Masalah keaslian Injil merupakan salah satu topik utama perdebatan Kristen & Islam selain masalah keilahian Yesus. Namun jika dicermati gugatan terhadap keaslian Injil lebih banyak mengangkat persoalan penafsiran tekstual & ayat-ayat yang dianggap bermasalah atau kontradiktif. Namun sangat jarang yang membahasnya melalui kajian sejarah.
Jika memang benar Injil telah dipalsukan, konsekuensi logisnya telah terjadi peristiwa pemalsuan Injil yang dilakukan oleh orang-orang tertentu pada waktu & tempat tertentu. Dan seharusnya bisa ditunjukan Injil yang masih asli dari ribuan manuscript Injil yang ada. Saat ini terdapat sekitar 5.800 manuscript Injil dalam bahasa Yunani yang telah dikatalogkan belum termasuk yang berbahasa Latin, Mesir, Armenia dll. Selain itu ada banyak Injil apokriph (non kanonik) seperti Injil Petrus, Injil Thomas dsb terutama dari dari dokumen-dokumen Nag Hammadi, dimanakah diantaranya Injil yang asli.
Jika memang benar Injil telah dipalsukan, konsekuensi logisnya telah terjadi peristiwa pemalsuan Injil yang dilakukan oleh orang-orang tertentu pada waktu & tempat tertentu. Dan seharusnya bisa ditunjukan Injil yang masih asli dari ribuan manuscript Injil yang ada. Saat ini terdapat sekitar 5.800 manuscript Injil dalam bahasa Yunani yang telah dikatalogkan belum termasuk yang berbahasa Latin, Mesir, Armenia dll. Selain itu ada banyak Injil apokriph (non kanonik) seperti Injil Petrus, Injil Thomas dsb terutama dari dari dokumen-dokumen Nag Hammadi, dimanakah diantaranya Injil yang asli.