Yesus & Kubur Kosong

Salah satu bukti kebangkitan Yesus adalah fakta kubur kosong. Point ini biasa digunakan para apologet seperti William Lane Craig bersama beberapa point lain dengan pendekatan "minimal facts". Jika Yesus tidak dibangkitkan maka jenazahNya akan tetap ada di dalam kubur sebagaimana terjadi pada manusia yang telah mati dan dikuburkan termasuk para nabi dan yang diklaim sebagai "nabi". Point ini cukup kuat karena jika Yesus tidak bangkit berarti jenazahNya masih ada maka para ahli Taurat dengan mudah membantah pernyataan Yesus bangkit dengan menunjukan jenazah Yesus.


Namun ada beberapa upaya bantahan menolak fakta kubur kosong diantaranya:
Bantahan 1: Para murid Yesus telah mencuri dan menyembunyikan jenazah Yesus kemudian mengklaim Yesus telah bangkit
Bantahan 2: Para perempuan dan murid Yesus pergi ke kubur yang salah
Bantahan 3: Yusuf Arimatea telah memindahkan jenazah Yesus ke kubur yang lain
Bantahan 4: Kisah kubur kosong adalah legenda yang berkembang sejak kematian Yesus

Bantahan 1 tentang para murid yang dituduh telah mencuri jenazah Yesus, bantahan ini bahkan tercatat dalam Injil.
Mat 28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
Mat 28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
Mat 28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
Mat 28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini

Kisah pencurian ini jelas kisah rekayasa dengan menyuap para penjaga dan mengarang cerita para murid mencuri jenazah Yesus. Jika para murid memang benar telah mencuri dan menyembungikan jenazah Yesus maka klaim Yesus bangkit adalah sebuah kebohongan. Masalahnya apakah ada orang yang rela mati untuk suatu kebohongan? Para murid kecuali Yohanes telah dicatat dalam sejarah gereja mengalami kematian sebagai martir. Petrus disalib di Roma dengan kepala dibawah dan para murid lainnya mengalami kematian yang mengenaskan.

Mungkin ada respon balik, bukankah para teroris rela mati untuk sesuatu hal yang menurut kita sebagai kebohongan. Perbandingan ini jelas tidak apple to apple, karena bagi para teroris apa yang diyakininya itu adalah sebuah kebenaran sebagaimana diajarkan kepada mereka. Mereka hanya bersandar pada ajaran yang mereka dengar dan imani. Berbeda dengan para murid Yesus yang mengalami langsung peristiwa itu, mereka mengetahui faktanya dan bisa meverifikasinya. Selain itu kisah penampakan Yesus kepada para murid sesudah kebangkitanNya juga telah tercatat termasuk ke 500 orang lainnya.

1 Kor 15:5-7 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.

Bantahan 2: Para perempuan dan murid Yesus dianggap pergi ke kubur yang salah. Bantahan ini lemah karena dari kronologi kisah penyaliban dan kematian Yesus sampai dengan penguburanNya para perempuan terlibat didalamnya termasuk seorang murid yang dikasihinya. Joh 19:26 "Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya..". Murid lain memang telah lari saat penangkapan Yesus namun tidak berarti mereka sudah tidak mengikuti peristiwa itu, kemungkinan besar mereka berada diantara orang banyak pada saat itu.

Sesudah para perempuan yang pertama kali mengetahui kubur kosong, selanjutnya para murid yaitu Petrus dan seorang murid lainnya langsung memberi respon pergi ke kubur itu.
Yoh 20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
Yoh 20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
Yoh 20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah

Murid lain itu duluan sampai kemudian disusul Petrus, keduanya jelas sudah tahu lokasi kubur itu. Apalagi kubur itu masih baru dan milik seorang pemuka agama yaitu Yusuf Arimatea yang telah dikenal banyak orang. Kedua murid itu menjumpai kain kapan sehingga bisa dipastikan mereka tidak pergi ke kubur yang salah.

Bantahan 3: Yusuf Arimatea telah memindahkan jenazah Yesus ke kubur yang lain.
Bantahan ini juga lemah dengan mencermati kronologi peristiwa yang terjadi. Kubur itu dijaga oleh para penjaga dan diberi meterai, jika ada yang memindahkannya maka itu adalah pelanggaran sehingga Yusuf dari Arimatea tidak mungkin memindahkan jenazah itu.
Mat 27:66 Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.
Kalaupun Yusuf dari Arimatea telah memindahkan jenazah itu pasti akan diketahui oleh para ahli Taurat sehingga mereka dengan mudah membantah pernyataan tentang kebangkitan Yesus dengan menunjukan lokasi kubur tempat jenazah Yesus diletakan.

Bantahan 4: Kisah kubur kosong adalah legenda yang berkembang sejak kematian Yesus.
Jika kubur kosong hanyalah legenda maka alternatif penjelasan yang membantah fakta kubur kosong seharusnya punya alasan yang lebih masuk akal dan mendapat dukungan data sejarah. Namun data sejarah menunjukan bahwa berbagai alternatif penjelasan itu tidak didukung data biblikal yang cermat dan data sejarah. Sebagaimana dikatakan Van Daalen "..Most people who object to the story, however, do so on other than historical grounds… It would be extremely difficult to object to the grave story on purely historical grounds.” D.H. Van Daalen, The Real Resurrection (London: Collins, 1972), p41.

Setelah kita mengevaluasi 4 penjelasan alternatif bantahan fakta kubur yang kosong yang terbukti tidak akurat dan lemah, maka kita akan meng evalusi penjelasan lain yang menyatakan kubur itu tidak benar-benar kosong karena selain jenazah Yesus ada juga jenazah lainnya. Penjelasan ini tidak membantah point kubur yang kosong namun dengan pengertian titik lokasi jenazah Yesus yang dibaring itu sudah kosong. Point ini salah satunya diajukan scholar Mark Goodacre dengan menyatakan point kubur kosong tidak pernah digunakan dalam catatan kristen awal "..Although the term ‘empty tomb’ is endemic in contemporary literature, it is never used in the earliest Christian materials." Mark Goodacre, "How Empty Was the Tomb?" (SAGE Journals, 2021).

Saya kira data menunjukan sebaliknya bahwa point kubur yang kosong sudah digunakan kekristenan bahkan oleh para murid itu sendiri. Petrus dalam khotbahnya membandingkan Daud dan Yesus, jika Daud telah mangkat dan dikuburkan tetapi Yesus sudah bangkit atau dengan kata lain kuburNya kosong.
Kis 13:36-37 Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.

Memang sepertinya para apologet Kristen awal kurang mengelaborasi point kubur yang kosong karena point ini tidak terlalu dibutuhkan sebagai bahan pembuktian kebangkitan Yesus karena memang saat itu fakta kubur yang kosong sudah jadi pemahaman umum. Kisah rekayasa bahwa jenazah telah dicuri secara tidak langsung membuktikan fakta kubur yang kosong. Seorang historian Michael Grant menyatakan “.. If we apply the same sort of criteria that we apply to any other ancient literary sources, the evidence is firm and plausible enough to necessitate the conclusion that the tomb was indeed found empty". Michael Grant, Jesus: An Historian’s Review of the Gospels (Scribner’s, 1977), p200.

Data arkeologi "Nazareth Inscription" yang ditemukan tahun 1878 diperkirakan ditulis pada era kaisar Tiberius (14-37) atau kaisar Claudius (41-54M). Dalam inskripsi itu tertulis tentang perintah kaisar romawi yang akan memberi hukuman berat bagi mereka yang mencuri mayat dari kuburan. Data ini sebagai bukti tidak langsung tentang fakta Kubur yang kosong. Data lainnya tentang para perempuan yang pertama kali menyaksikan kubur yang kosong. Data ini cukup signifikan karena kesaksian perempuan pada masa itu tidak diakui, sehingga jika kisah kubur yang kosong hanya karangan maka yang akan dipilih untuk ditulis bukanlah para perempuan yang memberi kesaksian.
“Any evidence which a woman is not valid… This is equivalent to saying that one who is… accounted a robber is qualified to give the same evidence as a woman” (Talmud, Rosh Hashannah 1.8).

Point lain yang diajukan mengacu pada Mar 16:6 tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
Pernyataan "Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia." dianggap mengindikasikan bahwa dalam kubur itu ada beberapa jenazah yang dikuburkan dan penyataan ini dimaksudkan memberi petunjuk titik lokasi jenazah Yesus dibaringkan. Sekilas penjelasan ini masuk akal namun pernyataan ini bisa juga diartikan sebagai penegasan dari malaikat bahwa Yesus memang sudah bangkit dengan menunjukan lokasi jenazah itu sudah kosong atau sedang menunjukan kain kafan yang tergeletak.

Jika pernyataan itu dimaksud sebagai petunjuk titik lokasi jenazah diantara jenazah lainnya, maka pernyataan ini tidak tepat ditujukan ke para perempuan karena mereka memang sudah mengetahui titik lokasinya.
Luk 23:55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan.
Bukti kuat yang menunjukan hanya jenazah Yesus dalam kubur itu yaitu petunjuk bahwa kubur itu masih baru dan "belum pernah dibaringkan mayat".
Luk 23:53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa pada saat penguburan Yesus juga ada jenazah lain yang dikuburkan bersama jenazah Yesus. Pendapat ini mengacu pada bentuk kubur pada masa itu yang besar dan bisa diletakan beberapa jenazah. Namun kubur itu bukan kubur umum tetapi kubur yang digali Yusuf dari Arimatea yang kemungkinan besar untuk tempat kuburan keluarganya. Apalagi Yesus menjadi pusat perhatian pada masa itu dan kuburnya harus dijaga dan dimeteraikan maka kecil kemungkinan ada jenazah lain yang dikuburkan bersama jenazah Yesus pada saat itu.

Berdasarkan uraian ini kita bisa tegaskan "Kubur yang Kosong" adalah fakta sejarah dan salah satu bukti kuat bahwa Yesus telah bangkit.

Selamat Paskah.
Share:

Tidak ada komentar: