Bumi mempunyai empat sudut ?

Pengantar: Banyak usaha dilakukan pihak muslim menyerang kredibiltas Alkitab yaitu dengan mencari-cari ayat-ayat yang dianggap mengandung kesalahan. Salah satunya anggapan bahwa penulis Alkitab keliru menganggap bumi mempunyai empat sudut yang berarti bentuknya persegi bukan bulat.

PERTANYAAN
Rev  7:1 "And after these things I saw four angels standing on the four corners of the earth, holding the four winds of the earth, that the wind should not blow on the earth, nor on the sea, nor on any tree."
Bible jelas menyatakan bahwa bumi mempunyai empat sudut, sekarang kami bertanya benda apa yang memiliki empat sudut? apakah benda bulat memiliki empat sudut? Kita pasti ingat Galileo Galilei yang dihukum Gereja gara-gara penemuannya yang mengatakan Matahari sebagai pusat Tata Surya. Sedangkan Gereja mengatakan Bumi sebagai pusat Tata Surya.

JAWABAN:
Kata “corner” pada Rev 7:1 dalam bahasa aslinya bahasa Yunani adalah γωνία (gōnia); an angle: - corner, quarter (Strong Hebrew & Greek Dictionaries). Sehingga jika diartikan dalam bahasa Indonesia akan memiliki banyak arti seperti: sudut, penjuru, bagian, pojok dan lain-lain. Berarti tidak bisa diartikan secara tunggal yaitu secara grafis empat sudut dari benda yang berbentuk persegi. Maka untuk menemukan arti yang tepat kita harus memperhatikan konteks kalimat dari kata "gonia" tersebut.


Mari kita perhatikan ayat ini 1 Pet 2:7 (KJV) "… stone which the builders disallowed, the same is made the head of the corner". Dari ayat ini kata "gonia" lebih tepat diartikan sebagai batu penjuru, sangat lucu kalau diartikan batu sudut atau pusat sudut. LAI sudah tepat menerjemahkannya "...Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru..”

Pada ayat lainnya Why 20:8 KJV "And shall go out to deceive the nations which are in the four quarters of the earth…". Dalam ayat ini kata gonia diterjemahkan menjadi “quarters of the earth” yang jika diterjemahkan secara literal ke dalam bahasa Indonesia menjadi "empat bagian bumi", LAI memilih menjadi "empat penjuru" yang dirasakan lebih sesuai dengan konteks kalimat "..dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, .."

Sekarang kita kembali pada Why 7:1 yang dipermasalahkan “..And after these things I saw four angels standing on the four corners of the earth, holding the four winds of the earth, that the wind should not blow on the earth, nor on the sea, nor on any tree”. Kuncinya pasangan frase “four corners” dengan “four winds”. Sangat jelas frase "four winds" merupakan empat arah mata angin seperti yang kita kenal dalam kompas yaitu utara, timur, selatan & barat. Maka dengan demikian frase “four corners” akan lebih cocok jika diartikan dalam pengertian "arah" bukan dalam pengertian "bentuk fisik". Sehingga LAI sudah tepat menerjemahkannya sebagai empat penjuru. Why 7:1 "Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon."

Hal ini serupa juga dalam Yer 49:36 yang menghubungkan frase “four winds” dengan “four quarter”. KJV "And upon Elam will I bring the four winds from the four quarters of heaven, and will scatter them toward all those winds…". LAI "Aku akan mendatangkan atas Elam keempat angin dari keempat penjuru langit dan akan menyerakkan mereka ke segala mata angin ini…
--------------

Masalah Galileo Galilei terjadi hanya karena institusi gereja saat itu keliru memahami beberapa ayat Alkitab sehingga menyimpulkan bahwa bumi adalah pusat tata surya.  Apalagi dari pengamatan sederhana terlihat bahwa Matahari yang mengelilingi bumi. Hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan otentitas ayat-ayat Alkitab, yang keliru adalah cara menafsirkannya. Gereja katolik lewat Paus Yohanes Paulus II akhirnya merehabilitasi nama baik Galileo Galilei dan memberikan penghormatan yang sepantasnya. Vatikan sendiri menerbitkan prangko bergambar Galileo Galileo sebagai salah satu bentuk penghormatan.

Lalu bagaimana pernyataan Alkitab mengenai bentuk bumi?
Mari kita lihat Yes 40:22 KJV "It is he that sitteth upon the circle of the earth..." LAI "Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi...". Ayat ini ditulis oleh Yesaya pada sekitar dua ribu tahun yang lalu. Padahal saat itu belum ada instrumen seperti teleskop untuk melihat ruang angkasa.

Demikian juga dalam Ayub 26:7 KJV "He stretcheth out the north over the empty place, and hangeth the earth upon nothing". LAI "Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.". Ayat ini menyatakan bahwa bumi berada di ruang hampa. Padahal saat itu belum dikenal teori gravitasi Issac Newton dan belum ada pesawat ruang angkasa. Pemahaman kuno saat itu menganggap bahwa bumi sedang ditopang oleh Dewa Atlas.

Kesimpulan: Berdasarkan analisis ini tuduhan yang menganggap Alkitab salah menyatakan bumi memiliki empat sudut yang berarti bumi berbentuk persegi, tidaklah tepat. Malah sebaliknya Alkitab dengan sangat luar biasa menyatakan bahwa bumi itu bulat & berada di ruang angkasa yang hampa udara. Ini sekaligus membuktikan bahwa ada Penulis Ilahi dibalik semuanya itu.

Share:

Yesus Menolak dipanggil Tuhan ?

Pengantar: Beberapa pihak menggangap dalam ayat berikut ini Yesus menolak dipanggil Tuhan. Untuk itu mari kita menguji anggapan ini.
Mat 7:21-23  "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

PERTANYAAN

Bukan yang memanggil Yesus Tuhan, Tuhan ! yang masuk dalam kerajaan sorga menjelaskan Yesus tidak mau dipanggil Tuhan melainkan dia hanya melakukan kehendak Bapanya di sorga. Artinya yang diterima Allah menurut Yesus adalah yang melakukan kehendak Allah. Ayat ini juga menunjukan dua subyek yang berbeda antara Yesus dan Allah, kalauYesus sama dengan Allah maka Yesus juga akan mengatakan atau  melaksanakan kehendaknya sendiri. Bahkan Yesus tidak mau mengakui dan mengusir mereka yang bernubuat atas namanya dan seterusnya. Sangat jelas Yesus menghendaki agar manusia melaksanakan kehendak Allah. Ayat ini membuktikan bahwa Yesus tidak setara dengan Allah

JAWABAN
Jika ayat-ayat itu dicermati Yesus tidak pernah menyalahkan atau mengoreksi kata "Tuhan" yang ditujukan padaNya, tetapi Yesus menyalahkan tindakan mereka yang hanya menggunakan nama "Tuhan" padahal Yesus tidak mengenal mereka. Mengapa Yesus tidak mengenal mereka? karena mereka bukanlah domba-dombaNya. Yoh 10:14 "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku".

Konteks ayat ini berkaitan dengan pengajaran sesat nabi-nabi palsu ay. 15 "...Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba...". Jadi di sini mereka yang berseru-seru itu bukanlah domba-dombaNya melainkan hanya mengaku-ngaku atau menyamar sebagai domba. Untuk mendeteksi mereka yaitu melalui buahnya ay. 17 "Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik".

Pada hakekatnya para nabi-nabi palsu itu tidak percaya pada Yesus atau diilustrasi sebagai pohan yang tidak baik, sehingga dengan sendirinya buah yang dihasilkan adalah buah yang tidak baik. Bisa saja mereka menggunakan nama "Yesus", tetapi hanya manipulasi dengan menyamar seperti domba. Di bagian Alkitab lainnya disebut mereka menyamar sebagai malaikat Terang.
2 Kor 11:13-15 "Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran ".

Hal ini bisa terjadi karena Iblispun memiliki kuasa melakukan mujizat tetapi bukan mahakuasa.
2 Tes 2:9-10 "Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat.."

Jadi jelaslah bahwa dalam Mat 7:21-23, Yesus tidak mengoreksi pernyataan bahwa Ia adalah Tuhan, tetapi Yesus menyalahkan para nabi-nabi palsu itu. Mereka menggunakan nama "Yesus" tetapi sesungguhnya mereka tidak percaya kepadaNya. Mereka mungkin pintar memanipulasi bahkan bisa menyesat orang-orang pilihan. Mat 24:24 "Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.". Tetapi satu hal yang tdk bisa dimanipulasi yaitu hidup menghasilkan buah Roh. Gal 5:22-23 "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri".

Apa yang dimaksud melakukan kehendak Bapa? yaitu mereka yang percaya kepada Yesus dan hidup menghasilkan buah yang baik. Orang yang hidup menghasilkan buah Roh merupakan bukti "iman" bahwa ia memang sungguh-sungguh percaya Yesus.Yoh 6:40 "Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Matius 7:22-23 merupakan ayat nubuatan tentang penghakiman yang akan datang, saat Yesus akan datang sebagai Hakim untuk memisahkan domba dan kambing.
Mat 25:31-32 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing "
2 Tim 4:8 "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya."

Yesus yang disebut Tuhan dan sebagai Hakim merupakan salah satu bukti keilahianNya.
Share:

Tanggapan atas "Pendapat Ilmuwan terhadap Bible"


Reference 1: Dr. Mr. D. N. Mulder dalam bukunya "Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama", tahun 1963, pagina 12 dan 13, berkata sebagai berikut: "Buku ini dikarang pada waktu-waktu tertentu, dan pengarang-pengarangnya memang manusia juga, yang terpengaruh oleh keadaan waktunya dan oleh suasana di sekitarnya dan oleh pembawaan pengarang itu sendiri. Naskah-naskah asli dari Kitab Suci itu sudah tidak ada Iagi. Yang ada pada kita hanya turunan atau salinan. Dan salinan itu bukannya salinan langsung dari naskah asli, melainkan dari salinan dan seterusnya. Sering di dalam menyalin Kitab Suci itu terseliplah salah salin."

Answer 
Proses pewahyuan penulisan Alkitab bukan dengan cara Allah mendiktekan kata demi kata, namun penulis yang diilhamkan Allah menuliskanya sesuai dengan keberadaannya. Misalnya surat Paulus yang teologinya sangat dalam karena latarbelakangkan sebagai seorang sarjana Yahudi murid Gamaliel. Walaupun latarbelakang yang berbeda, pesan ilahi dapat disampaikan lewat tulisan-tulisan itu. Selain itu penulisan Alkitab juga berdasarkan konteks sosial & budaya pada masa penulis Alkitab. Di sini seringkali kekeliruan penafsiran terjadi karena kurangnya pemahaman hal ini.

Mengenai naskah asli atau yang disebut autograph memang sudahh tdk ada, yang ada adalah salinan dari  salinan. Ini juga terjadi dengan Quran itu sendiri. Namun tingkat akurasi Perjanjian Baru sangatlah tinggi karena didukung banyak manuscript yang ada (total sekitar 24.000). Memang ada kemungkinan kekeliruan dalam proses penyalinan, namun itu hanya masalah variasi teks, urutan teks dan lain-lain. Bahasa Yunani adalah sebuah bahasa yang berinfleksi artinya kalau dalam bahasa Indonesia/Inggris jika tertulis "Anjing menggigit manusia" dan "Manusia menggigit anjing" maka jelas terjadi perbedaan makna. Namun tidak masalah dalam bah. Yunani. Satu kata berfungsi sebagai subyek dari kalimat tanpa memperhatikan di mana kata itu berada dalam urutan & maknanya tidak berubah.

Dr. Norman Geisler menyatakan bahwa tingkat akurasi Perjanjian Baru mencapai 99.5%, sisanya hanyalah masalah variasi kata (A General Introduction to the Bible, Chicago, Moody Press, 1980). Bahkan sarjana Textual Critisisme yang sangat disegani di dunia Bruce Metzger (penulis buku The Text of the New Testament) saat membandingkan melimpahnya manuscript Perjanjian Baru menyatakan: "..itu adalah segunung manuscript (Perjanjian Baru) dibandingkan dengan sarang semut Tacitus & Josephus".

Melalui analisis pohon silsilah manuscript, semuanya mengarah pada satu sumber naskah asli dengan tingkat kesesuaian yang sangat tinggi. Studi masalah ini disebut Textual Critisisme. Selain itu otentitas Alkitab didukung banyaknya penemuan arkeologi & literatur kuno lainnya seperti tulisan Yosephus, Tacitus, Pliny The Younger, Pleghon, Thallus dan lain-lain.
---------------------

Reference 2: Drs. M. E. Duyverman dalam bukunya "Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru", tahun 1966, pagina 24 dan 25, berkata sebagai berikut: "Ada kalanya penyalin tersentuh pada kesa-lahan dalam naskah asli yang dipergunakannya, lalu kesalahan itu diperbaikinya, padahal perbaikan itu sering mengakibatkan perbedaan yang lebih besar dengan yang sungguh asli. Dan kira-kira pada abad keempat, di Antiochia diadakan penyelidikan dan penyesuaian salinan-salinan; agaknya terdorong oleh perbedaan yang sudah terlalu besar diantara salinan-salinan yang dipergunakan dengan resmi dalam Gereja."

Answer
Adanya perbedaan antar salinan adalah konsekuensi  wajar dari banyaknya salinan (manuscript) yang ada. Namun perbedaan itu jumlahnya kecil & tidak berpengaruhi secara signifikan terhadap ayat-ayat yang menjadi pilar doktrin-doktrin utama kekristenan seperti Kristologi dan lain-lain. Proses kanonisasi dilakukan sejak abad ke-2 s/d ke-5 dan merupakan sebuah peneguhan terhadap kitab-kitab yang telah diterima secara alami oleh jemaat abad-abad awal. Kanonisasi bukanlah dengan cara mengumpulkan semua kitab lalu menyeleksinya satu persatu, tetapi hanya meneguhkan kitab-kitab yang memang telah dikenal otentik.
-------------------

Reference 3: Dr. B. J. Boland dalam bukunya "Het Johannes Evangelie", p. 9, "Apakah kebenaran-kebenaran dari Injil Jesus Kristus diserahkan kepada kita dalam bentuk murninya, asli dan tidak dipalsukan, ataukah telah dirubah melalui alam fikiran kebudayaan Gerika? Umumnya yang terakhirlah yang diterima oleh orang jaman kini... bahwa tulisan-tulisan Kitab Perjanjian Baru pada dua abad pertama perhitungan tahun kita, pasti telah mengalami perubahan besar."

Answer
Penulisan Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani (Gerika) bukan berarti mengadopsi atau dipengaruhi pola pikir Yunani. Jika saya bukan orang Jawa kemudian tahu berbahasa Jawa dan menulis buku dalam bah. Jawa, apakah buku saya otomatis dipengaruhi budaya Jawa?. Penulisan Perjanjian Baru dalam bah. Yunani merupakan hal yang wajar karena pada saat itu bah. Yunani adalah bahasa yang umum digunakan. Bahkan Yesus dalam mengajar sering mengutip Septuaginta (versi Yunani dari Tanakh Ibrani/PL).

Merril C. Tenney, Survey Perjanjian Baru : “Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi di pengadilan dan bahasa pergaulan sehari-hari, seperti yang terlihat dalam tulisan-tulisan di atas papirus, surat-surat cinta, tagihan, resep, mantera, esai, puisi, biografi, dan surat-surat dagang, semuanya tertulis dalam bahasa Yunani, bahkan tetap demikian hingga masa pendudukan Romawi. ..”
Bruce Metzger, The Language of the New Testament, dalam The Interpreter’s Bible : “Bahasa Yunani, secara meluas dimengerti di Palestina, terutama di ‘Galilea wilayah bangsa-bangsa lain’ seperti yang disebut dalam Mat.4:15. "
----------------

Reference 4: Dr. A. Powel Davies dalam bukunya "The meaning of the Dead Sea Scrolls The New American Library" "Tiga Injil pertama, yaitu Injil Synoptik, membawakan cerita yang sama. Terdapat pertentangan-pertentangan di dalamnya, sehingga tidaklah mungkin sedemikian jauh untuk mendamaikan ayat-ayat ini. Namun Injil Johannes, menceritakan cerita-cerita yang amat berbeda dari ketiga Injil pertama itu. Bila Injil Johannes yang betul, maka ketiga Injil yang lain itu salah; bila ketiga Injil itu betul, maka Injil Johannes pasti salah.

Answer

Memang sekilas terdapat perbedaan antara Injil Yohanes dengan ketiga Injil lainnya. Namun perbedaan itu lebih ke gaya penulisan saja. Injil Yohanes ditulis belakang sesudah ketiga Injil lainnya selesai ditulis, maka rasul Yohanes menganggap tidak perlu untuk menuliskan kembali hal-hal yang sudah ada pada ketiga Injil lainnya kecuali beberapa hal yang dianggapnya perlu. Sebagai murid yang dekat dengan Yesus pasti tahu lebih banyak dari yang lain sehingga ia cenderung menekankan pada inti pengajaran Yesus itu sendiri. Sedangkan mengenai perbedaan-perbedaan menyangkut narasi dalam Injil hanyalah penyajian sudut pandang yang berbeda namun dengan inti cerita yang sama. Justru kalau narasinya persis sama maka akan mengarah pada teori konspirasi.
----------------

Reference 5: Dr. G. C. Vari Niftrik dan Dr. B. J. Boland dalam bukunya "Dogmatika Masakini", cetakan ketiga; tahun 1978, p. 322, berkata seba-gai berikut: "Kita tidak usah merasa malu bahwa terdapat pelbagai kekhilafan di dalam Al-Kitab; kekhilafan tentang angka-angka, perhitungan-perhitungan tahun dan fakta-fakta. Dan tak perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-kekhilafan itu berdasarkan caranya isi Al-Kitab telah disampaikan kepada kita, sehingga dapat kita berkata: dalam naskah asli tentu-lah tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan-kekhilafan itu barulah ke-mudiannya terjadi di dalam turunan-turunan (salinan-salinan-pen) naskah itu."

Answer
Biasanya perbedaan dalam angka & teks disebabkan pada kekeliruan proses penyalinan. Bisa saja ada tanda baca atau huruf yang sudah luntur atau kabur. Namun inti kisahnya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Referensi yang bagus pembahasan perbedaan penulisan ini yaitu buku Gleason L. Archer, Encyclopedia of Bible Difficulties, Zondervan, Grand Rapis, 1982. Buku ini telah diterjemahkan dengan judul yang sama oleh penerbit Gandum Mas.
--------------------------

Reference 6: Herman Bakels (1871-1954) dalam bukunya "Nij Ketters? Ya.. Om deere Gods", "Adapun enam buah kitab (Weda, Awesta, Kitab-kitab tentang Budha, Tao-teking, Kitab--kitab Confusius, Al-Qur'an) tidak begitu saya kenal. Akan tetapi Bijbel kita ini, pasti saya ketahui. Sudah 30 tahun lamanya saya mengincah Bijbel kita ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu terus terang saya katakan, bahwa di Eropa, saya belum kenal sebuah kitab yang lebih padat dengan hal-hal yang tidak benar dari pada Bijbel.
Dia juga berkata: "Hampir semua kitab-kitab dalam bibel itu menyesatkan, yakni memakai nama. palsu, yaitu tidak ditulis oleh pengarang-pengarang yang tercantum nama mereka di atasnya, melainkan ditulis jauh di belakang mereka"

Answer
Para bapa gereja awal telah memberikan kesaksian bahwa penulis keempat Injil adalah Markus, Matius, Lukas & Yohanes. Tidak ada bukti referensi tandingan bahwa orang lain yang menuliskannya. Atau tidak ada bukti pernyataan dari bapa-bapa gereja yang menyatakan bahwa keempat Injil itu bukan ditulis oleh Markus, Matius, Lukas & Yohanes. Beberapa ahli modern yang mencoba membantah keempat penulis ini justru berada pada masa yang jauh dari peristiwa penulisan Injil. Tentu kesaksian para bapa gereja lebih meyakinkan dibanding ahli-ahli tersebut.

Injil Markus ditulis berdasarkan kesaksian Petrus. Petrus telah dikenal di jemaat awal sering menggunakan penerjemah dan ini bisa juga meliputi penulisan/penerjemahan. Penulisan dengan bantuan sekretaris/juru tulis/penerjemah adalah hal biasa pada masa itu. Seorang sekretaris bisa melakukan perubahan minor dalam redaksi kata, mirip seperti dilakukan seorang editor di masa kini. Petrus mendiktekan tulisannya dalam bahasa Aramik & mungkin juga menggunakan Yunani. Bapa gereja Eusebius menyatakan :” This also the presbyter said: Mark having become the interpreter of Peter, wrote down accurately, ... whatsover he remembered of things said or done by Christ...” (seperti juga yang dikatakan para penatua: Markus adalah penerjemah dari Petrus, menuliskan secara akurat, apa yang diingatnya mengenai perkataan & perbuatan Kristus).

Matius, seorang pemungut cukai (tax collector) di kota Kapernaum, tentu sebuah pekerjaan yanglebih tinggi yang berarti memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik. Mereka cukup kaya & memiliki pergaulan yang cukup luas baik sesama pemungut cuci & “orang berdosa” kemungkinan gentiles (orang-orang non Yahudi).
Mat 9:10 "Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya."
Dalam setiap pekerjaan Matius harus membuat laporan pekerjaan apalagi menyangkut keuangan. Sehingga cukup masuk akal menyatakan bahwa Matius mempunyai kemampuan menulis injil. Eusebius mengatakan: “Matius disebutkan oleh Papias bahwa ia memiliki koleksi catatan berbagai perkataan (Yesus)”

Injil Yohanes ditulis oleh rasul Yohanes seperti yang dikatakan Ireneus. Ireneus (180 AD) mengutip Polikarpus : John, the disciple of the Lord, who leaned back on his breast, published the Gospel while he was resident at Ephesus in Asia. Yohanes yg dibuang di pulau Patmos & mati diusia tua, tentu memiliki waktu yg lebih dari cukup utk memperdalam penguasaannya terhadap bahasa Yunani & menuliskan injilnya.

Lukas adalah rekan perjalanan Paulus & ia sering bertemu dengan para rasul. Melalui kesempatan itu ia mendapatkan banyak informasi tentang kehidupan Yesus. Lukas sebagai seorang sejarawan tidak dapat dipungkiri. Unger seorang arkeolog mengatakan bahwa arkeologi telah membuktikan keotentikan kisah Injil, terutama Injil Lukas. Sir William Ramsay seorang arkeolog besar mengakui ketelitian Lukas terhadap topografi Asia Kecil. Tentu jika Lukas sudah begitu teliti terhadap data detail seperti masalah geografi maka sudah tentu dia akan semakin teliti menuliskan hal yang jauh lebih penting yaitu tentang Yesus.
------------------

Reference 7: Surat kabar di Ghana, yaitu Harian Times, 24 Juni 1964 yang dimuat oleh harian Mercusuar Yk. tertanggal 31-8-1968; Mr. RT. Payet, di dalam parlemen inggris tahun 1964 mengusulkan kepada Pemerintah Inggris dalam hal ini The British Home Secretary agar Injil dilarang beredar. Salah satu di antara sebabnya seperti yang ia katakan sebagai berikut: "I know of no book in history which could compare with the Bible as a source of bru-tality and sadistic conduct. Artinya: Tidak ada di dalam sejarah satu buku yang merupakan sumber dari perbuatan-perbuatan yang brutal dan sadis selain Injil ini. (I. Sudibya Markus dalam buku "Dialog Islam--Nasrani dan Usul Pelanggaran Injil di Inggris", terbitan Potrosari Ler. 28 Mgl.).

Answer

Ini hanya pendapat pribadi & bukan pendapat mayoritas. Hal ini disebabkan karena ia kurang memahami  Alkitab dengan baik. Dalam Alkitab, tindakan-tindakan yang dianggap "brutal" terjadi dalam konteks peperangan. Sebuah buku sejarah yang jujur tentu tidak hanya menuliskan peristiw sejarah yang bagus-bagus saja. Alkitab adalah buku yang jujur bahkan menuliskan kesalahan para nabi Israel termasuk dosa Daud (kasus Uria & Batsyeba) seorang nabi yang sangat dihormati. ITetapi Alkitab juga memaparkan konsekuensi dari dosa-dosa tersebut. Ini menjadi pelajaran bagi kita, ibarat cermin yang akan memperlihatkan muka kita apa adanya, bahwa dosa adalah dosa & layak mendapat hukuman.
--------------

Reference 8:
Prof. Herbert J. Muller dalam buku "The Uses of the Past, p. 168 lewat bukunya O. Hashem, "Marxiesme dan Agama", tahun 1965, Japi Surabaya, p. 45, berkata: "Scholars regard this text ( I Johannes 5:7) as a later interpolation however, since it does not appear in the best manuscripts." Artinya: Para sarjana menganggap bahwa naskah ini ( I Johannes 5:7) adalah suatu sisipan/tambahan kemudian, karena ayat seperti ini tidak diketemukan pada manuskrip-manuskrip terbaik.

Answer
1 Yoh 5:7 yang berisi ayat tentang Trinitas memang tidak terdapat dalam beberapa manuscript, frase ini semula hanya penjelasan tambahan dari para penyalin namun pada salinan berikutnya masuk ke dalam kalimat. Para peneliti & penerjemah Alkitab menyadari hal ini sehingga berbagai versi terjemahan Alkitab memberi penjelasan kepada pembaca tentang hal ini. Bahkan beberapa terjemahan telah menghapus frase ini. Alkitab terjemahan LAI memberi dalam kurung untuk frase tersebut. Kasus ini sangat jarang terjadi termasuk  & masih banyak ayat lain dalam Alkitab yang mengajarkan Trinitas.

Reference 9: Kata Herman Bakel dan Dr. A. Powel Davies, "Injil Matius 28:19 dan Injil Markus 16:9-19 adalah sisipan. Bacalah bukunya." (Hashem, "Jawaban Lengkap Kepada Pendeta Dr. J. Verkuyl," terbitan JAPI, Surabaya, tahun 1969, halaman 94).

Answer
Mar 16:9-19 dikenal sebagai "long ending Mark" memang menjadi perdebatan para ahli, tetapi seandainya bagian ini tidak terdapat dalam naskah aslinya, tetap tidak mempengaruhi inti pengajaran dari kitab Markus. Bukti kebangkitan Kristus masih bisa ditemukan dalam bagian lainnya. Tidak ada doktrin penting kekristenan yang hanya terdapat dalam bagian itu. Sedangkan Mat 28:19 memang juga cukup diperdebatkan, namun kecenderungan para ahli bahwa ayat ini otentik. Kedua ayat-ayat ini termasuk 1 Yoh 5:7 hanyalah kasus-kasus khusus yang jumlahnya sangat sedikit dibanding dari total seluruh ayat Perjanjian Baru.
------------------

Reference 10: Uskup John Shelby Spong dalam bukunya Why Christianity Must Change or Die (1998). (Mengapa agama Kristen Harus Berubah (keimanannya) atau akan Mati).
"Kita harus membebaskan Yesus dari kedudukannya sebagai Jurusalamat… Ajaran ini harus dicabut dan dibuang"

Answer
Tentang Shelby Spong & bukunya tersebut silah lihat di link ini http://www.tektonics.org/qt/spong01.html

Reference 11: Reverend DR Charles Francis Potter dalam bukunya The Lost Years of Jesus Revealed (1992). "Para pemuka agama Kristen tidak dapat dimaafkan untuk (mempertuhankan Yesus) dengan memanfaatkan keterbatasan… berfikir orang-orang Palestina 2000 tahun yang lalu"

Answer
Ketuhanan Yesus telah diimani sejak masa para rasul-rasul masih hidup. Thomas memberikan pengakuan keilahian Yesus. Yoh 20:28 "Thomas menjawab Dia, Ya Tuhanku dan Allahku". Pengakuan akan keilahian Yesus diajarkan secara berkesinambungan melalui bapa-bapa gereja (Paradosis Katakete). Kemudian diteguhkan melalui perumusan pengakuan iman pada konsili Nicea & Konstantinopel.

Reference 12: John Davidson dalam bukunya The Gospel of Jesus (1995).
"Barangkali kita (umat Kristen) telah tersesat selama 2000 tahun"
Contoh diatas memperlihatkan bahwa para pakar di atas bukannya mengatakan bahwa agama mereka, Kristen, adalah agama yang paling benar, tetapi malah sebaliknya mengakui bahwa agama mereka ternyata adalah agama yang salah dan menyesatkan.

Answer
Siapa yang tersesat? .. berikan buktinya!
------------

Reference 13: Selanjutnya kalau saudara mengutip Karl Rahner tentang Teologi Inklusif yang sekarang mulai dianut oleh Vatikan: "Agama lain adalah bentuk implisit dari agama kita". Hal ini tidak berlaku untuk agama Islam dan Kristen sebagaimana yang dibeberkan oleh Pakar sejarah Max I.
Dimont dalam bukunya Jews, God and History (1994). "Pemisahan antara Kristen dan Yahudi terjadi setelah tahun 50-an, setelah sekte Kristen dibawa ke penyembahan berhala dan menjadikannya agama dunia" Dari pernyataan Max I. Dimont ini, jelas terlihat bahwa Islam sebagai agama wahyu bukan merupakan bentuk implisit dari agama dunia (Kristen).

Answer
Pembahasan tentang Karl Rahner & teologi inklusif dibahas tersendiri. Apa yang dimaksud dengan penyembahan berhala? bukti keilahian Yesus cukup banyak tercatat dalam Perjanjian Baru & didukung catatan dari para bapa gereja. Tulisan Max I. Dimont yang menyerang Alkitab tidak otomatis membuktikan Islam. Sebuah pertanyaan penting: apakah para sarjana liberal yang menyerang Alkitab akhirnya menerima Quran sebagai kitab suci yang benar? Justru yang terjadi sebaliknya banyak terjadi pemikir di kalangan Islam setelah meneliti Quran akhirnya menjadi Atheis atau Agnostik seperti Ali Sina (FaithFreedom), Ali Dhasti, Ibnu Waraq dan lain-lain. Bahkan banyak diantaranya yang menjadi percaya Kristus seperti Mark Gabriel http://www.drmarkgabriel.com dan lain-lain.
----------

Reference 14: Demikian pula kalau saudara mengutip John Hick dan John B. Cobb Jr. yang mengatakan bahwa "Agama berbeda-beda tetapi semuanya benar", ini dibantah kembali oleh John Shelby Spong dalam bukunya Rescuing the Bible from Fundamentalism (1991) dengan mengatakan:
"Dia (Paulus) tidak menulis firman Allah. Yang dia tulis adalah kata-katanya sendiri yang khusus, penuh keterbatasan serta memiliki berbagai kelemahan sebagai ciri seorang manusia"

Answer
Paulus sering dituduh menyesatkan kekristenan, namun bukti-bukti yang ada berkata lain. Paulus justru diterima di kalangan para rasul & pengajarannya sesuai dengan ajaran rasul-rasul lainnya (Kisah Para Rasul 15). Bahkan tulisan Paulus diakui sendiri oleh rasul Petrus.
2 Pet 3:15-16 "Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain."
----------

Reference 15: Rev. David J. Fant, seorang Setiausaha Umum bagi New York Bible Society: The question naturally arises, do any of the original manuscripts of the Bible still exist? The answer is No. The original manuscripts were on papyrus and other perishable materials and have long since disappeared.
(Soalan biasanya ditanya, adakah naskah-naskah asal Alkitab masih wujud sehingga kini? Jawapannya tidak. Naskhah-naskhah asal di atas papirus dan bahan-bahan lain yang mudah rosak semuanya telah lama hilang)
Kenyataan di atas dipetik daripada Rev. David J. Fant, Simple Helps and Visual Aids to Understanding The Bible, m.s. 6.

Answer
Silahkan lihat Answer 1

Reference 16: Dr. Verkuyl di dalam bukunya berjudul Fragmenta Apologetika, bahawa
Kitab-kitab Alkitab yang seluruhnya berjumlah 66 itu, datang kepada kita dalam bentuk salinan-salinan yang beribu-ribu banyaknya. Naskah-naskah asli yang tertulis dalam tulisan tangan-autographa telah hilang semua.

Answer
Silahkan lihat Answer 1.
-------------------------

Demikian pembahasan terhadap pendapat Ilmuwan atau sarjana liberal terhadap Alkitab. Memang umumnya mereka menyerang otentitas Alkitab, namun beberapa diantaranya justru tetap percaya Alkitab seperti Verkuyl dan lain-lain. Pernyataan mereka seperti mengatakan  naskah asli (autograph) sudah tidak ada bukan berarti mereka otomatis tidak percaya Alkitab.

Bukti yang meneguhkan keotentikan Alkitab sangatlah berlimpah, sehingga seorang skeptis seperti Josh McDowell setelah mempelajari bukti-bukti ini akhirnya menjadi percaya. Frank Morrison seorang yang akan menulis sebuah buku yang ingin membuktikan bahwa Kristus tidak dibangkitkan justru menemukan fakta sebaliknya. Akhirnya dia menerbitkan buku yang berbeda dari tujuannya semula.

Masalahnya di sini bukannya "tidak dapat percaya" tetapi "tidak mau percaya". Lee Strobel seorang atheis yang menjadi percaya dalam bukunya "The Case for Christ" (terjemahan: Pembuktian Kebenaran Kristus, Gospel Press) setelah melalui serangkai penelitiannya dia kemudian mengatakan "...bukti berseru-seru meminta untuk diuji melalui pengalaman.." akhirnya dia menerima Kristus sebagai juruselamatnya.

Share:

Benang Merah Kristen-Islam ?

Pengantar: Pembahasan ini merupakan ringkasan Perspektif Islam terhadap Kekristenan serta Tanggapan Kristen terhadap perspektif tersebut. Artikel ini menyajikan versi lain dari artikel sebelumnya "Islam Meluruskan Kristen?" yaitu lebih bersifat ringkasan dari seluruh aspek perdebatan Kristen Islam. Untuk analisis detail silahkan klik pada link yang ada.


A. PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP KRISTEN
Islam menyatakan bahwa baik Yudaism, Christianity & Islam memiliki akar yang sama yaitu Abraham. Keturunan Ishak adalah bangsa Israel yang akan memunculkan nabi-nabi seperti Musa & Yesus. Sedangkan keturunan Ismael adalah bangsa Arab yang kemudian memunculkan Muhammad. Ismaellah yang dikorbankan bukan Ishak, penyebutan Ishak yang dikorbankan adalah rekayasa umat Yahudi karena Ishak nenek moyang mereka. Abraham & Ismael kemudian pergi ke tanah Arab untuk mendirikan kabah di sana.

Share: