Kenaikan Yesus Kristus sebagai Proklamasi Yesus sebagai Tuhan atas Alam Semesta

Kis 1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.

Hari kenaikan Yesus Kristus tidaklah begitu populer di kalangan Kristen dibanding Hari Natal & Paskah. Namun sebenarnya makna kenaikan Yesus tidaklah kalah penting dibanding Natal & Paskah. Jika Natal kita menghayati peristiwa Allah menjadi manusia dan mulai menjalankan misi penyelamatan manusia puncaknya dengan mati di kayu salib untuk menebus manusia dari dosa. Paskah sebagai peringatan kemenangan Yesus atas maut, maka Kenaikan Yesus sebagai tanda selesainya tugasNya di bumi dan sebagai proklamasi Yesus sebagai Tuhan atas seluruh makhluk.

Kesemua peristiwa ini teringkas dalam hymne jemaat mula-mula sebagaimana ditulis Paulus dalam Fil 2:6-11
Php 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Php 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Php 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Php 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Php 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Php 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Para murid awalnya mengenal Yesus sebagai sang Mesias dan sama seperti para nabi-nabi sebelumnya. Namun seiring waktu mereka semakin mengenal bahwa Dia tidak hanya sekedar nabi tetapi sebagai yang ilahi. Puncaknya lewat pernyataan Thomas sesudah kebangkitanNya "Ya Tuhanku dan Allahku" (Yoh 20;28). Pada masa-masa akhir sebelum Dia naik kesurga, para murid sujud menyembah kepadaNya padahal penyembahan hanyalah untuk Allah. Yesus tidak menolak, berbeda dengan sikap para rasul seperti Paulus & Petrus menolak disembah termasuk malaikat juga menolak disembah.

Luk 24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
Luk 24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.

Mat 28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
Mat 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Dalam catatan Matius, menyebut ada beberapa orang ragu-ragu yg oleh beberapa penafsir, kemungkinan diantara para murid di luar dari kesebelas murid utama. Saat Dia disembah Dia tidak menolak justru meneguhkan bahwa Dia berkuasa di sorga dan di bumi atau Tuhan atas alam semesta.

Rasul Petrus kembali menyatakan hal ini dalam suratNya bahwa semuanya takluk kepadaNya.
1 Pet3:22 yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Penggunaan idiom "sebelah kanan Allah" tidaklah dipahami secara literal karena substansi Allah adalah Roh. Idiom itu sebagai metafora atas posisi Yesus sebagai Allah selain Allah Bapa dan juga Roh Kudus.

Di hadapan Kayafas saat Dia diadili, Yesus juga menggunakan idiom "sebelah kanan Yang Mahakuasa".
Mat 26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
Mat 26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
Orang Yahudi paham makna idiom ini, makanya Kayafas bereaksi keras dengan mengoyakkan pakaiannya, karena dianggap Yesus melakukan penghujatan.

Ungkapan Yesus itu, menggemakan teks dalam kitab Daniel
Dan 7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
Dan 7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Teks ini pada masa era the Second Temple Judaism dipahami sebagai Sang Mesias yang ilahi dikenal juga dengan konsep "the two power in heaven". Hal serupa juga ditemukan dalam teks-teks Qumran atau dikenal sebagai dokumen laut mati (Dead Sea Scrolls). Teks DSS 4Q246 "He will be called son of God, and they will call him son of the Most High. .... His kingdom will be an eternal kingdom, and all his paths in truth. He will jud[ge] 6 the earth in truth and all will make peace.."

Konsep ini kemudian di era rabbinik ditolak dan dianggap sebagai bidat (min), karena konsep ini senada dengan pernyataan Yesus. Anggapan konsep ini sebagai bidat didorong motif apologetik pihak Yudaisme melawan kekristenan. Tetapi yang jelas berbagai pengajaran Yesus mengakar atau mengacu pada PL/Tanakh baik sebagai penggenapan atas nubuatan atau sebagai tipologi. Hal ini juga dikonfirmasi dari tradisi Yahudi awal sebelum era rabbinik.

Yah, jelaslah bahwa hari kenaikan Yesus Kristus merupakan hari proklamasi bahwa Yesus adalah Tuhan atas alam semesta.
Selamat Hari Kenaikan Yesus Kristus.
Share:

Tidak ada komentar: