Yesus & Kubur Kosong

Salah satu bukti kebangkitan Yesus adalah fakta kubur kosong. Point ini biasa digunakan para apologet seperti William Lane Craig bersama beberapa point lain dengan pendekatan "minimal facts". Jika Yesus tidak dibangkitkan maka jenazahNya akan tetap ada di dalam kubur sebagaimana terjadi pada manusia yang telah mati dan dikuburkan termasuk para nabi dan yang diklaim sebagai "nabi". Point ini cukup kuat karena jika Yesus tidak bangkit berarti jenazahNya masih ada maka para ahli Taurat dengan mudah membantah pernyataan Yesus bangkit dengan menunjukan jenazah Yesus.


Namun ada beberapa upaya bantahan menolak fakta kubur kosong diantaranya:
Bantahan 1: Para murid Yesus telah mencuri dan menyembunyikan jenazah Yesus kemudian mengklaim Yesus telah bangkit
Bantahan 2: Para perempuan dan murid Yesus pergi ke kubur yang salah
Bantahan 3: Yusuf Arimatea telah memindahkan jenazah Yesus ke kubur yang lain
Bantahan 4: Kisah kubur kosong adalah legenda yang berkembang sejak kematian Yesus

Bantahan 1 tentang para murid yang dituduh telah mencuri jenazah Yesus, bantahan ini bahkan tercatat dalam Injil.
Mat 28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
Mat 28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
Mat 28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
Mat 28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini

Kisah pencurian ini jelas kisah rekayasa dengan menyuap para penjaga dan mengarang cerita para murid mencuri jenazah Yesus. Jika para murid memang benar telah mencuri dan menyembungikan jenazah Yesus maka klaim Yesus bangkit adalah sebuah kebohongan. Masalahnya apakah ada orang yang rela mati untuk suatu kebohongan? Para murid kecuali Yohanes telah dicatat dalam sejarah gereja mengalami kematian sebagai martir. Petrus disalib di Roma dengan kepala dibawah dan para murid lainnya mengalami kematian yang mengenaskan.

Mungkin ada respon balik, bukankah para teroris rela mati untuk sesuatu hal yang menurut kita sebagai kebohongan. Perbandingan ini jelas tidak apple to apple, karena bagi para teroris apa yang diyakininya itu adalah sebuah kebenaran sebagaimana diajarkan kepada mereka. Mereka hanya bersandar pada ajaran yang mereka dengar dan imani. Berbeda dengan para murid Yesus yang mengalami langsung peristiwa itu, mereka mengetahui faktanya dan bisa meverifikasinya. Selain itu kisah penampakan Yesus kepada para murid sesudah kebangkitanNya juga telah tercatat termasuk ke 500 orang lainnya.

1 Kor 15:5-7 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.

Bantahan 2: Para perempuan dan murid Yesus dianggap pergi ke kubur yang salah. Bantahan ini lemah karena dari kronologi kisah penyaliban dan kematian Yesus sampai dengan penguburanNya para perempuan terlibat didalamnya termasuk seorang murid yang dikasihinya. Joh 19:26 "Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya..". Murid lain memang telah lari saat penangkapan Yesus namun tidak berarti mereka sudah tidak mengikuti peristiwa itu, kemungkinan besar mereka berada diantara orang banyak pada saat itu.

Sesudah para perempuan yang pertama kali mengetahui kubur kosong, selanjutnya para murid yaitu Petrus dan seorang murid lainnya langsung memberi respon pergi ke kubur itu.
Yoh 20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
Yoh 20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
Yoh 20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah

Murid lain itu duluan sampai kemudian disusul Petrus, keduanya jelas sudah tahu lokasi kubur itu. Apalagi kubur itu masih baru dan milik seorang pemuka agama yaitu Yusuf Arimatea yang telah dikenal banyak orang. Kedua murid itu menjumpai kain kapan sehingga bisa dipastikan mereka tidak pergi ke kubur yang salah.

Bantahan 3: Yusuf Arimatea telah memindahkan jenazah Yesus ke kubur yang lain.
Bantahan ini juga lemah dengan mencermati kronologi peristiwa yang terjadi. Kubur itu dijaga oleh para penjaga dan diberi meterai, jika ada yang memindahkannya maka itu adalah pelanggaran sehingga Yusuf dari Arimatea tidak mungkin memindahkan jenazah itu.
Mat 27:66 Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.
Kalaupun Yusuf dari Arimatea telah memindahkan jenazah itu pasti akan diketahui oleh para ahli Taurat sehingga mereka dengan mudah membantah pernyataan tentang kebangkitan Yesus dengan menunjukan lokasi kubur tempat jenazah Yesus diletakan.

Bantahan 4: Kisah kubur kosong adalah legenda yang berkembang sejak kematian Yesus.
Jika kubur kosong hanyalah legenda maka alternatif penjelasan yang membantah fakta kubur kosong seharusnya punya alasan yang lebih masuk akal dan mendapat dukungan data sejarah. Namun data sejarah menunjukan bahwa berbagai alternatif penjelasan itu tidak didukung data biblikal yang cermat dan data sejarah. Sebagaimana dikatakan Van Daalen "..Most people who object to the story, however, do so on other than historical grounds… It would be extremely difficult to object to the grave story on purely historical grounds.” D.H. Van Daalen, The Real Resurrection (London: Collins, 1972), p41.

Setelah kita mengevaluasi 4 penjelasan alternatif bantahan fakta kubur yang kosong yang terbukti tidak akurat dan lemah, maka kita akan meng evalusi penjelasan lain yang menyatakan kubur itu tidak benar-benar kosong karena selain jenazah Yesus ada juga jenazah lainnya. Penjelasan ini tidak membantah point kubur yang kosong namun dengan pengertian titik lokasi jenazah Yesus yang dibaring itu sudah kosong. Point ini salah satunya diajukan scholar Mark Goodacre dengan menyatakan point kubur kosong tidak pernah digunakan dalam catatan kristen awal "..Although the term ‘empty tomb’ is endemic in contemporary literature, it is never used in the earliest Christian materials." Mark Goodacre, "How Empty Was the Tomb?" (SAGE Journals, 2021).

Saya kira data menunjukan sebaliknya bahwa point kubur yang kosong sudah digunakan kekristenan bahkan oleh para murid itu sendiri. Petrus dalam khotbahnya membandingkan Daud dan Yesus, jika Daud telah mangkat dan dikuburkan tetapi Yesus sudah bangkit atau dengan kata lain kuburNya kosong.
Kis 13:36-37 Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.

Memang sepertinya para apologet Kristen awal kurang mengelaborasi point kubur yang kosong karena point ini tidak terlalu dibutuhkan sebagai bahan pembuktian kebangkitan Yesus karena memang saat itu fakta kubur yang kosong sudah jadi pemahaman umum. Kisah rekayasa bahwa jenazah telah dicuri secara tidak langsung membuktikan fakta kubur yang kosong. Seorang historian Michael Grant menyatakan “.. If we apply the same sort of criteria that we apply to any other ancient literary sources, the evidence is firm and plausible enough to necessitate the conclusion that the tomb was indeed found empty". Michael Grant, Jesus: An Historian’s Review of the Gospels (Scribner’s, 1977), p200.

Data arkeologi "Nazareth Inscription" yang ditemukan tahun 1878 diperkirakan ditulis pada era kaisar Tiberius (14-37) atau kaisar Claudius (41-54M). Dalam inskripsi itu tertulis tentang perintah kaisar romawi yang akan memberi hukuman berat bagi mereka yang mencuri mayat dari kuburan. Data ini sebagai bukti tidak langsung tentang fakta Kubur yang kosong. Data lainnya tentang para perempuan yang pertama kali menyaksikan kubur yang kosong. Data ini cukup signifikan karena kesaksian perempuan pada masa itu tidak diakui, sehingga jika kisah kubur yang kosong hanya karangan maka yang akan dipilih untuk ditulis bukanlah para perempuan yang memberi kesaksian.
“Any evidence which a woman is not valid… This is equivalent to saying that one who is… accounted a robber is qualified to give the same evidence as a woman” (Talmud, Rosh Hashannah 1.8).

Point lain yang diajukan mengacu pada Mar 16:6 tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
Pernyataan "Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia." dianggap mengindikasikan bahwa dalam kubur itu ada beberapa jenazah yang dikuburkan dan penyataan ini dimaksudkan memberi petunjuk titik lokasi jenazah Yesus dibaringkan. Sekilas penjelasan ini masuk akal namun pernyataan ini bisa juga diartikan sebagai penegasan dari malaikat bahwa Yesus memang sudah bangkit dengan menunjukan lokasi jenazah itu sudah kosong atau sedang menunjukan kain kafan yang tergeletak.

Jika pernyataan itu dimaksud sebagai petunjuk titik lokasi jenazah diantara jenazah lainnya, maka pernyataan ini tidak tepat ditujukan ke para perempuan karena mereka memang sudah mengetahui titik lokasinya.
Luk 23:55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan.
Bukti kuat yang menunjukan hanya jenazah Yesus dalam kubur itu yaitu petunjuk bahwa kubur itu masih baru dan "belum pernah dibaringkan mayat".
Luk 23:53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa pada saat penguburan Yesus juga ada jenazah lain yang dikuburkan bersama jenazah Yesus. Pendapat ini mengacu pada bentuk kubur pada masa itu yang besar dan bisa diletakan beberapa jenazah. Namun kubur itu bukan kubur umum tetapi kubur yang digali Yusuf dari Arimatea yang kemungkinan besar untuk tempat kuburan keluarganya. Apalagi Yesus menjadi pusat perhatian pada masa itu dan kuburnya harus dijaga dan dimeteraikan maka kecil kemungkinan ada jenazah lain yang dikuburkan bersama jenazah Yesus pada saat itu.

Berdasarkan uraian ini kita bisa tegaskan "Kubur yang Kosong" adalah fakta sejarah dan salah satu bukti kuat bahwa Yesus telah bangkit.

Selamat Paskah.
Share:

Apakah Israel telah digantikan Gereja sebagai bangsa pilihan Allah ??

Dalam tulisan sebelumnya kita telah membahas pertanyaan apakah Israel telah ditolak Allah karena mereka telah membunuh Yesus? Jawabannya tegas "Tidak" mengacu pada pernyataan eksplisit Paulus dalam Roma 11:1-2. Dalam PL kita banyak menjumpai kisah kebebalan bangsa Israel sebagai bangsa yang tegar tengkuk bahkan mereka sampai di buang ke Babel. Tetapi Tuhan tetap setia walaupun umatnya tidak setia, mereka akhirnya bisa kembali dari pembuangan dan dipimpin Ezra diadakan pembaharuan bagi Israel.


Mereka telah membunuh Yesus bahkan menyatakan: Mat 27:25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!". Dari data sejarah mereka telah menerima hukuman Allah, bangsa Israel telah terusir dari tanah Israel sejak tahun 70M dan puncaknya tahun 135M saat pemberontakan Bar Kokhba. Sebagaimana terjadi dalam PL maka kesetiaan Allah juga tidak akan berubah.

Beberapa pemahaman mengajarkan bahwa Israel telah digantikan gereja dan gereja adalah Israel rohani. Penekanan adanya "penggantian" ini digaungkan oleh replacement theology namun berbeda dengan covenant theology yang melihatnya sebagai "penggenapan" (fullfilment) dibanding "penggantian" (replacement).

Semula berkat itu diberikan kepada keturunan Abraham tetapi janji berkat ini juga akan diterima bangsa-bangsa lain melalui Sang Mesias yaitu Yesus.
Kej 12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Gal 3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Dari ayat ini terjadi perluasan berkat yang semula kepada bangsa Israel kemudian diperluaskan ke gerejaNya. Dengan adanya gereja sebagaimana penerima berikat yang kedua maka tidak berarti penerima berkat pertama telah dibatalkan.

Mari kita lihat ayat yang sering jadi acuan konsep "penggantian" dari Israel ke Gereja.
Mat 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.

Point yang diajukan bahwa kerajaan Allah (basileia theos) diambil dari padamu (bangsa Israel) dan diberikan kepada suatu bangsa (Gereja). Point ini juga digunakan polemikus muslim dengan menyatakan bangsa Israel telah digantikan bangsa Arab. Point tentang Arab jelas absurd karena tidak ada petunjuk tentang bangsa Arab dalam perikop ini bahkan dalam injil Matius termasuk seluruh Perjanjian Baru.

Mengenai point dari Israel ke Gereja, kita harus cermati konteksnya apakah dimaksudkan demikian?. Perhatikan ayat berikutnya.
Mat 21:45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
Ternyata yang dimaksudkan dengan kata "padamu" yaitu para imam kepala dan orang Farisi bukanlah bangsa Israel secara keseluruhan. Bukankah para rasul dan jemaat mula-mula adalah orang Yahudi atau bangsa Israel. Bahkan diantara mereka juga ada para imam yang mungkin diantaranya juga pernah menolak Yesus.
Kis 6:7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

Maka dari konteksnya bisa kita dapatkan maknanya bahwa kata "padamu" yaitu otoritas keagamaan orang Yahudi pada masa itu yang tidak percaya, akan dipindahkan kepada orang-orang percaya Yesus yang bisa mencakup orang Yahudi atau non Yahudi (gentiles). Kita bisa saja menyebutkan Gereja di sini yaitu komunitas orang percaya Yesus, tetapi bukan berarti yg digantikan Gereja di ayat ini merujuk ke bangsa Israel secara keseluruhan.

Namun saya perlu tegaskan bahwa pemahaman ini tidak berarti mendukung konsep Dual Covenant yaitu ajaran yang berbau pluralisme yang mengajarkan ada 2 (dua) perjanjian atau jalan keselamatan; pertama melalui keunikan bangsa Israel yang dianggap punya jalan selamat sendiri melalui ajaran Musa (Yudaisme) dan yang kedua kekristenan lewat percaya pada Yesus.

Prinsip keselamatan tetap lewat Kristus dan ini telah ditegaskan oleh para rasul dalam Sidang Yerusalem, artinya orang Yahudi atau bangsa Israel tetap harus percaya Yesus untuk bisa selamat. Hanya saja dalam konteks Kisah Para Rasul, orang Yahudi masih diperkenankan menjalankan ritual khas Yahudi sebagai identitas unik mereka sebagai bangsa Yahudi namun ritual itu sudah tidak memberi dampak untuk jalan keselamatan karena keselamtan hanya percaya kepada Yesus. Hal ini ditegaskan Petrus dalam Sidang Yerusalem itu. Kis 15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."

Bangsa Israel saat ini memang mayoritas belum percaya Yesus (Yeshua) sebagai Mesias mereka, tetapi sudah ada kebangkitan orang-orang percaya yang dikenalkan sebagai komunitas messianic jews dan bangsa Israel pada akhirnya akan diselamatkan sebagaimana kata Paulus.
Rom 11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
Rom 11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

Sebagai catatan tambahan, dalam konteks eskatologis eksistensi bangsa Israel tetap ada dan mereka disebutkan sebagai umat yang pertama yang percaya Yesus kemudian disusul bangsa-bangsa lain. Kita tidak tahu apakah angka 144 ribu ini literal atau simbolik dan siapa saja mereka itu tetapi yg jelas mereka adalah orang Yahudi atau bangsa Israel yang percaya Yesus, mungkin saja diantaranya dari kelompok messianic jews masa kini.
Why 7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
Why 7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Dari seluruh uraian ini, apakah bangsa Israel telah digantikan Gereja sebagai bangsa pilihan? jawabannya "Tidak" karena memang bangsa Israel adalah bangsa pilihan yg dipilih Allah dan disiapkan Allah sebagai tempat lahirnya Sang Mesias untuk keselamatan bangsa-bangsa. Keunikan bangsa Israel tetap ada bahkan eksistensi mereka tidak hilang walaupun terusir dari tanah kelahirannya berabad-abad. Namun umat pilihan yang sejati adalah gerejaNya yaitu mereka yg percaya kepada Yesus termasuk bangsa Israel sendiri. Gereja adalah Israel rohani yaitu perluasan dari bangsa Israel atau penggenapan atas bangsa Israel. Eksistensi bangsa Israel sebagai bangsa yang unik pilihan Allah tidaklah hilang namun juga bangsa ini akan bergabung bersama bangsa-bangsa lain sebagai umat yang percaya kepada Yesus.
Share:

Apakah Allah Telah Menolak Bangsa Israel??

Banyak yang menyatakan bangsa Israel telah ditolak Allah sejak mereka membunuh Yesus Sang Mesias. Bukti historis yang diajukan yaitu diusirnya bangsa Yahudi dari tanah Israel di tahun 70M saat jenderal Titus menghancurkan Yerusalem dan puncaknya di tahun 135M saat pemberontakan Bar Kokhba melawan Romawi. Namun berbeda dengan bangsa seperti Edom, Moab dll yang hilang lenyap jejaknya, bangsa Yahudi ternyata tetap eksis walaupun hidup tersebar di bangsa-bangsa lain selama berabad-abad. Kemudian di abad ke-20 mereka bisa kembali ke tanah Israel membangun sebuah negara Israel.

Terlepas dari polemik masalah politik antara Israel vs Arab khususnya Palestina, kita coba melihat data biblikal tentang eksistensi Israel sebagai suatu bangsa. Apakah bangsa Israel memiliki masa depan atau hilang lenyap sejak bangsa ini secara mayoritas menolak Yesus? Pada abad awal sd pertengahan umumnya menyatakan tidak ada masa depan untuk bangsa Israel dan mereka akan hilang eksistensinya. Namun fakta sejarah berkata lain, mereka tetapi eksis sebagai sebuah bangsa walaupun hidup di bangsa lain dan kembali eksis sebagai suatu negara. Menariknya eksistensi bangsa Yahudi walaupun jumlahnya kecil namun telah memberi pengaruh signifikan bagi peradaban dunia khususnya kemajuan teknologi bahkan banyak peraih nobel adalah orang Yahudi.

Dalam teologi Kristen terdapat perbedaan pendapat menyikapi pertanyaan dari judul tulisan ini. Ada pendapat yang menyatakan bahwa Israel telah digantikan Gereja sebagai umat pilihan Allah sebagaimana digaungkan replacement theology. Namun terdapat pendapat lain bahwa Gereja adalah perluasan dari Israel (covenant theology) dan gereja serta Israel memiliki peran yang berbeda (dispensational theology). Kedua sistem teologi terakhir ini tidak menghilangkan eksistensi Israel. Pembahasan ketiga sistem teologi ini tentu perlu pembahasan yang panjang dan mendalam. Namun kita coba melihat beberapa teks yang krusial untuk kita elaborasi menjawab pertanyaan di atas.

Salah satu point yang diajukan untuk menyatakan bahwa bangsa Israel telah ditolak Allah yaitu tentang umat Yahudi saat ini mayoritas masih tidak percaya Yesus. Point ini bisa dikaitkan dengan teks Alkitab Roma pasal 11 yang nadanya justru menegasikan point tersebut.

Rom 11:1 Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.
Rom 11:2 Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Allah:
Rom 11:3 "Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
Rom 11:4 Tetapi bagaimanakah firman Allah kepadanya? "Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal."
Rom 11:5 Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.

Pada ayat 1 & 2 Paulus memberi penegasan bahwa Allah tidak menolak bangsa Israel. Menariknya Paulus mengaitkan dengan kisah Elia yang pada masanya mayoritas orang Israel tidak menyembah Allah melainkan Baal. Jawaban Allah bahwa masih ada orang yg masih percaya kepadaNya walaupun secara kuantitas jumlahnya sedikit. Point ini sangat jelas dan relevan diterapkan ke bangsa Israel masa kini yg walaupun orang yg percaya kepada Yesus jumlahnya sedikit tidak berarti mereka telah ditolak Allah.

Israel masa kini memang mayoritas belum percaya Yesus tetapi mulai ada gerakan kebangkitan orang yang percaya Yesus yg dikenal sebagai Messianic Jews. Bahkan banyak jewish scholar dan rabbi yang telah menerima Yesus sebagai sang Mesias. Michael Brown seorang jewish scholar telah berdebat dengan banyak rabbi Yahudi dan dia telah menuliskan 5 seri buku Answering Jewish Objections. Jewish Scholar dan seorang rabbi Rabbi Itzhak Shapira yang menuliskan buku The Return of Kosher Pig: The Divine Messiah in Jewish Thought. Beberapa rabbi & jewish scholar yg lainnya yg telah percaya seperti Issac Lichtenstein rabbi ortodoks Hungaria, rabbi Israel Zolli, rabbi Russell Resnik, Rabbi Barry Rubin, Rabbi Barney Kasdan, Dr David Fredman dll.

Dari uraian singkat ini, jawaban atas pertanyaan di atas yakni "Tidak". Tentu masih banyak hal yg perlu didiskusikan tentang hal ini termasuk posisi bangsa Israel & gereja dalam konteks eskatologis. Secara umum bisa dikatakan gereja adalah penggenapan atas Israel atau gereja adalah israel secara rohani namun tidak berarti bangsa Israel telah hilang eksistensinya.
Share: