dijadikan sebagai ayat favorit untuk membuktikan keilahian Yesus. Namun jika diperhatikan lebih teliti sebenarnya klaim itu tidak beralasan. Perkataan Thomas itu hanyalah ungkapan kekagetan atau keheranan terhadap Yesus.
Banyak ahli yang berasal dari Islam termasuk dari sekte Kristen sendiri seperti Saksi Yehovah & Unitarian memiliki pandangan yang sama bahwa itu bukanlah pernyataan keilahian Yesus.

Ahmed Deedat seorang orator Islam dalam debatnya dengan Anis Shorrosh (1985) mengatakan:
“...ketika itu Tomas yang dikenal sebagai orang yang ragu itu mengetahui bahwa dirinya dungu. ... Yesus berkata kepadanya, "Kemarilah, lakukanlah apa yang engkau inginkan". Saat itu ia tahu bahwa ia dungu, Tomas berkata dengan kagum, "Ya Tuhanku dan Allah-ku!". Apakah saat itu Tomas memanggil Yesus karena Yesus pemelihara dan Tuhannya? Tidak, itu adalah ungkapan kekaguman.”
Kelompok Saksi Yehovah dalam bukunya “Haruskan Anda Percaya pada Tritunggal, ©1989 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania” mengatakan:
“ Tetapi bagaimana dengan kata-kata rasul Tomas, “Ya Tuhanku dan Allahku!” kepada Yesus dalam Yohanes 20:28? Bagi Tomas, Yesus adalah seperti “allah,” terutama dalam mukjizat yang ia lihat yang mendorongnya untuk mengeluarkan seruan itu. Beberapa sarjana mengatakan bahwa Tomas mungkin hanya mengucapkan seruan keheranan yang emosional, yang diucapkan kepada Yesus namun ditujukan kepada Allah.”
Dan terakhir dari seorang pengikut Kristen Tauhid bernama Frans Donald dalam bukunya “Menjawab Doktrin Tritunggal” mengatakan hal yang senada:
“ Saat orang terkejut melihat Tsunami yang sangat dahsyat, orang itu berkatan “Ya Tuhan dan Allahku!” bukan berarti gelombang Tsunami itu adalah Tuhan atau Allahnya, bukan? Ucapan “Ya Tuhan dan Allahku” itu adalah sebuah ekspresi keterkejutan. Thomas terkejut karena menyadari bahwa Yesus yang telah mati disalib dan dikubur itu ternyata benar-benar hidup kembali”.

JAWABAN

Mari kita mengkaji argumentasi yang diajukan mereka baik dari Islam maupun bidat Kristen seperti Saksi Yehovah & Kristen Tauhid (Unitarian versi Indonesia). Kajian dilakukan secara komprehensif mulai dari aspek sosial budaya di Palestina, analisis kronologis peristiwa, kajian tata bahasa, pendapat bapa gereja dan para ahli Alkitab yang kredibel.

1. Kajian Sosial Budaya di Palestina

Apakah perkataan Thomas hanyalah ungkapan kekaguman, keheranan dan keterkejutan? Memang jika di masa kita saat ini penyebutan nama Tuhan untuk ungkapan kekagetan/keterkejutan terhadap hal-hal yang luar biasa merupakan hal yang biasa dilakukan terutama di kalangan Islam. Tetapi kita perlu menguji apakah orang Yahudi di Palestina pada abad pertama memiliki kebiasaan seperti itu?. Untuk itu kita mengacu pada Taurat yang mengatur banyak hal dalam kehidupan bermasyarakat orang Yahudi.
Keluaran 20:7
LAI Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
LXX, ου λημψη το ονομα κυριου του θεου σου επι ματαιω ου γαρ μη καθαριση κυριος τον λαμβανοντα το ονομα αυτου επι ματαιω
Translit, OU LÊMPSÊ TO ONOMA KURIOU TOU THEOU SOU EPI MATAIÔ OU GAR MÊ KATHARISÊ KURIOS TON LAMBANONTA TO ONOMA AUTOU EPI MATAIÔ
Ayat ini sangat tegas melarang untuk menyebutkan nama TUHAN dengan sembarang. Kecuali tentunya hanya dilakukan dalam bentuk doa, pengakuan iman & penyembahan. Tidak ada bukti ayat-ayat dalam Alkitab yang menuliskan ungkapan kekagetan spontan dengan menggunakan nama Tuhan.

Sebagai informasi berikut ini penulisan nama Tuhan dalam bahasa Ibrani, Yunani, Inggris & Indonesia.
YHWH atau Yahweh (Ibrani) – Kurios (Yunani) - LORD (Inggris) – TUHAN (Indonesia)
Adonai (Ibrani) – Kurios (Yunani) – Lord (Inggris) – Tuhan (Indonesia)
Elohim (Ibrani) – Theos (Yunani) – God (Inggris) – Allah (Indonesia)
Yahweh Elohim (Ibrani) – LORD God (Inggris) – TUHAN Allah (Indonesia)
Adonai Yahweh (Ibrani) – Lord GOD (Inggris) – Tuhan ALLAH (Indonesia)
Nama “YHWH” sangatlah sakral bagi orang Yahudi seperti yang dijelaskan dalam buku Tafsiran Alkitab Masa Kini Seri 1.
Sepanjang abad-abad dalam mana PL ditulis nama Yahweh-lah yang dipakai. Tapi pada zaman antara PL dan PB (lk 400 – 50 SM) orang mulai merasa bahwa nama YHWH terlalu mulia untuk disebutkan. YHWH boleh dituliskan (setelah mencucikan tubuh) tapi tidak boleh disebutkan. Karena itu orang Yahudi ortodoks menempuh kebijaksanaan dengan mengganti YHWH dengan sebutan Adonai (tuan, bapak) bila Nama yang terlalu mulia itu diketemukan dalam ayat Alkitab.
Jadi jelaslah bahwa ungkapan seperti “Oh Tuhan! .. Yah Allah!” merupakan ungkapan spontan untuk masa kini tetapi bukan untuk masa abad pertama. Sehingga argumentasi tersebut tidak valid yaitu menggunakan pola berpikir abad 21 untuk dimasukan ke pola pikir abad pertama.

Seandainya perkataan Thomas hanya merupakan ungkapan seruan kekagetan maka Yesus pasti akan menegur hal itu, tetapi Yesus tidak menegur perkataan Thomas tetapi menegur ketidakpercayaannya. Yesus tidak mengoreksi perkataan Thomas berarti Dia meneguhkan perkataan tersebut.
Yoh 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
2. Kronologis Peristiwa Penampakan

Selanjutnya mari kita meneliti kronologis peristiwa penampakan tersebut dalam ayat-ayat berikut ini:
Yoh 20:26 … Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Yoh 20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
Yoh 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Jika Thomas bermaksud mengucapkan ungkapan seruan keterkejutan maka seharusnya itu terjadi saat Yesus menampakan diri kepadanya dan mengucapkan salam (Ay. 26 & 27). Terdapat jeda waktu antara perkataan salam dari Yesus dengan perkataan selanjutnya. Bandingkan dengan peristiwa saat Yesus berjalan di atas air yang menuliskan kalimat “mereka terkejut dan berseru”.
Mat 14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
Saat Thomas melihat Yesus pertama kali dia pasti sudah mengenalNya karena sudah hafal wajah & perawakan Yesus. Apalagi murid-murid lain telah mengatakan bahwa Yesus telah menemui mereka saat Thomas tidak ada. Jeda waktu ini adalah momen penting penghayatan iman dari Thomas yang kemudian menjawab Yesus dengan mengatakan “Yah Tuhanku dan Allahku”

3. Kajian Tata Bahasa

Berikut kita membandingkan Yoh 20:28 dengan ayat lain yang paralel dalam bahasa Yunani.
LAI Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!
KJV And Thomas answered and said unto him, My Lord and my God.
Textus Receptus, και απεκριθη ο θωμας και ειπεν αυτω ο κυριος μου και ο θεος μου
Translit, kai apekrithê ho thômas kai eipen autô ho kurios mou kai ho theos mou
Dalam ayat tersebut digunakan kata Tuhanku (ho kurios) dan Allahku (ho theos). Ayat paralel ini dengan Maz 35:23 yang ditujukan kepada Allah.
LAI Terjagalah dan bangunlah membela hakku, membela perkaraku, ya Allahku dan Tuhanku!
KJV Stir up thyself, and awake to my judgment, even unto my cause, my God and my Lord.
LXX εξεγερθητι κυριε και προσχες τη κρισει μου ο θεος μου και ο κυριος μου εις την δικην μου
Translit EXEGERTHÊTI KURIE KAI PROSKHES TÊ KRISEI MOU HO THEOS MOU HO KURIOS MOU EIS DIKÊN MOU
Terdapat juga kesamaan dalam Why 4:11 yang menggunakan kata “kurios kai theos”
LAI "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; …”
Rev 4:11 Thou art worthy, O Lord, to receive glory and honour and power…”
Jadi jelaslah kalimat “Ya Tuhanku dan Allahku” merupakan sebuah ungkapan pernyataan keilahian. Dalam Maz 35:23 & Why 4:11 ditujukan kepada Allah sedangkan Yoh 20:28 ditujukan kepada Yesus yang juga adalah Allah.

Sekarang kita menguji apakah kalimat ini ditujukan pada pihak kedua (Yesus) atau hanya ungkapan kekagetan yang ditujukan pada pihak ketiga (Allah Bapa)?
(ALT) And Thomas answered and said to Him, "My Lord and my God!"
(ASV) Thomas answered and said unto him, My Lord and my God.
(EMTV) And Thomas answered and said to Him, "My Lord and my God!"
(ISV) Thomas answered him, saying "My Lord and my God!"
(KJV+) And Thomas answered and said unto him, My Lord and my God.
(LITV) And Thomas answered and said to Him, My Lord and my God!
(NIV) Thomas said to him, “ My Lord and my God!”.
Kuncinya terletak pada penggunaan frase “Tomas Menjawab Dia” (Thomas answered and said unto him) atau dalam bahasa Yunani “eipan auto”. Frase ini adalah sebuah idiom yang umum dalam Perjanjian Baru dan selalu berkaitan dengan pihak kedua. Tidak pernah idiom ini dimaksudkan untuk pihak ketiga. Berikut ini ayat-ayat yang menggunakan idiom “eipan auto”.
Yoh 3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya (eipan auto) : "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
Yoh 4:52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka (eipon oun auto): "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."
Yoh 4:53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya (eipan auto): "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
Yoh 5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya(eipen auto),: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
Yoh 5:19 Maka Yesus menjawab mereka (eipen auto), kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Yoh 3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya (eipen auto): "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
4. Pendapat Bapa Gereja & Para Ahli

Terakhir kita akan melihat pendapat dari bapa gereja dan ahli Alkitab yang kredidel terhadap perkataan Thomas ini.
Athanasius dalam Discourse II mengatakan:
And when Thomas said to Him, `My Lord and my God148 ,' He allows his words, or rather accepts him instead of hindering him. For He is, as the other Prophets declare, and David says in the Psalm, `the Lord of hosts, …”
Dan ketika Thomas menjawab Dia “Yah Tuhanku dan Allahku”. Dia (Yesus) memperkenankan perkataan itu atau menerimanya dan tidak melarangnya. Bagi Dia, ini sebagaimana dikatakan para nabi, dan Daud mengatakan dalam Mazmur, “Tuhan semesta alam, …”
A.T. Robinson seorang ahli tata bahasa Yunani dalam "Robertson's Word Pictures of New Testament" menyatakan:
My Lord and my God (Ho kurioß mou kai o qeoß mou). Not exclamation, but address, the vocative case though the form of the nominative, a very common thing in the Koin‚. Thomas was wholly convinced and did not hesitate to address the Risen Christ as Lord and God. And Jesus accepts the words and praises Thomas for so doing.
Yah Tuhanku dan Allahku. Bukan sebuah seruan (kekagetan), tetapi sebuah kalimat vokatif yang digunakan dalam bentuk nomatif. Ini merupakan hal yang umum dalam bahasa Yunani Koine. Thomas yakin sepenuhnya dan tidak ragu-ragu mengatakan hal itu kepada Kristus yang telah bangkit sebagai Tuhan dan Allah. Dan Yesus menerima perkataan dan pujian yang dilakukan Thomas.
Raymond E. Brown seorang sarjana Katolik dalam buku Introduction to New Testament Christology, Paulist Press; Mahwah, NJ 1994 mengatakan hal yang senada:
On the Sunday evening one week after Easter Jesus appears to Thomas and the other disciples, causing Thomas to confess HIM as "My Lord and my God." This is the clearest example in the NT of the use of "God" for Jesus. HERE JESUS IS ADDRESSED AS "GOD" (a nominative form with definite article, which functions as a vocative).
Pada hari Minggu sore, seminggu setelah Paskah Yesus menampakan diriNya kepada Thomas dan murid lainnya, menyebabkan Thomas mengakui Dia sebagai “Tuhanku dan Allahku”. Hal ini merupakan contoh paling jelas dalam Perjanjian Baru penggunaan kata “Allah” pada Yesus. Disini Yesus dinyatakan sebagai Allah (Sebuah bentuk nominative menggunakan kata sandang, yang berfungsi sebagai kalimat vokatif).
Tim ahli dari International Standard Version menyatakan:
Simply put, the phrase "O my Lord! O my God!" wasn't an expression of surprise or derogation in those cultures. But then again, the phrase is being addressed to Jesus himself, as our text clearly notes: "Thomas answered him" (i.e., Jesus). Our rendering doesn't say "Thomas answered", which would have been one way to express surprise: i.e., "Thomas answered 'O my Lord! O my God!" -- That's how you make the Greek phrase into an exclamation of surprise. Which, by the way, is not what the Greek is saying.
Secara sederhana, frase “Yah Tuhanku dan Allahku” bukanlah sebuah ekspresi kekagetan karena itu sebuah pelanggaran dalam konteks budaya saat itu. Tetapi frase itu ditujukan kepada Yesus sendiri, sebagaimana tertulis dengan jelas “Thomas menjawab Dia (Yesus). Penerjemahan dari kami tidak menyatakan frase “Thomas menjawab” sebagai sebuah ekspresi kekagetan misalnya menggunakan kalimat seperti ini “Thomas menjawab Dia, Oh.. Tuhanku! Oh.. Allahku!. “
Dari seluruh kajian ini kita bisa menyimpulkan bahwa perkataan Thomas “Ya Tuhanku dan Allahku” merupakan pernyataan iman Thomas tentang keilahian Yesus Kristus.
Share:

Yesus: Allah atau Manusia?

Pengantar:  Beberapa pihak sering membantah keilahian Yesus dengan merujuk pada ayat-ayat kemanusiaanNya. Padahal Yesus tidak hanya sebagai manusia tetapi juga sebagai Allah dan banyak ayat yang membuktikan keilahian Yesus.

PERTANYAAN
Banyak ayat dalam Injil menyatakan bahwa Yesus adalah manusia dan bukan Allah. Apakah mungkin Allah bisa merasa lapar dan haus? Apakah Tuhan dilahirkan oleh seorang manusia? Berikut ini beberapa ayat bukti bahwa Yesus hanyalah seorang manusia.
1. Tuhan tidak punya silsilah, kecuali manusia. (Mat 1:1-16, Luk 3:23-38)
2. Tuhan tidak lahir, kecuali manusia (Mat 1:18, Luk 2:11)
3. Malaikat bersaksi Yesus hanyalah seorang anak bukan Tuhan (Mat 2:13, 20)
4. Yesus orang Nazaret (Mat 2:23)
5. Yesus dibaptis manusia (Mat 3:13, Mark 1:9)
6. Yesus merasa lapar (Mat 4:2)
7. Yesus digoda & dibawa iblis (Mat 4:3,5,8 Mar 1:13)
8. Yesus bersyukur kepada Allah (Mat 11:25)
9. Yesus akui dirinya nabi (Mat 13:57)
10. Yesus berdoa (Mat 14:23)
11. Yesus harus berseru kepada Allah meminta bantuan (Mat 26:53)
12. Yesus kesakitan akan mati dan menyeru kepada Allah (Mat 27:46)

JAWABAN
Ayat-ayat yang dikutip di atas merupakan bukti dari kemanusiaan Yesus. Namun selain manusia, Yesus juga adalah Allah sehingga pertanyaan “Apakah Yesus, Allah atau manusia?” tidaklah tepat karena Yesus adalah Allah dan manusia.

Yoh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia,…
Fil 2:6-7 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Berikut ini daftar ayat-ayat bukti keilahian Yesus.

A. IMPLISIT KRISTOLOGI
1. Fungsi & Peran Ilahi dari Yesus
a. Berkaitan dengan alam semesta
(1) Pencipta (Yoh 1:3; Kol. 1:16; Ibr. 1:2)
(2) Penopang (1 Kor. 8:6; Kol. 1:17; Ibr. 1:3)
(3) Sumber Kehidupan (Yoh 1:4; Kis 3:15)
(4) Sumber Pengaturan (Mat. 28:18; Rom. 14:9; Why. 1:6)
b. Berkaitan dengan umat manusia
(1) Menyembuhkan sakit (Mar 1:32-34; Kis 3:6; 10:38)
(2) Mengajar dengan otoritas (Mar 1:21-22; 13:31)
(3) Mengampuni dosa (Mar 2:1-12; Luk 24:47; Kis 6:31;
Kol. 3:13)
(4) Memberikan keselamatan atau hidup yang kekal (Kis 4: 12;
Rom. 10:12-14)
(5) Mengutus Roh Kudus (Mat. 3:11; Kis 2:17, 33)
(6) Membangkitkan orang mati (Luk 7:11-17; Yoh 5:21; 6:40)
(7) Menjalankan penghakiman (Mat. 25:31-46; Yoh 5:19-29;
Kis 10:42; 1 Kor. 4:4-6)
2. Status Ilahi dari Yesus
a. Dalam hubungan dengan Bapa
(1) Memiliki atribut ilahi (Yoh 1:4; 10:30; 21:17;
Ef. 4:10; Kol. 1:19; 2:9)
(2) Eksistensi yang kekal (Yoh 1:1; 8:58; 12:41; 17:5;
1 Kor. 10:4; Fil. 2:6; Ibr. 11:26; 13:8; Yud 5)
(3) Sama dalam status derajat kehormatan (Mat. 28:19; Yoh 5:23;
2 Kor. 13:14; Why. 22:13; cf. 21:6)
(4) Sumber Wahyu (Yoh 1:18; 14:9; Kol. 1:15; Ibr. 1:1-3)
(5) Perwujudan dari kebenaran (Yoh 1:9, 14; 6:32; 14:6; Why. 3:7,14)
(6) Pemilik bersama kerajaan Allah (Ef. 5:5; Why. 11:15),
gereja (Rom. 16:16), Roh (Rom. 8:9; Fil. 1:19),
bait Allah (Why. 21:Z), nama ilahi (Mat 28:19; cf. Why. 14:1),
dan tahta (Why. 22:1, 3)
b. Dalam hubungan dengan umat manusia
(1) Penerima pujian (Mat 21:16-16; Ef. 6:19; 1 Tim. 1:12;
Why. 5:8-14)
(2) Penerima doa (Kis 1:24; 7:59-60; 9:10-17,21;
22:16,19; 1 Kor. 1:2; 16:22; 2 Kor. 12:8)
(3) Objek dari iman yang menyelamatkan (Yoh 14:1; Kis 10:43; 16:31;
Rom. 10:8-13)
(4) Objek dari penyembahan (Mat 14:33; 28:9,17; Yoh 5:23; 20:28;
Fil 2:10-11; Ibr. 1:6; Why. 5:8-12)
(5) Sumber berkat (1 Kor. 1:3; 2 Kor. 1:2; Gal. 1:3;
1 Tes. 3:11; 2 Tes. 2:16)
(6) Objek dari kidung pujian (2 Tim 4:18; 2 Pet. 3:18; Why. 1:5b-6;
5:13)
B. EKSPLISIT KRISTIOLOGI
1. Ayat-ayat tentang Yahweh dalam PL ditujukan pada Yesus
a. Karakter dari Yahweh (Kel. 3:14 and Yes 43:11 berkaitan dengan Yoh 8:68; Maz. 101:27-28 LXX [MT 102:28-291] dikutip dalam Ibr. 1:11-12; Yes 44:6 berkaitan dengan Why. 1:17)
b. Kesucian Yahweh (Yes 8:12-13 dikutip dalam 1 Pet.3:14-15)
c. Deskripsi dari Yahweh (Yeh. 43:2, Dan. 10:6-6 berkaitan dengan Why. 1:13-16)
d. Penyembahan pada Yahweh (Yes 45:23 berkaitan dengan Fil. 2:10-11;
Ul. 32:43 LXX dan Maz. 96:7 LXX [MT 97:7] dikutip dalam Ibr. 1:6)
e. Pekerjaan Yahweh dalam mencipta (Maz. 101:26 LXX [MT 102:27] dikutip dalam Ibr. 1:10)
f. Keselamatan dari Yahweh (Yoel 2:32 [MT 3:5] dikutip dalam Rom. 10:13; Kis 2:21; Yes 40:3 dikutip dalam Mat. 3:3)
g. Kepercayaan pada Yawheh (Yes 28:16 dikutip dalam Rom. 9:33;
10:11; 1 Pet. 2:6)
h. Penghakiman dari Yahweh (Yes 6:10 berkaitan dengan Yoh 12:41; Yes 8:14 dikutip dalam Rom. 9:33 dan 1 Pet. 2:8)
i. Kemegahan dari Yahweh (Maz. 68:18 [MT v. 19] dikutip dalam Ef. 4:8)
2. Titel ilahi dilekatkan pada Yesus
a. Anak Manusia (Mat. 16:28; 24:30; Mar 8:38; 14:62-64; Kis 7:56)
b. Anak Allah (Mat.11:27; Mar 15:39; Yoh 1:18; Rom. 1:4;
Gal.4:4; Ibr. 1:2)
c. Mesias (Mat. 16:16; Mar 14:61; Yoh 20:31)
d. Tuhan (Mar 12:36-37; Yoh 20:28; Rom. 10:9, 1 Kor. 8:6-6; 12:3;
16:22; Fil. 2:11; 1 Pet. 2:3; 3:15)
e. Alfa dan Omega (Why. 22:13; cf. 1:8; 21:6)
f. Allah (Yoh 1:1,18; 20:28; Rom. 9:5; Tit 2:13; Ibr. 1:8;
2 Pet. 1:1)
Pembahasan ini hanya berupa daftar lengkap bukti-bukti keilahian Yesus melengkapi bukti kemanusiaanNya. Pembahasan lebih detail dibahas dalam artikel lainnya di kategori "Keilahian Yesus".


Reference:
Murray J. Harris, Jesus as God, Baker Book House, 1992
Share:

Aku dan Bapa adalah Satu

Pengantar: Kesatuan Bapa & Yesus dalam esensi keallahan merupakan salah satu bukti kuat keilahian Yesus. Namun pihak Islam, Saksi Yehovah & Kristen Tauhid mengatakan bahwa kesatuan tersebut hanya dalam arti satu tujuan bukan satu esensi.

PERTANYAAN
Orang Kristen selalu menggunakan Yoh 10:30 “Aku dan Bapa adalah satu” sebagai bukti keilahian Yesus. Tetapi masalahnya kalau Yesus dan Bapa adalah satu pribadi, lalu Yesus berdoa kepada siapa? Memahami kata “satu” ini tidak lepas dari konteks.

Yoh 10:25 “Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku”. Pengertian ayat ini yaitu Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama dengan Bapa. Jadi kata “satu” ini memiliki arti satu perbuatan atau satu tujuan bukan satu hakekat.


JAWABAN
Pertama-tama kita perlu memahami dulu arti literal dari kata “satu” dalam bahasa Yunani.
Yoh 10:30 ”Aku dan Bapa adalah satu
KJV: “I and my Father are one
Transliterasi: εγω και ο πατηρ εν εσμεν
Interlinear: egô {Aku} ka i{dan} ho patêr {Bapa itu} hen {satu} esmen {kami adalah}

Kata “satu” dalam bahasa Yunani terdiri atas beberapa kata yaitu: HEIS (maskulin), MIA (feminin) dan HEN (Netral) serta kata satu yang berarti “tunggal” yaitu MONOS. Kata HEIS biasanya berkaitan dengan urutan seperti kesatu (HEIS), kedua (DUO), ketiga (TREIS) dan seterusnya. Sedangkan MIA biasanya digunakan untuk menerangkan kuantitas dari sebuah objek. Baik HEIS maupun MIA bisa dilakukan operasi matematika seperti penjumlahan. Sedangkan kata HEN bersifat netral atau dalam pengertian suatu kesatuan misalnya satu hakekat, satu tindakan, satu perbuatan dan satu esensi. Kata HEN tidak pernah dipakai untuk satu objek atau satu pribadi. Yoh 10:30 menggunakan kata HEN yang berarti ayat tersebut bukan menunjukan Yesus dan Bapa satu pribadi. Ayat ini jelas menolak pemahaman Modalisme yang menganggap Bapa & Yesus adalah satu pribadi bersama dengan Roh Kudus atau satu Allah menggunakan tiga topeng.

Sekarang kita akan menyelidiki arti kata HEN (Satu) dalam ayat ini, apakah satu hakekat atau hanya satu perbuatan/tujuan atau satu hakekat sekaligus satu perbuatan/tujuan. Untuk mendapatkan makna yang tepat kita perlu melakukan eksegese secara teliti konteksnya serta keterkaitannya dengan ayat lain.

Konteks ayat ini dimulai dari pertanyaan yang diajukan orang Yahudi kepada Yesus yaitu apakah Dia Mesias atau bukan. Pertanyaan ini dijawab Yesus bahwa Ia telah mengatakanNya lewat pengajaranNya & tindakanNya, namun mereka tetap tidak percaya. Kemudian Yesus mengucapkan beberapa perkataan dan puncaknya pernyataan bahwa Ia dan Bapa adalah satu. Poin-poin dari perkataanNya ini kita bahas secara kronologis.

1. Yesus adalah Gembala, Allah adalah Gembala
Yesus mengatakan mereka tidak percaya karena mereka tidak termasuk domba-dombaNya sedangkan domba-dombaNya pasti mengenal siapa gembalanya. Yoh 10:27 “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”.
Perkataan ini mirip dengan perkataan Allah sendiri dalam PL. Yeh 34:11 ”Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya”.

Orang Yahudi yang mendengarnya akan teringat pengajaran Yesus pada perikop sebelumnya tentang Gembala yang baik (Yoh 10:1-21). Dalam perikop ini Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Gembala Yoh 10:14 “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku”. Padahal dalam PL TUHAN juga disebut gembala Maz 23:1 "Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku".

Yesus juga mengatakan bahwa Ia mengasihi domba-dombaNya sampai rela memberikan nyawaNya (Yoh 10:15) dan kematianNya atas kerelaan & kehendakNya sendiri serta Ia berkuasa atasnya. Yoh 10:18 ”... Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali...”. Mendengar semuanya itu orang Yahudi bereaksi dengan mengatakan bahwa Ia kerasukan Setan & Gila.

Dari ayat-ayat ini sangat jelas Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Gembala padahal di dalam Perjanjian Lama TUHAN (Yahweh) juga disebut Gembala. Hal ini berarti Yesus sendiri adalah Allah dan Ia memiliki otoritas yang sama dengan Allah dalam hal kematian & kehidupan.

2. Yesus & Bapa adalah Sumber Hidup Kekal
Pada ayat selanjutnya Yesus mengatakan Yoh 10:28 “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”. Yesus memberi hidup kekal padahal hanya Allah yang memiliki otoritas memberi hidup kekal. Tit 1:2 ”dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta”.

Dalam 1 Yoh 5:20 dengan tegas dinyatakan bahwa Yesus adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. 1 Yoh 5:20 “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

3. Aku & Bapa adalah Satu
Puncak pernyataan Yesus saat menyatakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu (Yoh 10:30). Dari ayat sebelumnya sangat jelas bahwa Yesus adalah Allah. Berarti kata “satu” menunjukan bahwa Yesus dan Bapa adalah satu hakekat sebagai Allah. Karena Yesus dan Bapa satu hakekat berarti dengan sendirinya Mereka juga memiliki satu tujuan dan satu perbuatan. Sehingga kata “satu” bukanlah dalam pengertian Yesus dan Bapa hanya satu perbuatan/tujuan tetapi yang tepat bahwa Mereka memiliki satu hakekat dan sekaligus satu perbuatan/tujuan.

4. Orang Yahudi Mengetahui sebuah Penghujatan
Bukti kuat mendukung pengertian ini yaitu respon orang Yahudi yang sangat keras terhadap Yesus. Yoh 10:33 ”Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.". Orang Yahudi pasti mengenal & memahami perkataan Yesus itu adalah sebuah pernyataan keilahian, tetapi mereka tidak mau menerimanya.

Peristiwa serupa terjadi sebelumnya saat Yesus berbicara tentang Abraham.
Yoh 8:58 ”Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”. Yoh 8:59 ”Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah”.

Kata ”Aku telah ada” bahasa Inggrisnya ”I am” dan bahasa Yunaninya ”Ego Eimi”. Kata ini juga dipakai untuk Allah dalam PL (Septuaginta).
Kel 3:14 ”Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU (Ego Eimi)”.
Yes 43:10 "… supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia (Ego Eimi). Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi”. Setelah mendengarnya pernyataan Yesus ini orang Yahudi mengenalinya sebagai sebuah penghujatan sehingga mereka melempar Dia.

Mengapa orang Yahudi bereaksi keras terhadap pernyataan keilahian Yesus itu?
Karena mereka memiliki pemahaman monoteisme yang kuat seperti yang diajarkan kepada mereka turun temurun. Ul 6:4 ”Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”. Ul 6:7 ”haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu ...”.
Bahkan kematian Yesuspun disebabkan karena Ia dianggap menghujat Allah
Mar 14:64 ”Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.

Menariknya kata “satu” yang digunakan dalam Ul 6:4 (ECHAD) memiliki pengertian yang sama dengan kata “satu” dalam Yoh 10:30 (HEN). Dalam Perjanjian Baru Yahudi (The Orthodox Jewish Brit Chadasha) Yoh 10:30 diterjemahkan menjadi ”I and HaAv are ECHAD”. Sedangkan kata satu dalam pengertian ”tunggal” dalam PL menggunakan kata YACHID dan dalam PB menggunakan kata MONOS.

Dari analisis ini kita bisa simpulkan bahwa Yoh 10:30 adalah pernyataan keilahian Yesus bahwa Ia dan Bapa sehakekat sebagai Allah. Jadi jelaslah Yoh 10:30 merupakan salah satu bukti yang kuat bahwa Yesus adalah Allah.
Share: