New Testament, Oral/Written Tradition & Witnesses

Banyak polemikus mempersoalkan historitas Perjanjian Baru yang ditulis di abad pertama, namun ironisnya standing point para penuduh justru berdasarkan informasi yang ditulis 6 sd 7 abad kemudian. Rentang waktunya sekitar 600 tahun yang berarti sudah banyak generasi sejak peristiwa itu terjadi.

Menurut teologi & sejarah Islam, hadith dikompilasi oleh Bukhari dll nanti 200an tahun kemudian. Maka untuk menyatakan apakah hadith itu Shahih atau Dhoif dilakukan kajian atas rantai transmisinya (chain of transmission) dikenal dengan nama Sanad/Itsnad serta kajian isi hadithnya (content) atau Matan. Dengan metode ini, lalu bagaimana dengan kisah-kisah tentang Yesus atau Isa dalam Quran termasuk kisah-kisah Israeliyat, adakah Sanadnya sejak peristiwa itu terjadi?

Berbeda dengan PB yg telah ditulis dan dibukukan oleh para saksi mata itu sendiri masih di abad pertama, sehingga yg diwariskan ke generasi berikutnya tidak lagi mengandalkan hafalan atau ingatan (oral tradition) melainkan dokumen-dokumen yang utuh yg disalin dari generasi ke generasi (written tradition).

Pada abad pertama seiring penulisan PB, tradisi lisan (oral tradition) tetap terpelihara karena para saksi mata masih banyak yang hidup. Namun sejak PB telah ditulis & disirkulasikan maka acuan utama gereja mula-mula lebih tertumpu pada dokumen tertulis itu. Tradisi lisan masih ada di abad ke-2 namun datanya sinkron dan sekaligus mengkonfirmasi apa yang telah tertulis.

Adanya tradisi lisan ini terkait dengan pola pembelajaran orang Yahudi yg juga melakukan hafalan, seperti dikatakan Witherington "..Disciples in early Jewish settings were learners, and, yes, also reciters and memorizers. This was the way Jewish educational processes worked. In fact it was the staple of all ancient education, including Greco-Roman education“. Ben Whitherington, The Jesus Quest. Downers Grove: IVP, 1995.

Tentang saksi mata, mari kita lihat datanya dalam PB. Penulis PB seperti Yohanes utk Injil Yohanes & Petrus yg jadi sumber penulisan Injil Markus, mereka menyatakan dengan tegas bahwa mereka adalah saksi mata.
2 Pet 1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1 Yoh 1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Dalam ayat-ayat lain, juga dinyatakan terkait eksistensi para saksi mata.
Yoh 21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus...
Luk 24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
Kis 2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
1 Pet 5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus...

Data dari bapa gereja juga menyebut tentang saksi mata terkait penulisan PB/Injil Kanonik. Salah satunya dikatakan Justin Martyr, bahwa Injil yang ditulis itu adalah memoirs (ingatan atau catatan) dari para rasul.
".. For the apostles, in the memoirs composed by them, which are called Gospels, have thus delivered unto us what was enjoined upon them.."; (Justin Martyr, First Apology, 66

Berdasarkan semua data ini, PB ditulis di abad pertama oleh para saksi mata dan mereka masih hidup serta adanya tradisi lisan maka data akumulatif ini mengkoroborasi historitas PB. Lalu apa dasar logisnya, tulisan atau keterangan di abad 6-7 dijadikan "hakim" untuk menilai tulisan yg ditulis para saksi mata di abad pertama?
Share:

Tidak ada komentar: