Banyak pihak menuduh bahwa ajaran tentang keilahian Yesus adalah ciptaan gereja yang disahkan dalam Konsili Nicea tahun 325 M. Mereka beranggapan bahwa Yesus serta para murid dan pengikutnya mula-mula memahami Yesus hanya seorang manusia bukan Tuhan. Tetapi oleh gereja Yesus dijadikan Tuhan pada masa-masa berikutnya.
Tuduhan ini jelas spekulatif tanpa didukung data sejarah. Banyak bukti membantah hal ini seperti data manuscript-manuscript Injil sebelum Nicea yang terdapat teks-teks tentang keilahian Yesus dll. Salah satu bukti yang akan kita bahas adalah catatan dari luar kekristenan pada masa awal yaitu pernyataan Trypho seorang Yahudi yang menolak kemesiasan Yesus sebagaimana dicatat oleh Justin Martyr, pernyataan Celsus seorang non Yahudi dalam Againts Celsus (Origen), catatan seorang pujangga Yunani: Lucian dari Samosata serta sejarawan/pejabat Romawi: Pliny the younger.
Tuduhan ini jelas spekulatif tanpa didukung data sejarah. Banyak bukti membantah hal ini seperti data manuscript-manuscript Injil sebelum Nicea yang terdapat teks-teks tentang keilahian Yesus dll. Salah satu bukti yang akan kita bahas adalah catatan dari luar kekristenan pada masa awal yaitu pernyataan Trypho seorang Yahudi yang menolak kemesiasan Yesus sebagaimana dicatat oleh Justin Martyr, pernyataan Celsus seorang non Yahudi dalam Againts Celsus (Origen), catatan seorang pujangga Yunani: Lucian dari Samosata serta sejarawan/pejabat Romawi: Pliny the younger.