Ishak : Anak yang Tunggal

Pengantar: Perdebatan tentang siapa yang dikorbankan: Ishak atau Ismael terus terjadi antara Kristen & Islam. Argumentasi yang diajukan pihak Islam lebih didasarkan pada arti harafiah apa yang tertulis dalam Alkitab serta dibarengi tuduhan terjadinya pemalsuan ayat-ayat Alkitab  yang dilakukan oleh orang Yahudi. Untuk itu kita akan mengujinya secara teliti berdasarkan analisis kontestual perikop/kitab, keterkaitan antar ayat, benang merah PL & PB serta referensi manuscript & dokumen sejarah.

ARGUMENTASI ISLAM
Dengan memperhatikan ayat-ayat Alkitab sendiri sangat jelas bahwa yang akan dikorbankan adalah Ismael bukan Ishak. Tetapi orang Yahudi kemudian merubahnya menjadi Ishak. Kej 22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak…. Kata anakmu yang tunggal tidak tepat digunakan untuk Ishak sebagai anak kedua. Seharusnya yang lebih tepat adalah Ismael karena ia berpeluang disebut anak yang tunggal saat Ishak belum lahir. Ismael masih tetap anak Abraham walaupun Ismael dan Hagar ibunya diusir. Penyebutan Ismael sebagai anak Abraham bahkan tetap berlaku sampai kematian Abraham sendiri. Kej 25:9Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia (Abraham) dalam gua Makhpel. 1 Taw 1:28Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael”. Hagar ibu dari Ismael juga adalah istri dari Abraham Kej 16:3Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, ... lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya

JAWABAN
Menanggapi argumentasi ini harus melalui pendekatan komprehensif melalui analisis keterkaitan antar ayat, antar perikop dan benang merah antar Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). Mereka sulit membangun argumentasi melalui pendekatan seperti ini, kecuali main comot ayat untuk mendukung sebuah konsep (eisegese) terutama teori konspirasi pemalsuan Alkitab. Namun sayang teori ini tanpa dukungan bukti yang memadai.
Secara sederhana argumentasi mengenai “anakmu yang tunggal” bisa dijawab dengan mengatakan: seandainya memang benar yang akan dikorbankan adalah Ismael maka seharusnya yang tertulis “anakmu yang sulung” (firstborn). Penggunaan kata “anakmu yang tunggal” tentu mempunyai dasar tersendiri & kita akan menemukannya jika kita menyelidikinya secara jujur seluruh kisah ini.

Ok let’s examine it …
Kita mulai sejak Abram dipanggil Tuhan dari Ur Kasdim ke Kanaan. Tuhan telah menjanjikan keturunannya akan menjadi bangsa yg besar. Kej 12:2Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,...”. Namun pada ayat selanjutnya janji Tuhan menjadi spesifik, bangsa yang dimaksud tersebut akan diberikan negeri ini (tanah kanaan). Kej 12:7 "...Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu."
Pola yangg serupa terjadi lagi saat Tuhan menyatakan bahwa Abram akan memperoleh anak dengan mengatakan keturunan Abram akan menjadi bangsa yang besar (banyaknya keturunannya)
Kej 15:5 "..."Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya" Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Pada ayat selanjutnya bangsa yang dimaksud akan diberikan tanah Kanaan. Kej 15:18 ".. "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:

Siapakah keturunan/bangsa yang dimaksud tersebut?
Kej 15:13 Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.. Ternyata keturunan/bangsa yang dimaksud ini adalah bangsa Israel (Yakub) keturunan Ishak karena bangsa inilah yang pernah diperbudak di Mesir (Kel 1:1-14). Bangsa inilah (Israel) yg akan diberikan tanah Kanaan melalui penaklukan Yosua dan berpuncak pada pemerintahan Salomo.
2 Taw 9:26Dan ia (Raja Salomo) memerintah atas semua raja mulai dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin dan sampai ke tapal batas Mesir.
Dari ayat-ayat ini cukup jelas Allah sedang berjanji tentang keturunan dari Ishak yaitu bangsa Israel dan bukan keturunan dari Ismael!

Setelah pernyataan janji-janji itu, Sara belum juga mengandung lalu mereka berinisiatif mengambil Hagar agar melahirkan anak untuk Abraham. Namun ternyata walaupun Ismael telah lahir, Allah “masih tetap” pada janjinya. Ini berarti Ismael bukanlah yang dijanjikan itu. Kelahiran Ismael hanyalah berdasar pada keinginan daging Abram & Sarai sedangkan Ishak berdasarkan janji Allah.
Gal 4:22-23Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.

Saat Allah mengatakan kembali tentang janjiNya (kelahiran Ishak), Abraham masih beranggapan bahwa dia sudah memiliki anak yaitu Ismael. Kej 17:18 Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" .
Tetapi Allah dengan tegas menjawab bukan anak itu (Ismael) yang Allah maksudkan.
Kej 17:19 "Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

Kata “melahirkan anak laki-laki bagimu” secara implisit menunjuk pada anak yang sesungguhnya dari Abraham (anak berdasarkan janji Allah). Padahal Ismael adalah anak laki-laki, jadi jelas ini menunjukan bahwa Ismael bukanlah anak yang sesungguhnya dari Abraham berdasarkan janji Allah. Perjanjian Allah bukanlah dengan Ismael tetapi dengan Ishak. Kej 17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.

Hal ini semakin diperjelas saat Sara meminta Abraham untuk mengusir Hagar & Ismael, Abraham agak ragu namun permintaan Sara disetujui & diperintahkan oleh Allah.
Kej 21:12 "Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.”. Allah dengan tegas menyatakan bahwa keturunan Abraham ialah yang berasal dari Ishak! DDengan kata lain hanya Ishaklah satu-satunya anak Abraham dalam konteks janji Allah.
Rom 9:7-8 "dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu." Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar"

Jadi jelaslah bahwa bangsa yang dijanjikan itu yaitu bangsa Israel dari keturunan Ishak. Dan berdasarkan konteks janji Allah tidak semua keturunan/anak Abraham adalah anak Abraham, tetapi hanya Ishaklah satu-satunya yang disebut anak Abraham. Maka sudah tepat dikatakan bahwa ”anakmu yang tunggal” adalah Ishak.

Apa yang dimaksud janji yang kekal dari ”keturunan” Abraham melalui Ishak ini?
Ini adalah janji Allah akan datangnya Mesias melalui keturunan tersebut.
Gal 3:16 "Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus"
Jejak mesias ini bisa ditelusuri dari keturunan Ishak sampai pada Yesus:
- Bil 24:17... bintang terbit dari ’Yakub’, tongkat kerajaan timbul dari Israel..”.
- Kej 19:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari ‘Yehuda’…”.
- Yer 23:5...bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi ’Daud’...”.
Janji ini terpenuhi melalui kelahiran Yesus. Mat 1:1-2 "Inilah silsilah Yesus Kristus, anak ’Daud’, anak ’Abraham’. Abraham memperanakkan ’Ishak’, Ishak memperanakkan ’Yakub’, Yakub memperanakkan ’Yehuda’ dan saudara-saudaranya".
Tidak ada sama sekali jejak Mesias bahkan nabi dari jalur keturunan Ismael!

Peristiwa Abraham yang akan mengorbankan Ishak merupakan tipologi nubuatan Mesias itu sendiri. Kej 22:6 "Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak..” berkaitan dgn Yesus yg memikul kayu salib. Kej 22:4Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya ..” berkaitan dengan Yesus yang bangkit pada hari ketiga. Kej 22:13.. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya” berkaitan dengan Yesus sebagai Anak Domba Allah. Dan pengertian ”anakmu yang tunggal” dalam Kej 22:2 "Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi ...", berkaitan dengan Yesus sebagai Anak Tunggal Bapa. Yoh 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal"

Apakah Ishak satu-satunya pewaris tunggal?
Ismael memang anak sulung Abraham dari seorang hamba. Penulis muslim berargumen bahwa Hagar juga istri Abraham dan berhak atas warisan. Kej 16:3Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, ... lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya. ”. Bahkan mereka memperkuat argumennya dengan mengatakan bahwa anak dari semua istri berhak atas warisan dengan mengutip ayat berikut:
Ul 21:15-16 "Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai, maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.

Tetapi harus diperhatikan bahwa Hagar hanya ”dijadikan” sebagai istri oleh Sara, tetapi pada hakekatnya Hagar tetaplah budak/hamba. Pada pasal selanjutnya Allah sendiri yg menegaskan bahwa Hagar adalah tetap seorang hamba/budak, tidak dikatakan ”isterimu itu”. Kej 21:12 "Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan ’budakmu itu’...Kej 21:13Tetapi keturunan dari ’hambamu’ itu....

Permintaan Sara untuk mengusir Hagar & Ismael sesuai dengan konteks hukum perkawinan pada masa itu (Lipit Istar) bahwa anak dari seorang hamba dapat terlepas hak warisannya dengan kebebasan sebagai gantinya. Kej 21:10 "Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.". Sehingga argumen menggunakan Kej 16:3 & Ul 21:15-16 menjadi tidak valid karena Hagar statusnya tetaplah budak/hamba bukan istri yang sah & hak waris Ismael telah hilang dengan perginya mereka. Ini terbukti seluruh harta warisan Abraham jatuh pada satu-satunya pewaris tunggal yaitu Ishak. Kej 25:5 Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak.

Sekarang kita telah memiliki pengertian ”anakmu yang tunggal” yang lebih lengkap, yaitu:
- Ishak sebagai satu-satunya anak Abraham berdasarkan janji Allah dan
- Ishak adalah satu-satunya pewaris tunggal Abraham berdasarkan hukum saat itu.

Bukankah Allah pilih kasih?
Tidak! Ismael tidak ditolak secara individual, tetapi dia tidak dipilih sebagai jalur mesianis. Allah tetap mengasihinya dengan menjadikan keturunannya sebagai bangsa yang besar. Seorang anak sulung (firstborn) tidak selamanya dipilih menjadi anak yang tunggal (only son) pilihan Allah sesuai kedaulatanNya. Ini adalah sebuah pola ilahi (divine reversal) mirip dengan istilah literary: Chiastic Pattern/Structure. Mat 20:16 "Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir." Ada beberapa contoh untuk pola ilahi ini:
- Kain anak yang sulung tetapi persembahan yang diterima dari anak kedua yakni Habel
- Esau anak sulung tetapi yang dipilih anak yang kedua yakni Yakub
- Ismael anak sulung tetapi yang dipilih anak yang kedua yakni Ishak
- Daud adalah anak bungsu dari delapan bersaudara tetapi dialah yg terpilih.
Dalam penulisan anak-anak Abraham (Kej 25:9 & 1 Taw 1:28) selalu ditulis Ishak & Ismael bukan Ismael & Ishak, penulisan ini berdasarkan urutan nilai bukan urutan kronologis kelahiran.

Lalu bagaimana dengan janji berkat Allah kepada Ismael?
Ismael memang anak Abraham secara jasmani, tetapi bukan anak Abraham dalam konteks janji Allah. Dalam Kej 25:9 & 1 Taw 1:28 disebutkan anak-anak Abraham adalah Ishak & Ismael dan tidak menyebutkan anak-anak Ketura. Ismael walaupun anak seorang budak tetapi dia anak pertama dari keluarga yg belum memiliki anak sehingga dia dikasihi oleh Abraham.
Kej 17:20 "Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu (Abraham); ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar"
Kej 16:10 "Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya (Hagar): "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
Kej 21:13 "Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu."
Kata ”iapun anakmu” menunjukan bahwa Ismael juga anak Abraham secara jasmani. Dan keturunan Ismael akan mendapat berkat menjadi bangsa yang besar. Tetapi Ismael bukanlah anak Abraham dalam konteks janji Allah sebagai keturunan yang akan melahirkan Mesias.

Tradisi Islam menyatakan bahwa Muhammad adalah keturunan Ismael. Tetapi melalui studi kritis sejarah Islam, Muhammad belum tentu keturunan dari Ismael. Salah satu kajian untuk studi perbandingan masalah ini ditulis oleh Dr. Rafat Amari salah seorang pakar Sejarah Islam di http://religionresearchinstitute.org/Mohammad/ishmael.htm. Bahkan menurut Dr. Rafat Amari, suku dari Muhammad bukanlah dari jalur Sem tetapi jalur Ham http://religionresearchinstitute.org/mecca/mecca_bible.htm. Padahal Abraham berasal dari jalur Sem.

Lepas dari benar atau tidaknya Muhammad keturunan Ismael. Kita tetap perlu membedakan antara sebuah bangsa (Arab, mungkin keturunan Ismael) & sebuah agama (Islam). Kedua hal itu secara substansi berbeda. Keturunan Ismael (mungkin termasuk bangsa Arab) memang diberkati Allah menjadi bangsa yang besar tetapi bukan berarti Allah juga memberkati agama yang muncul dari bangsa tersebut seperti Islam.

Berkat rohani berupa jalan keselamatan justru berada dari jalur keturunan Ishak yang berarti pula semua bangsa termasuk bangsa Arab membutuhkan jalan selamat dari keturunan Ishak tersebut yaitu melalui Yesus Kristus. Walaupun memang harus diakui bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk tetapi kasih Allah jauh lebih besar. Sehingga pilihan Allah tidak bisa berubah hanya karena sikap orang Israel tersebut. Sebab ini adalah janji Allah yang kekal terhadap Abraham & Ishak. Maz 105:8-9 "Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, ... yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak

Dan kita pun yang telah percaya Yesus juga dihitung sebagai keturunan Abraham secara rohani. Gal 3:29 "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah."
Gal 4:28 "Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji"

Jaringan Apologia Kristen
Jimmy Jeffry
Share:

Hagar menggendong Ismael ?

ARGUMENTASI ISLAM
Salah satu bukti bahwa kisah Ishak & Ismael telah dipalsukan terdapat pada Kej 21:14 tentang pengusiran Hagar & Ismael.
Kej 21:14 (LAI TB) Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Terjadi keanehan dalam ayat ini, seorang anak berumur 14 s/d 16 tahun mampu digendong Hagar.
Kej 16:16 "Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya".
Kej 21:5 "Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya".
Kej 21:8 "Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu".
Saat Ismael lahir Abraham berumur 86 tahun dan saat Ishak lahir Abraham berumur 100 tahun. Berarti saat kelahiran Ishak, Ismael telah berumur 14 tahun. Peristiwa pengusiran terjadi saat Ishak disapih (lepas susu) mungkin sekitar 1 s/d 2 tahun. Berarti waktu terjadi pengusiran, Ismael sudah berumur sekitar 14 s/d 16 tahun. Apakah Hagar mampu menggendong anak sebesar itu?

JAWABAN
Dari terjemahan LAI memang mengindikasikan bahwa Ismael diletakan di atas bahu Hagar. Untuk itu dalam menganalisisnya kita harus kembali ke bahasa aslinya Ibrani dan melihat komentar ahli tata bahasa bahasa Ibrani serta membandingkannya dengan terjemahan Alkitab lainnya. Ok ..let’s examine it …

Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels,
וַיַּשְׁכֵּם אַבְרָהָם בַּבֹּקֶר וַיִּקַּח־לֶחֶם וְחֵמַת מַיִם וַיִּתֵּן אֶל־הָגָר שָׂם עַל־שִׁכְמָהּ וְאֶת־הַיֶּלֶד וַיְשַׁלְּחֶהָ וַתֵּלֶךְ וַתֵּתַע בְּמִדְבַּר בְּאֵר שָׁבַע׃
Translit Interlinear: VAYASYKÊM {dan ia bangun dini} 'AVRÂHÂM {Abraham} BABOQER {pada pagi hari} VAYIQAKH-LEKHEM {dan ia mengambil roti} VEKHÊMAT {dan kirbat} MAYIM {air} VAYITÊN {dan ia memberikan} 'EL-HÂGÂR {kepada Hagar} SÂM {ia meletakkan} 'AL-SYIKHMÂH {atas bahunya} VE'ET-HAYELED {dan anak itu} VAYSYALEKHEHÂ {dan ia mengutus/menyuruh pergi} VATÊLEKH {dan ia berjalan} VATÊTA' {dan ia mengembara} BEMIDBAR {pada padang gurun} BE'ÊRSYÂVA' {Bersyeba}

Kita fokus pada kalimat “dan ia memberikan kepada Hagar ia meletakan di atas bahunya dan anak itu.”. Kalimat ini bisa memunculkan dua kemungkinan arti:
- Abraham memberikan roti & air kepada Hagar dan meletakan roti, air dan anak itu ke pundak Hagar
- Abraham memberikan roti & air kepada hagar, meletakannya kepundak Hagar dan memberikan anak itu kepadanya.
Kunci permasalahannya terletak pada kata “anak itu”. Apakah kata benda ”anak itu” objek dari kata kerja “memberikan” atau “meletakan” ?

Untuk menjawab masalah tata bahasa ini saya mengutip pendapat dari ahli teologi & tata bahasa Ibrani yang kredibel.
Kaiser, Walter C (HSB). “There is no basis for the translation of the Septuagint or the Peshitta: “and laid the boy on her shoulder.” If this were the correct reading, there would be no way to explain the present Hebrew text, which does not make “the boy” the object of the verb “lay” or “set”; instead, it is the object of the verb “gave.”"
James D. Price PhD  (AI) ” In verse 14, the word "and" in this case introduces a resumptive addition, because it has no preceeding noun phrase with which it can connect the phrase "the lad." If the text were to indicate that Abraham put the lad on hagar's shoulder, one would expect the text to read "putting "it [the bread and water] and the lad" on her shoulder." However, the objective pronoun "it" is not there. To the best of my knowledge, "and" is never used to form a compound noun phrase with an elided noun (one that is missing). Therefore, the "and" is resumptive, picking up on a previous thought and adding more to it.
Berdasarkan pendapat ahli-ahli tersebut kata “anak itu” bukanlah objek dari kata kerja “meletakan” tetapi berkaitan dengan kata kerja sebelumnya yaitu “memberikan”. Sehingga berdasarkan kajian tata bahasa Ibrani yang teliti, kalimat kedualah yang lebih tepat. “Abraham memberikan roti & air kepada hagar dan meletakannya kepundak Hagar dan memberikan anak itu kepadanya.”.

Jika membandingkan dengan terjemahan lainnya, ternyata hampir semua terjemahan juga memiliki pengertian yang sama yaitu: Ismael tidak diletakan di pundak Hagar!. Terjemahan kontekstual NIV memberi pengertian yang paling jelas:
…Abraham mengambil roti dan air dan memberikannya kepada Hagar. Dia meletakannya kepundak Hagar dan menyuruhnya pergi bersama anak itu.”

Silahkan perhatikan beberapa terjemahan2 berikut ini:
New International Version (NIV): Early the next morning Abraham took some food and a skin of water and gave them to Hagar. He set them on her shoulders and then sent her off with the boy.
New American Standard Bible (NASB): So Abraham rose early in the morning and took bread and a skin of water and gave them to Hagar, putting them on her shoulder, and gave her the boy …
King James Version (KJV): And Abraham rose up early in the morning, and took bread, and a bottle of water, and gave it unto Hagar, putting it on her shoulder, and the child, and sent her away.
New King James Version (NKJV),So Abraham rose early in the morning, and took bread and a skin of water; and putting it on her shoulder, he gave it and the boy to Hagar, and sent her away.
American Standard Version (ASV): And Abraham rose up early in the morning, and took bread and a bottle of water, and gave it unto Hagar, putting it on her shoulder, and gave her the child, and sent her away.
English Revised Version (ERV): And Abraham rose up early in the morning, and took bread and a bottle of water, and gave it unto Hagar, putting it on her shoulder, and the child, and sent her away:
Webster's Bible Translation: And Abraham rose early in the morning, and took bread, and a bottle of water, and gave it to Hagar (putting it on her shoulder) and the child, and sent her away; and she departed, and wandered in the wilderness of Beer-sheba.
World English Bible: Abraham rose up early in the morning, and took bread and a bottle of water, and gave it to Hagar, putting it on her shoulder; and gave her the child, and sent her away. She departed, and wandered in the wilderness of Beersheba.

Point lainnya:
Tidak ada bukti adanya praktek menggendong seorang bayi di atas pundak! baik pada masa dulu maupun sekarang, kecuali diletakan pada punggung, pinggul (sambil dirangkul dgn satu tangan) atau dilekatkan di depan (memakai kain gendong). Seorang ayah atau ibu yang memiliki seorang bayi, tidak masuk akal baginya untuk meletakan bayi itu di atas pundak sambil melakukan perjalanan jauh. Apalagi sekirbat air pada masa itu terbuat dari kulit binatang yang jika diisi air menjadi cukup berat sehingga sulit dibayangkan apakah ada orang tua yang bisa menggendong secara bersamaan sekirbat air, sebakul roti dan seorang anak atau bayi.

Bagaimana dengan ayat lainnya?
Kej 21:15 Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak
Kalau anak yang dimaksud adalah seorang bayi apakah ada seorang ibu yang tega membuangnya bayi ke bawah? Jelas ayat ini mengindikasikan bahwa anak itu adalah seorang remaja. Ke bawah semak-semak dimaksudkan untuk melindungi anak itu dari sinar matahari. Kata ”anak” dalam bahasa Ibraninya Yeled bisa bermakna bayi atau remaja tergantung konteks kalimatnya

Kej 21:17 ”Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring
Kata ”tangisan” tidak otomatis menunjuk pada tangisan bayi, tangisan ini sifatnya umum termasuk tangisan seorang anak remaja

Kesimpulan: Ismael tidak diletakan di pundak Hagar atau Ismael tidak digendong Hagar! sehingga tidak terbukti adanya kejanggalan pada pasal pengusiran Hagar & Ismael.

Catatan tambahan:
Perbedan antara terjemahan LAI dengan terjemahan lain hanyalah bersifat minor tetapi umumnya semua terjemahan memiliki inti cerita dan makna yang sama. Beberapa penyempurnaan teks dilakukan seiring dengan perbaikan teknik penerjemahan & penemuan-penemuan manuscript kuno tanpa merubah makna utamanya. Hanya bagi orang yg mencari-cari kesalahan sajalah yang cenderung membesar-besarkan persoalan yg seharus tidak seperti itu. Umumnya penemuan arkeologis meneguhkan banyak kebenaran Alkitab termasuk Dead Sea Scrolls yang terbukti memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi dengan PL http://www.apologeticspress.org/articles/266

Jaringan Apologia Kristen
Jimmy Jeffry

References:
- Kaiser, Walter C., et. al., (HSB) Hard Sayings of the Bible, Downer’s Grove, IL: InterVarsity Press, 1997
- James D. Price PhD, (AI) http://answering-islam.org/BibleCom/gen21-14.html
Share:

Dialog Seputar Siapa Penulis Surat Petrus ?

Pengantar:
Dalam sebuah forum diskusi, seorang muslim (Primadi S) mempertanyakan status penulis dari Surat Petrus yang menurutnya tidak ditulis oleh rasul Petrus. Dia mengacu pada sebuah artikel yang membahas tentang Surat Petrus tersebut. http://biblikaindonesia.blogspot.com/2011/11/sikap-terhadap-penderitaan-surat-1.html. Namun dia hanya mengutip sebagian tanpa memperhatikan seluruh isi artikel tersebut. Bagian yang dikutip tentang studi kritik teks yang meragukan Petrus sebagai penulisnya.
Share: