Dalam Injil tercatat Yesus banyak melakukan mujizat termasuk membangkitkan orang mati. Para polemikus Islam menyatakan mujizat Yesus karena kuasa Allah dan terjadi atas izin Allah. Mereka mengambil contoh para nabi dan rasul yang juga melakukan mujizat membangkitkan orang mati seperti Elia, Elisa, Petrus dll. Saya teringat bantahan ini dikatakan KH Bahaudin Mudhary dlm bukunya "Dialog Ketuhanan Yesus". Bantahan serupa juga dinyatakan para bidat seperti Saksi-saksi Yehovah yang intinya Yesus membangkitkan orang mati dengan kuasa Allah. Menariknya ada yg menyatakan mujizat membangkitkan Lazarus itu kuasa Roh Kudus dan Yesus katanya memiliki kuasa membangkitkan tetapi Dia tidak mengunakannya.
Sekilas tidak ada istimewa dengan mujizat Yesus untuk jadi salah satu bukti keilahianNya, karena secara retorik para polemikus akan mengatakan jika karena Yesus membangkitan orang mati Dia itu Tuhan maka para nabi & rasul seperti Elia & Petrus harusnya juga dianggap sebagai Tuhan.Untuk menjawabnya kita bisa melihat ulasan Robert Bowman Jr dalam bukunya Putting Jesus in His Place, buku ini telah diterjemahkan dengan judul "Menempatkan Yesus di Takhta_Nya: Pembuktian Atas Keilahian Yesus, Literatur SAAT, 2015. Bowman menegaskan bahwa Yesus melakukan mujizat dengan kuasaNya sendiri. Bowman merujuk pada tulisan scholar Werner Kahl yang membuat 3 kategori berkaitan mujizat, pertama pemilik kuasa lahi (BNP), kedua pemohon kuasa ilahi (PNP) dan ketiga perantara kuasa ilahi (MNP). Untuk detailnya saya mengutip langsung dari buku Werner Kahl yang jadi acuan Bowman.
I will refrain from using the term ‘miracle worker’ in my analysis, and introduce instead the terms ‘bearer of numinous power’ (?BNP) for subjects who incorporate healing power in themselves, ‘petitioner of numinous power’ (?PNP) for those whose function is to activate their gods through prayer, and ‘mediator of numinous power’ (?MNP) for those subjects who mediate a ?BNP’s numinous power for the performance of a miracle..". Werner Kahl, New Testament Miracle Stories in Their Religious-Historical Setting, Vandenhoeck & Ruprecht, 1994, p. 76.
Dari analisis Bowman, Yesus dikategorikan sebagai pemilik kuasa ilahi atau bearer of numinous power (BNP). Berbeda dengan Elia & Petrus sebagai pemohon kuasa ilahi (PNP) dengan ciri khasnya terlihat dengan adanya doa permohonan kepada Allah. Demikian juga Musa sebagai pengantara kuasa Ilahi (MNP) karena melalui dia mujiazat-mujizat Allah dinyatakan. Kel 14:16 "Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering". Contoh lain MNP seperti Elisa, seseorang bisa hidup kembali hanya karena tersentuh tulang-tulang Elisa. Bowman menegaskan Yesus bukan pemohon kuasa ilahi (PNP) ".. Kitab Injil jarang mencatat Yesus mengucapkan sejenis doa sebelum melakukan sebuah mujizat kecuali doa-doa ucapan syukur atau berkat, bukan doa mememohon Allah untuk melakukan sebuah mujizat (Mat 14:19, 15:35, Markus 6:41, Luk 9:16, Yoh 6:11, 11:41-43).".
Kajian yang khusus membahas masalah mujizat Yesus ditulis Eric Eve. Dari hasil survey berbagai jewish literature seperti tulisan Josephus, Philo, berbagai literatur apokaliptik (Wisdom of Solomon), sejumlah teks Qumran dll, Eve menegaskan bahwa orang Yahudi selalu memandang hanya YHWH sebagai satu-satu BNP. Sedangkan nabi atau tokoh pembuat mujizat lainnya hanya masuk dalam kategori Pemohon (PNP) atau Mediator (MNP),
".. More importantly, Jesus differs from all other prophetic figures known about in Judaism .. in performing his miracles as a BNP.. The first is the consistency in the portrayal of Jesus as BNP rather than MNP or PNP throughout the tradition, despite the rarity of such a portrayal of a human figure elsewhere in Judaism.." Eve, E. (2002). Vol. 231: The Jewish Context of Jesus' Miracles. Journal for the Study of the New Testament. (386). London; New York: Sheffield Academic Press
Dari kajian komprehensif Eric Eve, dia menegaskan bahwa data dari berbagai jewish literature, hanya YHWH sajalah yang disebut sebagai BNP atau pemilik kuasa Ilahi. Mujizat Yesus sesuai dengan ciri-ciri BNP sehingga mujizat itu merupakan salah satu bukti keilahianNya.
Sekarang kita coba lihat teks-teks Alkitab tentang Elia & Petrus.
1 Raj 17:21 Lalu ia (Elia) mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya."
Kis 9:40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk."
Sangat jelas keduanya Elia * Petrus berdoa untuk bermohon agar terjadi mujizat.
Bandingkan dengan Yesus saat membangkitkan Lazarus
Yoh 11:41 ..Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
Yoh 11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Yoh 11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!
Yesus tidak berdoa untuk bermohon agar bisa melakukan mujizat tetapi Dia menaikan doa ucapan syukur kepada Allah. Bahkan sebelum peristiwa pembangkitan itu Yesus telah menyatakan bahwa Dia akan membangkitan Lazarus yang telah mati. Yoh 11:11..Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya". Perkataan Yesus ini konteksnya future tense atau belum terjadi, tetapi apa yang dikatakan itu pasti terjadi.
Berdasarkan data ini terbukti Yesus membangkitkan Lazarus dengan kuasaNya sendiri dan tidak ada petunjuk Dia tidak menggunakan kuasaNya atau meminta bantuan kuasa Roh Kudus atau Allah agar mujizat terjadi.
Sebagai tambahan, dua ayat berikut merupakan bukti kuat bahwa Yesus memiliki kuasa untuk melakukan mujizat.
Mrk 4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Luk 6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikian pula penyembuhan yang dilakukan dalam nama Yesus.
Kis 3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!".
Dari kajian ini kita bisa simpulkan Yesus melakukan mujizat termasuk membangkitkan orang mati dengan kuasaNya sendiri.