Islam Meluruskan Kristen ?

ARGUMENTASI ISLAM
Semula ajaran Taurat Musa yang murni diselewangkan oleh ahli-ahli Taurat terutama orang Farisi & Saduki yaitu dengan mencampurkannya dengan tradisi yang melahirkan agama Yudaisme. Yesus kemudian datang untuk kembali meluruskan Taurat tersebut. Tetapi oleh Paulus ajaran murni Yesus yang menekankan tauhid (keesaan Tuhan) diselewangkan dengan mengangkat Yesus dari hanya seorang nabi menjadi Tuhan. Puncaknya di tahun 325M Yesus dilantik menjadi Tuhan. Ini kemudian melahirkan agama Kristen.

Muhammad datang untuk meluruskan ajaran Yesus yg telah tersesat tersebut. Alquran berfungsi sebagai sumber pengajaran baru dan sebagai Al-furkan (penyeleksi) terhadap Alkitab, mana asli dan mana telah dipalsukan. Walaupun umat Kristen & Yahudi telah mengubah kitab mereka, tanda-tanda nubuatan Muhammad masih bisa ditemukan dalam dalam Alkitab.

JAWABAN
Pertama-tama kita coba melihat keterkaitan antara Taurat (Yudaisme) dengan pengajaran Yesus. Apakah Yesus telah menggangap ajaran Taurat telah diselewangkan oleh orang Farisi/Saduki?. Dalam kitab Injil memang tercatat bahwa Yesus sering berdebat dengan para ahli Taurat. Tetapi dia tidak mengatakan bahwa inti ajaran dari ahli Taurat itu salah atau menyimpang. Tetapi dia menegur mereka karena penerapannya yang keliru.

Mat 23:1-3 Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya".

Lalu bagaimana hubungan antara Perjanjian Lama (PL) & Perjanjian Baru (PB)?
Ibr 1:1-2 "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta."
Pada masa PL Allah berbicara (berfirman) melalui perantara nabi-nabi dengan mimpi, penglihatan dan pengilhaman lainnya. Tetapi pada kedatangan Yesus, Allah sudah tidak berbicara seperti pada masa PL. Tetapi perkataan Allah (Firman) itu telah menjadi manusia (Yoh 1:14a). Sehingga Yesus merupakan puncak pernyataan Allah bagi manusia.
Melalui pemahaman ini, sangat jelas bahwa Yesus adalah pernyataan Allah yg terakhir. Kitab PL berupa janji dan kitab PB berupa penggenapan. Ibr 10:1 "Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri...".

Tidak heran banyak nubuatan PL yang dianggap tentang Muhammad ternyata lewat eksegesis yang teliti sebenarnya tertuju pada Yesus. Pembahasan lengkap mengenai hal ini bisa dilihat pada topik tentang Nubuatan Muhammad dalam Alkitab.
Dari telaah ini menjadi jelas bahwa tidak akan ada kemungkinan Allah akan memilih seorang nabi lagi untuk menyatakan firmanNya. Sehingga bisa dipastikan bahwa benang merah antara Muhammad/Islam dengan Taurat-Yesus terputus!

Lalu bagaimana dengan Paulus, apakah dia telah menyelewangkan ajaran Yesus?
Pembahasan lengkap untuk hal ini bisa dilihat pada topik tentang "Paulus sang Rasul", namun saya sedikit memberi ringkasannya.
Tuduhan terhadap Paulus ini didasari kurangnya pemahaman konteks sejarah jemaat mula-mula. Pada masa itu memang muncul pertanyaan dari kalangan orang Yahudi yg telah percaya Yesus tentang Taurat. Tetapi masalah ini kemudian telah diselesaikan oleh para rasul-rasul dalam sidang di Yerusalem (Kis 15).

Kis 15:4 "Setibanya di Yerusalem mereka (Paulus & Barnabas) disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka"
Lalu Petrus berkata dalam sidang itu.
Kis 15:7 "Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya".
Kis 15:10-11 "Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."

Dari perkataan Petrus ini sangat jelas menyatakan bahwa keselamatan didapat melalui kasih karunia Tuhan Yesus. Dan para orang non Yahudi (gentiles) tdk harus dibebankan utk menjalankan aturan taurat (kuk).Yakobus kemudian berbicara yang selaras dengan Petrus.
Kis 15:19 "Sebab itu aku (Yakobus) berpendapat, bahwa kita (orang Yahudi kristen)tidak boleh menimbulkan kesulitan (menjalankan Taurat) bagi mereka dari bangsa-bangsa lain (orang non Yahudi) yang berbalik kepada Allah"

Dari sidang Yerusalem ini, kita bisa mendapatkan beberapa hal bahwa Paulus tidaklah bertentangan dengan para rasul lainnya! Ajaran Paulus secara prinsip selaras dengan ajaran para rasul (Petrus, Yakobus dan lainnya). Walaupun dalam surat-surat Paulus ada hal-hal yang agak sulit dipahami, namun Tuhan memakai dia karena latarbelakangnya sebagai sarjana Yahudi murid Gamaliel. Tidak heran dia bisa bersoal jawab dengan para filsuf di Athena.

Petrus sendiri mengakui hal ini.
2 Pe 3:15-16 "Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain."

Melalui pembahasan singkat ini, sangat jelas bahwa Paulus tidaklah menyelewangkan ajaran Yesus. Tetapi Pauluslah yang mengembangkan kekristenan lewat berbagai misi penginjilannya.

Bagian terakhir menyangkut Alkitab yang dipalsukan. Pertanyaan untuk kaum muslim yaitu kapan kira-kira terjadi pemalsuan itu? Apakah sebelum atau sesudah kedatangan Muhammad?.
Kalau sesudah, pasti tidak mungkin karena sesudah abad 7 Alkitab telah dicetak ke dalam banyak bahasa. Kalau sebelum, apakah jemaat Kristen pada sebelum abad 7 memiliki konsep messianik lagi mengharapkan kedatangan seorang nabi? sama sekali tidak! Bahkan kitab-kitab apokrif yang ditulis pada sekitar abad 2 dan abad selanjutnya tidak satu pun menulis akan datangnya seorang nabi seperti Muhammad itu. Manuscript-manuscript Alkitab yang sangat banyak itu sama sekali tidak terdapat hal ini. Apalagi dengan kitab Perjanjian Lama (PL), apakah pernah ada persengkongkolan di bawah kolong langit antara Yahudi dan Kristen untuk mengubah kitab PL?

Seringkali konsili Nicea-Konstantinopel pada abad 4 dijadikan kambing hitam. Konsili itu dilakukan bukanlahlah untuk melantik Yesus menjadi Tuhan. Tetapi hanya untuk meneguhkan pengajaran iman yang telah diterima secara alami oleh jemaat mula-mula. Bermula dari pengakuan Thomas dalam Yoh 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!". Kemudian diteruskan melalui pengajaran para rasul (paradosis katekete). Sehingga wajarlah pengajaran sesat tidak banyak berkembang pada abad 1, karena langsung ditanggapi oleh para rasul seperti ajaran Doketisme yg ditanggapi rasul Yohanes dalam suratnya (1 Yoh).

Nanti pada sekitar abad 2 setelah matinya para rasul, ajaran sesat mulai banyak muncul termasuk munculnya Injil Apokrif seperti injil Thomas, injil Yudas, injil Petrus dan lain-lain. Ajaran sesat yang mulai banyak pengaruhnya adalah ajaran Arius. Hal ini melatarbelakangi lahir sidang/konsili untuk menanggapi berbagai ajaran sesat terutama Arius dan sekaligus untuk meneguhkan pengajaran iman yang telah diterima sejak awal tentang keilahian Yesus & Roh Kudus. Roh Kudus telah dipahami sebagai suatu Pribadi Ilahi sejak awal seperti tertulis jelas dalam kitab Kisah Para Rasul.

Sidang-sidang tersebut juga membahas tentang kanonisasi. Ada yang beranggapan bahwa sidang tersebut dilakukan untuk memusnahkan kitab-kitab yang bertentangan dengan ajaran gereja. Ini pemahaman yang keliru!. Kanonisasi bukanlah dilakukan dengan mengumpulkan semua kitab lalu diseleksi satu persatu. Tetapi kanonisasi adalah berupa peneguhan kitab-kitab yang telah diterima oleh jemaat Kristen. Salah satu buktinya, banyak tulisan bapa-bapa gereja mengacu pada Injil kanon, kalaupun mengutip injil Apokrif itu dalam rangka menentangnya. Hampir semua injil Apokrif masih ada sampai saat ini, bagi yang tertarik silahkan ke http://www.ccel.org


Dari analisis ini terbukti bahwa ajaran Yesus tidaklah berubah sampai saat ini. Sehingga secara logika tidak dibutuhkan lagi seorang nabi untuk meluruskannya.

Kalau begitu, bagaimana dengan Islam menurut perspektif Alkitab?
Menurut Alkitab jika ada seseorang yang memberitakan injil yang lain maka dia disebut sebagai penyesat atau nabi palsu.
Gal 1:8 "Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia"

Yesus juga mengingatkan tentang munculnya nabi palsu.
Mat 24:23-24 "Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga"
Nabi palsu inipun bahkan bisa menyamar sebagai malaikat terang.
2 Kor 11:13-15 "Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran..."

Jika mempelajari pengajaran Islam sangat jelas banyak sekali hal-hal yang bertentang dengan iman Kristen. Seperti penolakan keilahian Yesus Kristus & Roh Kudus, pernyataan Yesus tidak mati di kayu salib dan masih banyak lagi. Sehingga dengan sendirinya Muhammad masuk kategori sebagai nabi palsu.

Ada beberapa peneliti Alkitab bahkan menyatakan bahwa memang Alkitab telah menubuatkan Muhammad tetapi sebagai nabi palsu. Beberapa ayat dianggap berkaitan dengan hal ini, diantaranya:
Wah 6:8 "Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi"
Kata kuda, warna hijau kuning & pedang dianggap identik dengan Islam.

Dan 7:25 "Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum..."
Islam menggunakan sistem kalender & hukum sendiri.
Namun Lepas dari tepat atau tidaknya tafsiran itu yang jelas Muhammad bukan seorang nabi sejati.

Bagaimana dengan perspektif sejarah?
Kita perlu ketahui daerah Arab tidak pernah dikunjungi Paulus pada masa penginjilannya. Sehingga tidak heran di daerah tersebut banyak bermunculan bidat-bidat Kristen. Ini bisa terlihat dalam Quran sendiri yang justru menanggapi salah satu pengajaran bidat tentang Maria yang dianggap salah satu oknum Trinitas selain Bapa dan Anak. Dalam Quran juga banyak terdapat referensi dari ayat-ayat di kitab-kitab Apokrif seperti Injil Maria, Injil Masa Kanak-kanak Yesus dalam Bahasa Arab dan beberapa kitab lainnya. Selain itu terdapat juga sumber-sumber dari Talmud yang beberapa ceritanya hanyalah bersifat alegoris/mitos tetapi dalam Quran dianggap sejarah.

Memang dalam Quran banyak menulis Yesus (Isa) bahkan lebih banyak dari kata Muhammad sendiri. Tetapi pemahaman tentang Yesus dalam Quran banyak berbeda dengan Alkitab. Ibaratnya melihat sebuah bangunan di remang-remang malam yang mana bangunan itu bisa dianggap benteng, rumah atau istana. Sedangkan Alkitab ibarat melihat bangunan tersebut di siang hari.

Kesimpulan yang bisa ditarik yaitu: Islam bukanlah pelanjut dari kekristenan atau Islam tidak meluruskan Kristen.


Share:

Siapakah Parakletos?

ARGUMENTASI ISLAM
Yoh 14 berisi janji Yesus mengenai datang seorang penolong lain merupakan bukti nubuatan tentang Muhammad. Dalam banyak hal ayat tersebut lebih cocok menunjuk pada Muhammad dibandingkan Roh Kudus.

JAWABAN
Kita perlu menelaah (eksegesis) ayat-ayat dalam Yoh 14 dan melihat keterkaitannya dengan ayat-ayat lainnya. Agar pembahasannya sistematis akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu ciri-ciri penolong lain, kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan dan Arti kata Parakletos.

1. Ciri-ciri Penolong lain.
Yoh 14:16 "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya". Kata "selama-lamanya" menunjuk pada Roh Kudus yang bersifat abadi berbeda dengan Muhammad yang lahir sekitar tahun 570 dan mati sekitar tahun 632 M.

Yoh 14:26 "tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, ... dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu". Jelas Penghibur yang dimaksud adalah Roh Kudus bukan seorang manusia! Penghibur itu diutus dalam nama Yesus, apakah dalam Quran ada pernyataan bahwa Muhammad diutus Allah dalam nama Yesus? Kata "mengingatkan kamu" dan kata "semua yang telah kukatakan kepadamu" memiliki arti semua perkataan Yesus kepada murid-muridnya. Ini jelas adalah Roh Kudus bukan Muhammad yang nanti muncul sekitar 600 tahun kemudian.

Yoh 14:30 "Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku". Ayat ini nubuat Yesus tentang kematian diriNya, mereka memang menyalibkannya tetapi mereka tidak berkuasa atasNya karena Ia sendiri rela menjalankan rencana keselamatan ini. Ayat ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Muhammad.

Yoh 15:26 "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.". Apakah Muhammad bersaksi tentang Yesus? Apakah Muhammad pernah mengatakan bahwa ia diutus oleh Yesus?


Yoh 16:7 "... tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu". Penghibur akan diutus kepada murid-muridnya! terlalu lama menunggu Muhammad.
Yoh 16:13Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, ...". Sekali lagi disebut Roh bukan seorang manusia!

2. Kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan
Yoh 14:26 "tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, ... dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu"
Kata "mengingatkan kamu" dan kata "semua yg telah kukatakan kepadamu" memiliki arti semua perkataan Yesus kepada murid-muridnya. Dan murid-murid masih tetap hidup saat yang dijanjikan itu datang untuk mengingatkan mereka.

Ini ditegaskah kembali oleh perkataan Yesus sebelum naik ke sorga, mereka harus tinggal di kota menunggu kedatangan Penghibur yg dijanjikan itu. Luk 24:49Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
Kis 1:4Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, ...

Selanjutnya Yesus mengatakan mereka akan dibaptis dengan Roh Kudus.
Kis 1:5Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
Ayat ini cocok dgn perkataan Yohanes pembaptis tentang Yesus.
Mat 3:11Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Janji ini kemudian terpenuhi saat kedatangan Roh Kudus yang ditandai dengan lidah api.
Kis 2:3-4dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya

Para murid dapat berkata-kata dalam bahasa lain menyampaikan Injil, ini juga tanda bahwa ajaran Yesus harus disebarkan ke segala bangsa.
Kis 1:8Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Apa yang terjadi sesudah peristiwa itu, para murid-murid menjadi begitu semangat dalam memberitakan Injil, tadinya mereka takut pada waktu penangkapan Yesus tetapi sekarang menjadi berani bahkan sampai mati dibunuh sekalipun. Khotbah Petrus yang luar biasa itu dimulai sejak menerima Roh Kudus, mereka menjadi mengerti tentang kebenaran dan rela mati untuk kebenaran itu.
Selama masa jemaat mula-mula ini Roh Kudus berperan besar menuntun para rasul dalam memberitakan Injil & memelihara kehidupan jemaat. Kis 9:31Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus

3. Arti kata Parakletos
Penulis muslim berargumentasi mengenai kata "Paraclete" untuk mencoba membuktikan nubuatan Muhammad. Menurut mereka yang tertulis sebenarnya “Perikletos” yang memilik arti indah & pujian dan ini mirip dengan arti Ahmad (akar kata nama Muhammad) yang berarti “yang terpuji”. Tetapi jelas arti ini berbeda dengan arti kata Parakletos yang berarti penghibur, penolong & pengantara.

Memang kedua kata agak mirip tetapi kemiripan kata tidak menjamin memiliki arti yang sama. Contohnya: kata "sandung" mirip dengan "sanjung", kata "selimut" mirip dengan "selamat", kata "doa" mirip dengan kata "dosa" dan banyak sekali lidah orang asing terpeleset di sini dengan mengatakan, "mari kita berdosa". Tetapi harus diingat pula bahwa kata perikletos yang mereka maksu adalah bahasa Yunani sedangkan Ahmad bahasa Arab jadi ini berbeda substansi (meta basis).

Seandainya kata penolong lain kita ganti dengan kata AHMAD perhatikan ayat berikut ini.
Yoh 14:16-17 "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang AHMAD yang lain, supaya AHMAD menyertai kamu selama-lamanya, yaitu AHMAD. Dunia tidak dapat menerima AHMAD, sebab dunia tidak melihat AHMAD dan tidak mengenal AHMAD. Tetapi kamu mengenal AHMAD, sebab AHMAD menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu".

Para apologis muslim sering menuduh bahwa kata yang sebenarnya tertulis adalah Perikletos tetapi oleh Kristen telah diubah menjadi Parakletos. Tuduhan ini tidak berdasar karena berdasarkan seluruh manuscript dan naskah kuno Perjanjian Baru kata yang tertulis adalah Parakletos !

Jaringan Apologia Kristen
Jimmy Jeffry
Share:

Nabi Itu Haris Mati - Ulangan 18:20

ARGUMENTASI ISLAM
Ayat ini salah satu bukti nubuatan kenabian Muhammad.Ul 18:20 “Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.”.Muhammad cocok dengan ayat ini karena dia tidak mati di usai muda berbeda dengan Yesus yang mati dibunuh di usia muda melalui penyaliban.

JAWABAN
Pertama-tama kita perlu mengetahui arti kata "nabi itu harus mati". Ada dua kemungkinan makna dari kata-kata itu, yaitu:
- kemungkinan pertama, nabi itu harus dibunuh (dihukum mati) oleh orang Israel
- kemungkinan kedua, nabi itu akan dibunuh (dimatikan) oleh Allah sendiri.
Untuk itu kita perlu membandingkan dengan ayat-ayat paralel lainnya tentang nabi palsu .
Ul 13:1-2Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat, dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya"
Ul 13:5Nabi atau pemimpi itu haruslah “dihukum mati”..."

Dari Ul 13:1-5 menyatakan bahwa Tuhan memerintahkan kepada orang Israel untuk menghukum mati nabi palsu tersebut. Jika kemudian kita membandingkan hal ini dengan Ul 18:20 maka kata ”dihukum mati” berkorelasi dengan kata ”nabi itu harus mati”.
Dalam banyak ayat lainnya kata ”dihukum mati” merupakan perintah Allah kepada orang Israel. Salah satu contoh ayat: Kel 17:12 Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati

Berdasarkan hal ini maka makna kata ”nabi itu harus mati” lebih tepat pada kemungkinan pertama yaitu nabi itu harus dibunuh/dihukum mati oleh orang Israel. Ini berarti Tuhan memberikan perintah kepada orang Israel untuk menghukum mati setiap nabi palsu. Sehingga Ul 18:20 bukanlah sebuah prediksi dari ”tindakan Allah” tetapi merupakan ”perintah Allah” kepada orang Israel.

Nah ... namanya sebuah perintah seharusnya dituruti namun kadang kala dilanggar. Bahkan bisa juga terjadi sebuah perintah salah diterapkan pada orang yang tidak bersalah karena salah mengerti atau ketidaktahuan. Kasus ini terjadi pada Yesus yang menurut anggapan orang Yahudi telah melanggar hukum/perintah Allah dengan tuduhan menghujat Allah.
Mar 14:61-64… Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.

Padahal Yesus tidak melakukan kesalahan apapun.
Luk 23:14... Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.
Satu-satunya yg dianggap kesalahan bagi orang Yahudi yaitu sikap & perkataan Yesus yg menunjukan bahwa Ia adalah Allah. Ini dianggap sebuah kesalahan fatal yg harus dihukum mati.

Yoh 10:33Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
Yoh 5:18Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Jadi jelaslah Ul 18:20 merupakan sebuah perintah dari Allah kepada orang Israel untuk menghukum mati nabi palsu. Namun mereka salah menjalankan perintah ini dengan menghukum mati Yesus.

Kita coba perhatikan pemahaman (logika) yang digunakan para apologis Muslim untuk ayat tersebut: "kematian Yesus (mati di usia muda dengan disalib) adalah tindakan Allah karena Yesus adalah nabi palsu". Pemahaman ini terlihat aneh dan tidak cocok dengan konteks & makna sesungguhnya ayat itu! Bahkan pemahaman ini bertentangan dengan konsep Islam yang tetap mengakui Yesus adalah seorang nabi bukan nabi palsu. Sedangkan nabi palsu menurut Islam adalah Paulus

Pemahaman yang benar adalah:
“kematian Yesus dilakukan oleh orang Yahudi karena mereka menganggap Yesus adalah seorang nabi palsu berdasarkan perintah Allah dalam Taurat, tetapi mereka salah dalam menjalankan perintah Allah tersebut”

Bagaimana dengan Muhammad?
Kita coba melihat kembali pemahaman logika lainnya dari para apologis Muslim:
Muhammad tidak dimatikan oleh Allah berarti Muhammad bukan nabi palsu”. Jika logika ini dipakai untuk membenarkan kenabian Muhammad maka dengan logika yang sama akan banyak di dunia nabi-nabi yang dianggap benar karena mereka tidak mati secara tidak normal. Sebagai contoh Lia Eden yang dianggap nabi palsu seandainya dia kemudian mati secara normal di usia tua apakah dia otomatis disebut nabi yang benar ?

Sekarang kita coba ganti kata ”dimatikan oleh Allah” dengan kata ”dihukum mati oleh orang Yahudi” menjadi kalimat berikut: ”Muhammad tidak dihukum mati oleh orang Yahudi berarti Muhammad bukan nabi palsu”. Kalimat ini juga terlihat aneh, karena apa pedulinya orang Yahudi dengan Muhammad. Bukan saja hanya Muhammad tetapi orang-orang lain yang mengaku nabi dan tidak berasal dari Israel mereka tidak perduli. Apakah itu nabi orang Mesir, nabi orang Edom, nabi orang Filistin, nabi orang Arab dan lain-lain. Karena mereka tahu bahwa Ul 18:20 hanya ditujukan pada nabi-nabi yang berasal dari bangsa Israel.

Kesimpulan:
Seorang nabi yang dihukum mati (atau mati muda) belum tentu seorang nabi palsu seperti Yesus dan begitu juga sebaliknya seseorang yang tidak dihukum mati (atau mati tua) belum tentu seorang nabi sejati seperti Muhammad. Jadi dengan kata lain Ul 18:20 bukanlah bukti nubuatan Muhammad!

Jaringan Apologia Kristen
Jimmy Jeffry
Share: