Debat kata ECHAD dalam SHEMA (Ul 6:4) - ROUND 1

Pengantar: Artikel ini merupakan notes debat Jimmy Jeffry (JJ) versus The Yeshiva Institute (TYI) tentang Echad dalam Shema. Berawal dari ulasan singkat tentang Echad oleh TYI yang mengkritik interpretasi Kristen terhadap kata ini (tulisan awal pihak TYI sudah tidak ada website http://yeshivainstitute.net & yang ada di laman Facebooknya). Selanjutnya kami menanggapinya  dan terus terjadi saling menanggapi. Beberapa point pembahasan yang sifatnya pelengkap berkaitan rujukan terhadap kajian beberapa scholar, mungkin bisa dikembangkan menjadi topik debat tersendiri, seperti point tentang Iesus Deus (David Litwa), Intermediary Figures (Richard Bauchkam), The Jewish Gospel (Daniel Boyaring) etc.

 

Share:

JESUS SON OF GOD

Pernyataan Yesus sebagai Son of God, Anak Allah yang ilahi merupakan bagian dari iman Kristen yang sering mendapat tantangan banyak pihak. Liberal Scholars sejak era Bultmann beranggapan konsep Son of God ini berasal dari budaya helenisme yang diadopsi gereja. Pihak Yudaisme para rabi dan traditional jews scholar menolak konsep Mesias sebagai Son of God dalam pengertian Divine Messiah. Bahkan Quran sendiri, memberikan kritikan keras kepada kekristenan karena dianggapnya kekristenan mengajarkan Yesus sebagai Son of God dalam pengertian anak secara biologis.
Dalam artikel ini kita akan menelusuri berbagai data biblical & extrabiblical pra Kristen seperti Tanakh/PL & Dead Sea Scroll serta informasi lainnya di era Greco Roman. Kemudian membandingkan dengan teks-teks dalam New Testament serta melihat pendapat Scholars. Terakhir menguji tuduhan Quran tentang Son of God dalam sense physically.
Share:

Dialog Seputar Hubungan Taurat & Injil

Dear all, berikut ini transkrip dialog saya dengan Primadi Setiawan seputar Taurat & Injil. Ada sedikit pengaturan kembali susunan alur diskusi pada bagian akhir untuk memudahkan pembaca, tanpa menghilangkan/merubah komentar masing-masing.  Beberapa point dalam dialog ini memang perlu di-explore lebih lanjut, namun point-point utamanya sudah bisa terlihat. Secara garis besar posisi saya terhadap Taurat: prinsip-prinsip moral dalam Taurat bersifat kekal sedangkan aspek lahiriahnya berupa hukum upacara (ceremonial law) dll sudah tidak berlaku lagi, karena itu hanya bayangan (type) dan telah digenapi oleh Kristus sebagai anti-type.

Share: