ARGUMENTASI ISLAM
Semula ajaran Taurat Musa yang murni diselewangkan oleh ahli-ahli Taurat terutama orang Farisi & Saduki yaitu dengan mencampurkannya dengan tradisi yang melahirkan agama Yudaisme. Yesus kemudian datang untuk kembali meluruskan Taurat tersebut. Tetapi oleh Paulus ajaran murni Yesus yang menekankan tauhid (keesaan Tuhan) diselewangkan dengan mengangkat Yesus dari hanya seorang nabi menjadi Tuhan. Puncaknya di tahun 325M Yesus dilantik menjadi Tuhan. Ini kemudian melahirkan agama Kristen.
Muhammad datang untuk meluruskan ajaran Yesus yg telah tersesat tersebut. Alquran berfungsi sebagai sumber pengajaran baru dan sebagai Al-furkan (penyeleksi) terhadap Alkitab, mana asli dan mana telah dipalsukan. Walaupun umat Kristen & Yahudi telah mengubah kitab mereka, tanda-tanda nubuatan Muhammad masih bisa ditemukan dalam dalam Alkitab.
Mat 23:1-3 Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya".
Lalu bagaimana hubungan antara Perjanjian Lama (PL) & Perjanjian Baru (PB)?
Ibr 1:1-2 "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta."
Pada masa PL Allah berbicara (berfirman) melalui perantara nabi-nabi dengan mimpi, penglihatan dan pengilhaman lainnya. Tetapi pada kedatangan Yesus, Allah sudah tidak berbicara seperti pada masa PL. Tetapi perkataan Allah (Firman) itu telah menjadi manusia (Yoh 1:14a). Sehingga Yesus merupakan puncak pernyataan Allah bagi manusia.
Melalui pemahaman ini, sangat jelas bahwa Yesus adalah pernyataan Allah yg terakhir. Kitab PL berupa janji dan kitab PB berupa penggenapan. Ibr 10:1 "Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri...".
Tidak heran banyak nubuatan PL yang dianggap tentang Muhammad ternyata lewat eksegesis yang teliti sebenarnya tertuju pada Yesus. Pembahasan lengkap mengenai hal ini bisa dilihat pada topik tentang Nubuatan Muhammad dalam Alkitab.
Dari telaah ini menjadi jelas bahwa tidak akan ada kemungkinan Allah akan memilih seorang nabi lagi untuk menyatakan firmanNya. Sehingga bisa dipastikan bahwa benang merah antara Muhammad/Islam dengan Taurat-Yesus terputus!
Lalu bagaimana dengan Paulus, apakah dia telah menyelewangkan ajaran Yesus?
Pembahasan lengkap untuk hal ini bisa dilihat pada topik tentang "Paulus sang Rasul", namun saya sedikit memberi ringkasannya.
Tuduhan terhadap Paulus ini didasari kurangnya pemahaman konteks sejarah jemaat mula-mula. Pada masa itu memang muncul pertanyaan dari kalangan orang Yahudi yg telah percaya Yesus tentang Taurat. Tetapi masalah ini kemudian telah diselesaikan oleh para rasul-rasul dalam sidang di Yerusalem (Kis 15).
Kis 15:4 "Setibanya di Yerusalem mereka (Paulus & Barnabas) disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka"
Lalu Petrus berkata dalam sidang itu.
Kis 15:7 "Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya".
Kis 15:10-11 "Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
Dari perkataan Petrus ini sangat jelas menyatakan bahwa keselamatan didapat melalui kasih karunia Tuhan Yesus. Dan para orang non Yahudi (gentiles) tdk harus dibebankan utk menjalankan aturan taurat (kuk).Yakobus kemudian berbicara yang selaras dengan Petrus.
Kis 15:19 "Sebab itu aku (Yakobus) berpendapat, bahwa kita (orang Yahudi kristen)tidak boleh menimbulkan kesulitan (menjalankan Taurat) bagi mereka dari bangsa-bangsa lain (orang non Yahudi) yang berbalik kepada Allah"
Dari sidang Yerusalem ini, kita bisa mendapatkan beberapa hal bahwa Paulus tidaklah bertentangan dengan para rasul lainnya! Ajaran Paulus secara prinsip selaras dengan ajaran para rasul (Petrus, Yakobus dan lainnya). Walaupun dalam surat-surat Paulus ada hal-hal yang agak sulit dipahami, namun Tuhan memakai dia karena latarbelakangnya sebagai sarjana Yahudi murid Gamaliel. Tidak heran dia bisa bersoal jawab dengan para filsuf di Athena.
Petrus sendiri mengakui hal ini.
2 Pe 3:15-16 "Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain."
Melalui pembahasan singkat ini, sangat jelas bahwa Paulus tidaklah menyelewangkan ajaran Yesus. Tetapi Pauluslah yang mengembangkan kekristenan lewat berbagai misi penginjilannya.
Bagian terakhir menyangkut Alkitab yang dipalsukan. Pertanyaan untuk kaum muslim yaitu kapan kira-kira terjadi pemalsuan itu? Apakah sebelum atau sesudah kedatangan Muhammad?.
Kalau sesudah, pasti tidak mungkin karena sesudah abad 7 Alkitab telah dicetak ke dalam banyak bahasa. Kalau sebelum, apakah jemaat Kristen pada sebelum abad 7 memiliki konsep messianik lagi mengharapkan kedatangan seorang nabi? sama sekali tidak! Bahkan kitab-kitab apokrif yang ditulis pada sekitar abad 2 dan abad selanjutnya tidak satu pun menulis akan datangnya seorang nabi seperti Muhammad itu. Manuscript-manuscript Alkitab yang sangat banyak itu sama sekali tidak terdapat hal ini. Apalagi dengan kitab Perjanjian Lama (PL), apakah pernah ada persengkongkolan di bawah kolong langit antara Yahudi dan Kristen untuk mengubah kitab PL?
Seringkali konsili Nicea-Konstantinopel pada abad 4 dijadikan kambing hitam. Konsili itu dilakukan bukanlahlah untuk melantik Yesus menjadi Tuhan. Tetapi hanya untuk meneguhkan pengajaran iman yang telah diterima secara alami oleh jemaat mula-mula. Bermula dari pengakuan Thomas dalam Yoh 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!". Kemudian diteruskan melalui pengajaran para rasul (paradosis katekete). Sehingga wajarlah pengajaran sesat tidak banyak berkembang pada abad 1, karena langsung ditanggapi oleh para rasul seperti ajaran Doketisme yg ditanggapi rasul Yohanes dalam suratnya (1 Yoh).
Nanti pada sekitar abad 2 setelah matinya para rasul, ajaran sesat mulai banyak muncul termasuk munculnya Injil Apokrif seperti injil Thomas, injil Yudas, injil Petrus dan lain-lain. Ajaran sesat yang mulai banyak pengaruhnya adalah ajaran Arius. Hal ini melatarbelakangi lahir sidang/konsili untuk menanggapi berbagai ajaran sesat terutama Arius dan sekaligus untuk meneguhkan pengajaran iman yang telah diterima sejak awal tentang keilahian Yesus & Roh Kudus. Roh Kudus telah dipahami sebagai suatu Pribadi Ilahi sejak awal seperti tertulis jelas dalam kitab Kisah Para Rasul.
Sidang-sidang tersebut juga membahas tentang kanonisasi. Ada yang beranggapan bahwa sidang tersebut dilakukan untuk memusnahkan kitab-kitab yang bertentangan dengan ajaran gereja. Ini pemahaman yang keliru!. Kanonisasi bukanlah dilakukan dengan mengumpulkan semua kitab lalu diseleksi satu persatu. Tetapi kanonisasi adalah berupa peneguhan kitab-kitab yang telah diterima oleh jemaat Kristen. Salah satu buktinya, banyak tulisan bapa-bapa gereja mengacu pada Injil kanon, kalaupun mengutip injil Apokrif itu dalam rangka menentangnya. Hampir semua injil Apokrif masih ada sampai saat ini, bagi yang tertarik silahkan ke http://www.ccel.org
Dari analisis ini terbukti bahwa ajaran Yesus tidaklah berubah sampai saat ini. Sehingga secara logika tidak dibutuhkan lagi seorang nabi untuk meluruskannya.
Kalau begitu, bagaimana dengan Islam menurut perspektif Alkitab?
Menurut Alkitab jika ada seseorang yang memberitakan injil yang lain maka dia disebut sebagai penyesat atau nabi palsu.
Gal 1:8 "Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia"
Yesus juga mengingatkan tentang munculnya nabi palsu.
Mat 24:23-24 "Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga"
Nabi palsu inipun bahkan bisa menyamar sebagai malaikat terang.
2 Kor 11:13-15 "Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran..."
Jika mempelajari pengajaran Islam sangat jelas banyak sekali hal-hal yang bertentang dengan iman Kristen. Seperti penolakan keilahian Yesus Kristus & Roh Kudus, pernyataan Yesus tidak mati di kayu salib dan masih banyak lagi. Sehingga dengan sendirinya Muhammad masuk kategori sebagai nabi palsu.
Ada beberapa peneliti Alkitab bahkan menyatakan bahwa memang Alkitab telah menubuatkan Muhammad tetapi sebagai nabi palsu. Beberapa ayat dianggap berkaitan dengan hal ini, diantaranya:
Wah 6:8 "Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi"
Kata kuda, warna hijau kuning & pedang dianggap identik dengan Islam.
Dan 7:25 "Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum..."
Islam menggunakan sistem kalender & hukum sendiri.
Namun Lepas dari tepat atau tidaknya tafsiran itu yang jelas Muhammad bukan seorang nabi sejati.
Bagaimana dengan perspektif sejarah?
Kita perlu ketahui daerah Arab tidak pernah dikunjungi Paulus pada masa penginjilannya. Sehingga tidak heran di daerah tersebut banyak bermunculan bidat-bidat Kristen. Ini bisa terlihat dalam Quran sendiri yang justru menanggapi salah satu pengajaran bidat tentang Maria yang dianggap salah satu oknum Trinitas selain Bapa dan Anak. Dalam Quran juga banyak terdapat referensi dari ayat-ayat di kitab-kitab Apokrif seperti Injil Maria, Injil Masa Kanak-kanak Yesus dalam Bahasa Arab dan beberapa kitab lainnya. Selain itu terdapat juga sumber-sumber dari Talmud yang beberapa ceritanya hanyalah bersifat alegoris/mitos tetapi dalam Quran dianggap sejarah.
Memang dalam Quran banyak menulis Yesus (Isa) bahkan lebih banyak dari kata Muhammad sendiri. Tetapi pemahaman tentang Yesus dalam Quran banyak berbeda dengan Alkitab. Ibaratnya melihat sebuah bangunan di remang-remang malam yang mana bangunan itu bisa dianggap benteng, rumah atau istana. Sedangkan Alkitab ibarat melihat bangunan tersebut di siang hari.
Kesimpulan yang bisa ditarik yaitu: Islam bukanlah pelanjut dari kekristenan atau Islam tidak meluruskan Kristen.
Semula ajaran Taurat Musa yang murni diselewangkan oleh ahli-ahli Taurat terutama orang Farisi & Saduki yaitu dengan mencampurkannya dengan tradisi yang melahirkan agama Yudaisme. Yesus kemudian datang untuk kembali meluruskan Taurat tersebut. Tetapi oleh Paulus ajaran murni Yesus yang menekankan tauhid (keesaan Tuhan) diselewangkan dengan mengangkat Yesus dari hanya seorang nabi menjadi Tuhan. Puncaknya di tahun 325M Yesus dilantik menjadi Tuhan. Ini kemudian melahirkan agama Kristen.
Muhammad datang untuk meluruskan ajaran Yesus yg telah tersesat tersebut. Alquran berfungsi sebagai sumber pengajaran baru dan sebagai Al-furkan (penyeleksi) terhadap Alkitab, mana asli dan mana telah dipalsukan. Walaupun umat Kristen & Yahudi telah mengubah kitab mereka, tanda-tanda nubuatan Muhammad masih bisa ditemukan dalam dalam Alkitab.
JAWABAN
Pertama-tama kita coba melihat keterkaitan antara Taurat (Yudaisme) dengan pengajaran Yesus. Apakah Yesus telah menggangap ajaran Taurat telah diselewangkan oleh orang Farisi/Saduki?. Dalam kitab Injil memang tercatat bahwa Yesus sering berdebat dengan para ahli Taurat. Tetapi dia tidak mengatakan bahwa inti ajaran dari ahli Taurat itu salah atau menyimpang. Tetapi dia menegur mereka karena penerapannya yang keliru.Mat 23:1-3 Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya".
Lalu bagaimana hubungan antara Perjanjian Lama (PL) & Perjanjian Baru (PB)?
Ibr 1:1-2 "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta."
Pada masa PL Allah berbicara (berfirman) melalui perantara nabi-nabi dengan mimpi, penglihatan dan pengilhaman lainnya. Tetapi pada kedatangan Yesus, Allah sudah tidak berbicara seperti pada masa PL. Tetapi perkataan Allah (Firman) itu telah menjadi manusia (Yoh 1:14a). Sehingga Yesus merupakan puncak pernyataan Allah bagi manusia.
Melalui pemahaman ini, sangat jelas bahwa Yesus adalah pernyataan Allah yg terakhir. Kitab PL berupa janji dan kitab PB berupa penggenapan. Ibr 10:1 "Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri...".
Tidak heran banyak nubuatan PL yang dianggap tentang Muhammad ternyata lewat eksegesis yang teliti sebenarnya tertuju pada Yesus. Pembahasan lengkap mengenai hal ini bisa dilihat pada topik tentang Nubuatan Muhammad dalam Alkitab.
Dari telaah ini menjadi jelas bahwa tidak akan ada kemungkinan Allah akan memilih seorang nabi lagi untuk menyatakan firmanNya. Sehingga bisa dipastikan bahwa benang merah antara Muhammad/Islam dengan Taurat-Yesus terputus!
Lalu bagaimana dengan Paulus, apakah dia telah menyelewangkan ajaran Yesus?
Pembahasan lengkap untuk hal ini bisa dilihat pada topik tentang "Paulus sang Rasul", namun saya sedikit memberi ringkasannya.
Tuduhan terhadap Paulus ini didasari kurangnya pemahaman konteks sejarah jemaat mula-mula. Pada masa itu memang muncul pertanyaan dari kalangan orang Yahudi yg telah percaya Yesus tentang Taurat. Tetapi masalah ini kemudian telah diselesaikan oleh para rasul-rasul dalam sidang di Yerusalem (Kis 15).
Kis 15:4 "Setibanya di Yerusalem mereka (Paulus & Barnabas) disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka"
Lalu Petrus berkata dalam sidang itu.
Kis 15:7 "Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya".
Kis 15:10-11 "Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
Dari perkataan Petrus ini sangat jelas menyatakan bahwa keselamatan didapat melalui kasih karunia Tuhan Yesus. Dan para orang non Yahudi (gentiles) tdk harus dibebankan utk menjalankan aturan taurat (kuk).Yakobus kemudian berbicara yang selaras dengan Petrus.
Kis 15:19 "Sebab itu aku (Yakobus) berpendapat, bahwa kita (orang Yahudi kristen)tidak boleh menimbulkan kesulitan (menjalankan Taurat) bagi mereka dari bangsa-bangsa lain (orang non Yahudi) yang berbalik kepada Allah"
Dari sidang Yerusalem ini, kita bisa mendapatkan beberapa hal bahwa Paulus tidaklah bertentangan dengan para rasul lainnya! Ajaran Paulus secara prinsip selaras dengan ajaran para rasul (Petrus, Yakobus dan lainnya). Walaupun dalam surat-surat Paulus ada hal-hal yang agak sulit dipahami, namun Tuhan memakai dia karena latarbelakangnya sebagai sarjana Yahudi murid Gamaliel. Tidak heran dia bisa bersoal jawab dengan para filsuf di Athena.
Petrus sendiri mengakui hal ini.
2 Pe 3:15-16 "Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain."
Melalui pembahasan singkat ini, sangat jelas bahwa Paulus tidaklah menyelewangkan ajaran Yesus. Tetapi Pauluslah yang mengembangkan kekristenan lewat berbagai misi penginjilannya.
Bagian terakhir menyangkut Alkitab yang dipalsukan. Pertanyaan untuk kaum muslim yaitu kapan kira-kira terjadi pemalsuan itu? Apakah sebelum atau sesudah kedatangan Muhammad?.
Kalau sesudah, pasti tidak mungkin karena sesudah abad 7 Alkitab telah dicetak ke dalam banyak bahasa. Kalau sebelum, apakah jemaat Kristen pada sebelum abad 7 memiliki konsep messianik lagi mengharapkan kedatangan seorang nabi? sama sekali tidak! Bahkan kitab-kitab apokrif yang ditulis pada sekitar abad 2 dan abad selanjutnya tidak satu pun menulis akan datangnya seorang nabi seperti Muhammad itu. Manuscript-manuscript Alkitab yang sangat banyak itu sama sekali tidak terdapat hal ini. Apalagi dengan kitab Perjanjian Lama (PL), apakah pernah ada persengkongkolan di bawah kolong langit antara Yahudi dan Kristen untuk mengubah kitab PL?
Seringkali konsili Nicea-Konstantinopel pada abad 4 dijadikan kambing hitam. Konsili itu dilakukan bukanlahlah untuk melantik Yesus menjadi Tuhan. Tetapi hanya untuk meneguhkan pengajaran iman yang telah diterima secara alami oleh jemaat mula-mula. Bermula dari pengakuan Thomas dalam Yoh 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!". Kemudian diteruskan melalui pengajaran para rasul (paradosis katekete). Sehingga wajarlah pengajaran sesat tidak banyak berkembang pada abad 1, karena langsung ditanggapi oleh para rasul seperti ajaran Doketisme yg ditanggapi rasul Yohanes dalam suratnya (1 Yoh).
Nanti pada sekitar abad 2 setelah matinya para rasul, ajaran sesat mulai banyak muncul termasuk munculnya Injil Apokrif seperti injil Thomas, injil Yudas, injil Petrus dan lain-lain. Ajaran sesat yang mulai banyak pengaruhnya adalah ajaran Arius. Hal ini melatarbelakangi lahir sidang/konsili untuk menanggapi berbagai ajaran sesat terutama Arius dan sekaligus untuk meneguhkan pengajaran iman yang telah diterima sejak awal tentang keilahian Yesus & Roh Kudus. Roh Kudus telah dipahami sebagai suatu Pribadi Ilahi sejak awal seperti tertulis jelas dalam kitab Kisah Para Rasul.
Sidang-sidang tersebut juga membahas tentang kanonisasi. Ada yang beranggapan bahwa sidang tersebut dilakukan untuk memusnahkan kitab-kitab yang bertentangan dengan ajaran gereja. Ini pemahaman yang keliru!. Kanonisasi bukanlah dilakukan dengan mengumpulkan semua kitab lalu diseleksi satu persatu. Tetapi kanonisasi adalah berupa peneguhan kitab-kitab yang telah diterima oleh jemaat Kristen. Salah satu buktinya, banyak tulisan bapa-bapa gereja mengacu pada Injil kanon, kalaupun mengutip injil Apokrif itu dalam rangka menentangnya. Hampir semua injil Apokrif masih ada sampai saat ini, bagi yang tertarik silahkan ke http://www.ccel.org
Dari analisis ini terbukti bahwa ajaran Yesus tidaklah berubah sampai saat ini. Sehingga secara logika tidak dibutuhkan lagi seorang nabi untuk meluruskannya.
Kalau begitu, bagaimana dengan Islam menurut perspektif Alkitab?
Menurut Alkitab jika ada seseorang yang memberitakan injil yang lain maka dia disebut sebagai penyesat atau nabi palsu.
Gal 1:8 "Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia"
Yesus juga mengingatkan tentang munculnya nabi palsu.
Mat 24:23-24 "Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga"
Nabi palsu inipun bahkan bisa menyamar sebagai malaikat terang.
2 Kor 11:13-15 "Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran..."
Jika mempelajari pengajaran Islam sangat jelas banyak sekali hal-hal yang bertentang dengan iman Kristen. Seperti penolakan keilahian Yesus Kristus & Roh Kudus, pernyataan Yesus tidak mati di kayu salib dan masih banyak lagi. Sehingga dengan sendirinya Muhammad masuk kategori sebagai nabi palsu.
Ada beberapa peneliti Alkitab bahkan menyatakan bahwa memang Alkitab telah menubuatkan Muhammad tetapi sebagai nabi palsu. Beberapa ayat dianggap berkaitan dengan hal ini, diantaranya:
Wah 6:8 "Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi"
Kata kuda, warna hijau kuning & pedang dianggap identik dengan Islam.
Dan 7:25 "Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum..."
Islam menggunakan sistem kalender & hukum sendiri.
Namun Lepas dari tepat atau tidaknya tafsiran itu yang jelas Muhammad bukan seorang nabi sejati.
Bagaimana dengan perspektif sejarah?
Kita perlu ketahui daerah Arab tidak pernah dikunjungi Paulus pada masa penginjilannya. Sehingga tidak heran di daerah tersebut banyak bermunculan bidat-bidat Kristen. Ini bisa terlihat dalam Quran sendiri yang justru menanggapi salah satu pengajaran bidat tentang Maria yang dianggap salah satu oknum Trinitas selain Bapa dan Anak. Dalam Quran juga banyak terdapat referensi dari ayat-ayat di kitab-kitab Apokrif seperti Injil Maria, Injil Masa Kanak-kanak Yesus dalam Bahasa Arab dan beberapa kitab lainnya. Selain itu terdapat juga sumber-sumber dari Talmud yang beberapa ceritanya hanyalah bersifat alegoris/mitos tetapi dalam Quran dianggap sejarah.
Memang dalam Quran banyak menulis Yesus (Isa) bahkan lebih banyak dari kata Muhammad sendiri. Tetapi pemahaman tentang Yesus dalam Quran banyak berbeda dengan Alkitab. Ibaratnya melihat sebuah bangunan di remang-remang malam yang mana bangunan itu bisa dianggap benteng, rumah atau istana. Sedangkan Alkitab ibarat melihat bangunan tersebut di siang hari.
Kesimpulan yang bisa ditarik yaitu: Islam bukanlah pelanjut dari kekristenan atau Islam tidak meluruskan Kristen.