Seorang polemikus Islam bernama Fach Rudin mempersoalkan masalah penulisan Taurat (Pentateuch) dengan menyebutkan ada empat penulis dalam penyusunan Pentateuch dengan kode Y (Yahwis), E (Elohis ), P (Priestly/Imam) dan D (Deuteronomis). Pernyataan ini merupakan produk pemikiran liberal scholar & bukanlah hal asing bagi mereka yang berkecimpung dalam studi biblika. Pendapat ini dikenal dengan nama teori JEDP yang merupakan bagian dari Documentary Hypothesis yang intinya menolak Musa sebagai penulis Taurat.
Herannya polemikus Islam yang merujuk teori ini untuk menyerang Alkitab, sebenarnya ikut menyerang Quran itu sendiri, bukankah dalam Quran disebutkan Taurat diberikan kepada Musa? Jika Taurat yang terdapat dalam PL di kekristenan atau Tanakh di Yudaisme bukan ditulis oleh Musa melainkan empat penulis lainnyat (JEDP), lalu dimana yang asli yang diberikan kepada Musa sesuai pernyatan Quran? Adakah manuscript PL/Tanakh yang mendukung posisi Islam tentang Taurat asli versi Islam tersebut?
Dengan merujuk pada satu dua referensi yang menyebut teori JEDP ini, polemikus itu mengklaim sebagai pendapat para sarjana Alkitab. Padahal posisi itu hanya dipegang sebagian sarjana yaitu Liberal Scholars yang menolak otentitas Bible dengan beragam analisis kritisnya yang pada prinsipnya paradigma berpikirnya anti supranatural (adikodrati). Namun ada banyak scholar menolak pendapat ini dan seiring semakin banyaknya penemuan-penemuan arkeologi, beberapa preposisi utama yang mendasari teori JEDP semakin lemah & runtuh. Demikian pula dalam kajian sastra yang cermat justru menunjukan adanya sebuah kesatuan tematik & linguistik yang merujuk kepada penulis tunggal, sebagaimana ditulis oleh Kikawada & Quin dalam bukunya "Before Abraham Was",1985 dan tulisan Rendsburg, The Redaction of Genesis, Eisenbrauns: 1986. So.. teori JEDP sudah mulai out of date, polemikus Islam tersebut hanya sekedar latah berbekal pada satu dua buku yang sesuai dengan harapannya yaitu dapat digunakan untuk menyerang otentitas Bible.
Teori JEDP bermula dari ide Jean Astruc 1753 tentang adanya dua penulis berbeda mengenai kisah penciptaan. Dalam pasal 1 disebut sebagai E (Elohist) karena penggunaan nama ilahi Elohim dan pd pasal 2 disebut sebagai Y (Yahwist) karena digunakan kata YHWH (Yahweh). Masalah perbedaan pasal 1 & 2 ini akan saya ulas tersendiri. Selanjutnya J.G. Eichorn mengembangkannya ke pasal-pasal berikutnya mengenai teori dua sumber ini Yahwist & Elohist. Kemudian di akhir abad 19 teori ini dilengkapi Graf-Wellhausen menjadi teori JEDP.
Beberapa point dari teori JEDP ini diantaranya: tulisan dalam Taurat nanti muncul belakangan setelah era Daud & Salomo oleh penulis J, E,D dan sekelompok imam yang diberi kode P (priestly code) dan belum adanya budaya penulisan pada masa Musa. Mereka beranggapan Israel merupakan sebuah persemakmuran kumpulan dari beberapa suku, kemudian setelah beberapa abad mulai mengarang kisah-kisah imajinasi religius mereka yang merupakan gabungan dari empat tulisan berbeda.
Namun data arkeologi mulai ditemukan pada akhir abad 19 dan semakin banyak di abad 20, telah menghancurkan point utama mereka. Penemuan inskripsi kuno Tell el-Amarna berupa lempengan-lempengan tanah liat, tertanggal sekitar tahun 1420 s3 1380 SM sezaman dengan Musa & Yosua, telah membuktikan bahwa pada masa Musa telah dikenal budaya tulisan. Demikian juga penemuan inskripsi kuno dari Serabit el-Khadim di Sinai, menunjukan inskripsi berupa simbol alfabetis mirip hieroglif Mesir yang ditulis dalam dialek Kanaan yang sangat mirip dengan bahasa Ibrani. Serta penemuan pada Situs Ras Syamra yang berisi log atau lempengan yang ditulis sekitar tahun 1400 SM. Semua penemuan ini telah membuktikan bahwa budaya penulisan telah ada pada masa Musa.
Sebagaimana kita ketahui Musa hidup di istana Firaun sebagai anak angkat Firaun, maka Musa tentu mendapatkan pendidikan terbaik pada masanya. Kis 7:22 "Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya". Apalagi Mesir telah dikenal memiliki peradaban tua seperti ditunjukkan dengan bangunan Pyramid. Kisah nenek moyang bangsa Israel bisa diketahui Musa dari sesama bangsanya melalui oral tradition. Sudah tentu semuanya itu dalam pengilhaman Allah.
Jika dicermati beberapa detail geografis dalam Taurat dan dibandingkan dengan data kuno lainnya, terdapat kesesuaian yang tinggi, menunjukan bahwa Taurat bukan produk abad-abad belakangan. Seperti tentang iklim dan cuaca khas Mesir bukan Palestina, tanaman & binatang yang disebutkan dalam kitab Keluaran sampai Ulangan umumnya khas Mesir & semenanjung Sinai, suasana latar belakang padang gurun dan masih banyak data lainnya. Data ini semakin membuktikan bahwa Taurat jelas ditulis Musa bukan empat penulis sebagaimana diklaim oleh polemikus Islam tersebut. Para bible scholar & arkeolog telah mengkaji hal ini secara cermat seperti Kenneth Kitchen, James Hoffmeier dll.
Dalam Taurat sendiri dengan jelas disebutkan beberapa ayat bahwa Musa sebagai penulisnya, salah satunya, Kel 24:4 "Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu". Demikian juga disebutkan dalam kitab lainnya di PL seperti 1 Raj 2:3, Ezra 6:18, Daniel 9:11-13 dll. Bahkan yang terpenting, Yesus sendiri meneguhkan bahwa Musa yang menulis Taurat, Yoh 7:19 Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu?... So.. semua menunjukan bukti kuat bahwa Musa penulis Taurat bukan empat penulis JEDP tersebut.
Terakhir tentang perbedaan penggunaan kata Elohim & Yahweh, ini juga merupakan pola yang umum di dunia sastra kuno dalam penggunaan beberapa nama yang merujuk pada satu pribadi, seperti di Yunani: Zeus memiliki nama lain Kronion & Olympus, Athena=Pallas, Apollo=Phoebus=Pythius, di Mesir: Osiris=Wennefer=Nebadbu dan masih banyak contoh lainnya. Dalam Taurat, kata Elohim lebih menunjukan pada Common Noun sebagai pencipta langit & bumi, sedangkan YHWH lebih personal berkaitan dgn pernyataan & hubungan dengan umatNya. Bahkan di beberapa ayat digunakan kombinasi Elohim & YHWH, kalau kombinasi seperti ini, ayat tersebut ditulis oleh Yahwist atau Elohist? :-)
Kajian lebih detail tentang masalah ini bisa sangat panjang, namun point-point yg sifatnya summary ini, saya kira sudah cukup membantah tudingan polemikus Islam tersebut. Dari berbagai bukti yang ada, Taurat atau Pentateuch jelas ditulis oleh Musa dan bukannya empat penulis JEDP. Jika Taurat yg ada dalam PL/Tanakh ini dianggap palsu oleh pihak Islam, lalu dimana aslinya? Atau silahkan tunjukan manuscript PL/Tanakh yg dianggap sesuai dgn konsep Taurat versi Islam. Kajian manuscript ini dikenal dgn nama Textual Criticism, salah satu scholar yang disegani di bidang ini untuk PL/Tanakh yaitu Emmanuel Tov. Namun sampai saat ini, tidak ada satupun kajian scholar yang mendukung posisi Islam malah sebaliknya misalnya narasi kisah Abraham dalam Dead Sea Scroll tertulis jelas Ishak yang akan dikorbankan bukan Ismael.