Mummi Firaun: Quran vs Bible (Seri 2)

Pengantar: Pada bagian 1 telah dibahas mengenai teori Merneptah sebagai Firaun Exodus yang ternyata justru bertentangan dengan Quran. Pada bagian 2 ini kita akan melanjutkan pembahasan mengenai Merneptah dengan fokus pada kematian Merneptah. Artikel tentang kematian Merneptah juga telah banyak beredar di internet salah satunya di website harian Republika online http://www.republika.co.id/node/61915.
Artikel tersebut menuliskan kisah penelitian Maurice Bucaille yang membuktikan bahwa Merneptah mati tenggelam dan dianggap sesuai dengan Quran. Dalam artikel lainnya tentang mummi Firaun yang sebagian telah dibahas pada bagian 1 menyatakan bahwa dalam Alkitab mayat Firaun telah hilang musnah sehingga Alkitab bertentangan dengan Arkeologi karena ternyata mayat Firaun Exodus telah ditemukan yaitu Merneptah.
ARGUMENTASI ISLAM
Ketertarikan Bucaille terhadap Islam mulai muncul ketika secara intens dia mendalami kajian biologi dan hubungannya dengan beberapa doktrin agama. Karenanya, ketika datang kesempatan kepada Bucaille untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menguak misteri di balik penyebab kematian sang raja Mesir kuno tersebut.

Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan! Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet.

Terkait dengan laporan akhir yang disusunnya, salah seorang di antara rekannya membisikkan sesuatu di telinganya seraya berkata: ''Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum Muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini''. Bucaille awalnya mengingkari kabar ini dengan keras sekaligus menganggapnya mustahil. Hingga salah seorang di antara mereka berkata bahwa Alquran yang diyakini umat Islam telah meriwayatkan kisah tenggelamnya Firaun dan kemudian diselamatkannya mayatnya. Ungkapan itu makin membingungkan Bucaille. Lalu, dia mulai berpikir dan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar tahun 1898 M, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya.

Sementara itu, dalam kitab suci agama lain, hanya membicarakan tenggelamnya Firaun di tengah lautan saat mengejar Musa, dan tidak membicarakan tentang mayat Firaun. Bucaille pun makin bingung dan terus memikirkan hal itu. … dia meminta untuk didatangkan Kitab Taurat (Perjanjian Lama). Diapun membaca Taurat yang menceritakan: ''Airpun kembali (seperti semula), menutupi kereta, pasukan berkuda, dan seluruh tentara Firaun yang masuk ke dalam laut di belakang mereka, tidak tertinggal satu pun di antara mereka''. Kemudian dia membandingkan dengan Injil. Ternyata, Injil juga tidak membicarakan tentang diselamatkannya jasad Firaun dan masih tetap utuh. Karena itu, ia semakin bingung.

JAWABAN
Maurice Bucaille menyatakan bahwa Merneptah adalah Firaun Exodus berdasarkan bukti kandungan garam yang terdapat pada tubuh mummi itu. Menurutnya mummi itu membuktikan kebenaran Quran karena Quran menyatakan bahwa jasad Firaun diselamatkan Allah. Sedangkan dalam Alkitab menurutnya menyatakan mayat Firaun telah musnah.

Mari kita membahasnya pertama-tama menguji tuduhan mengenai musnahnya mayat Firaun menurut Alkitab. Selanjutnya mencermati pernyataan Quran tentang hal ini dan terakhir menanggapi hasil penelitian dari Maurice Bucaille.

A. KEMATIAN FIRAUN EXODUS VERSI ALKITAB
Alkitab memang tidak secara eksplisit menuliskan keadaan mayat Firaun Exodus. Namun ada beberapa ayat yang berkaitan dengan kematian Firaun Exodus yaitu Mazmur 136:13-15, Mazmur 106:9-11 dan Keluaran 14:28.

Maz 136:13 Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Maz 136:14 Dan menyeberangkan Israel dari tengah-tengahnya; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Maz 136:15 Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut Teberau! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Dari ayat-ayat ini tidak ada pernyataan bahwa mayat Firaun telah musnah atau hilang, hanya dikatakan “mencampakkan” bukan memusnahkan atau menghilangkan. Sedangkan frase “selama-lamanya” digunakan oleh ketiga ayat itu dan frase ini bukan mengacu pada mayat Firaun akan hilang selama-lamanya, tetapi mengacu pada Allah bahwa kasih setiaNya tetap untuk selama-lamanya.

Maz 106:9 Dihardik-Nya Laut Teberau, sehingga kering, dibawa-Nya mereka berjalan melalui samudera raya seperti melalui padang gurun.
Maz 106:10 Demikian diselamatkan-Nya mereka dari tangan pembenci, ditebus-Nya mereka dari tangan musuh;
Maz 106:11 air menutupi para lawan mereka, seorangpun dari pada mereka tiada tinggal.
Frase “seorangpun dari pada mereka tiada tinggal” tidak berkaitan keadaan mayat mereka tetapi berkaitan dengan keselamatan jiwa mereka. Bandingkan dengan ayat 10 yang menyatakan orang Israel “diselamatkan-Nya”. Frase hanya menjelaskan bahwa semua pasukan Mesir itu mengalami kematian.

Kel 14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.
Ayat ini dianggap menyatakan bahwa mayat orang Mesir itu akan musnah, padahal yang dimaksud frase “tidak ada yang tinggal dari mereka” sama dengan frase “seorangpun dari pada mereka tiada tinggal”. Sekali lagi ini jelas berkaitan dengan keselamatan jiwa orang Mesir bahwa semuanya mengalami kematian.

Lalu bagaimana dengan keadaan mayat-mayat dari orang Mesir itu? Jawaban terdapat pada ayat selanjutnya.
Kel 14:30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.
Mayat-mayat orang Mesir itu jelas tidah hilang atau musnah selama-lamanya tetapi mayat-mayat itu terdampar di sepanjang pantai. Ini berarti termasuk mayat dari Firaun Exodus dan kemungkinan besar mayat Firaun itu akan ditemukan karena mayat itu pasti menjadi prioritas pencarian dari orang-orang Mesir lainnya.

B. KEMATIAN FIRAUN EXODUS VERSI QURAN
Sekarang kita melihat pernyataan Quran mengenai hal ini:
QS. 10:92 “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami”
Sesuai dengan kebijakan Apologia Kristen yang hanya fokus pada pembelaan terhadap Alkitab. Maka kami tidak melakukan analisis secara tekstual dan gramatikal (Nahwu Sharaf) terhadap ayat tersebut. Namun kami hanya memberi tanggapan secara umum saja.

Seandainya memang yang dimaksudkan mummi Firaun maka ini bukanlah hal luar biasa. Karena praktek mummi terhadap mayat Firaun telah banyak diketahui orang-orang di luar Mesir . Bahkan Herodotus (450 M) sejarawan Yunani kuno yang hidup beberapa ratus tahun sebelum Islam telah menuliskan proses pembuatan mummi setelah berkunjung ke Mesir. Jelas informasi tentang hal ini telah banyak beredar di daerah timur tengah apalagi pada masa lahirnya Islam akses perdagangan dari Mekkah ke Arab bagian utara yang dikenal dengan nama Arab Petraea telah terbuka luas sehingga informasi seperti semacam ini telah banyak diketahui orang.

Menariknya kisah kematian Firaun dalam Quran memiliki kemiripan dengan kisah kematiun Firaun yang tertulis dalam Talmud Yahudi, Pirke Rabbi Elieazer, xliii; Midrash Yalkut, ccxxxviii yg dikutip oleh T.P. Hughes, Dictionary of Islam [Kazi Publications Inc., Chicago Il. 1994.
..Perceive the great power of repentance! Pharaoh, king of Egypt, uttered very wicked words - 'Who is the god whose voice I shall obey? (Exod. 5:2). Yet as he repented, saying. 'Who is like unto thee among the gods?' (Exod. 15:2). God saved him from death; for it saith; Almost had I stretched out my hands and destroyed; but God let him live, that he might declare his power and strength.'…

C. KEMATIAN MERNEPTAH FIRAUN EXODUS ?

Pernyataan Maurice Bucaille bahwa mummi Merneptah telah mati tenggelam berdasarkan kandungan garam di tubuh mummi tersebut, justru lebih tepat digunakan oleh pihak Kristen. Karena pada bagian 1 telah dibahas bahwa teori Merneptah sebagai Firaun Exodus lebih sesuai dengan Alkitab dibanding Quran. Apalagi tuduhan bahwa Alkitab menyatakan mayat Firaun telah musnah ternyata tidaklah tepat. Sedangkan mayat Firaun yang diselamatkan dalam Quran dan kemudian di-mummi-kan adalah informasi yang umum pada masa Islam.
Namun bagi orang Kristen tidak sertamerta mengambil hasil penelitian Maurice Bucaille mengenai kandungan garam untuk mendukung kekristenan. Kita tetap harus kritis untuk menguji kembali kesimpulan seperti itu.

Mari kita lihat sumber data primer yang digunakan Maurice Bucaille yaitu buku G. Elliot Smith, The Royal Mummies. Berikut kutipannya:
…The skin of the body is thickly encrusted with salt, which my colleague, M.W.M.Colles, has examined and found to be sodium chloride”.
…kulit dari tubuh mummi itu dibungkus oleh lapisan tebal yang mengandung garam, menurut rekan saya, M.W.M. Colles, ia telah memeriska dan menemukan Sodim Klorida”.
Memang benar bahwa kulit mummi itu dilapisi garam yang berjenis Sodium Klorida. Namun dibagian lain dituliskan.
“... The whole body was thus exposed covered in parts by a thin layer … Charles Todd kindly examined this material, which proved to be a balsam.
…Seluruh tubuh dari mummi itu dibungkus oleh sebuah lapisan tipis …Charles Todd telah menguji material ini dan membuktikan bahwa ini adalah hasil dari pembalsaman."
Maurice Bucaille hanya mengutip bagian yang cocok dengan agendanya dan mengabaikan bagian lain. Jadi jelaslah menurut buku Elliot sendiri tubuh mummi itu memang benar mengandung garam tetapi itu disebabkan oleh pembalsaman.

Proses pembalsaman ini menggunakan bahan yang disebut Natron yang mengandung garam salah satunya jenis Sodium Klorida. http://www.cartage.org.lb/en/themes/Sciences/LifeScience/CollectionPreservation/Mummification/EgyptianMummification/EgyptianMummification.htm
They dried the body by using a salt mixture called natron. Natron is a natural substance that is found in abundance along the Nile river. Natron is made up of four salts: sodium carbonate, sodium bicarbonate, sodium chloride, and sodium sulfate.”
Mereka mengeringkan tubuh mummi itu menggunakan sebuah campuran garam yang disebut natron. Naturan adalah sejenis bahan alami yang ditemukan disepanjang sungai Nil. Natron terdiri atas empat jenis garam yaitu: karbonat, sodium bikarbonat, sodium klorida dan sodium sulfat"
Bagian dalam perut mummi dikeluarkan lalu direndam dilarutan garam. http://simple.wikipedia.org/wiki/Mummy
…Next, they make a hole in the body to remove all the organs except for the heart…The hole was then filled with linen and spices and the body was left under a salt to become dry.
…Kemudian, mereka membuat lubang dari tubuh mummi itu untuk mengeluarkan seluruh organnya kecuali jantung. … Lubang di tubuh itu dimasukan linen dan rempah-rempah dan tubuh itu direndamkan di dalam larutan garam sampai menjadi kering.

Berdasarkan data ini, pernyataan Maurice Bucaille tidaklah lengkap dan mengabaikan fakta bahwa kandungan garam ini bisa disebabkan proses pembalsaman. Hal ini membuktikan ketidakjujuran secara akademik dari seorang Maurice Bucaille. Namun bukan bearti menutup peluang bahwa Firaun Exodus mati tenggelam. Bisa saja setelah mati tenggelam, mayatnya ditemukan terhantar di pinggir pantai, kemudian mayat itu dibalsamkan (mummi).

D. KESIMPULAN
Kematian Merneptah yang dianggap oleh Maurice Bucaille mati tenggelam justru mendukung Alkitab, karena berdasarkan pembahasan pada bagian 1 teori Merneptah lebih sesuai dengan Alkitab dibanding Quran. Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa mayat Firaun hilang lenyap, ini hanyalah asumsi yang berlebihan. Malah dalam Alkitab mengindikasikan mayat Firaun berpeluang ditemukan saat terhantar di pinggir pantai. Pernyataan Bucaille mengenai kandungan garam dari mummi tidah harus diterima begitu saja. Karena kita harus jujur menilai semua fakta yang ada bahwa kandungan garam itu adalah akibat pembalsaman. Namun tetap ada peluang Firaun itu telah mati tenggelam, mayatnya ditemukan di pinggir pantai dan kemudian dibalsamkan.

Dari seluruh pembahasan ini kita haruslah hati-hati dalam menilai setiap fakta dan pendapat yang ada, sekalipun dia seorang ahli. Terbukti Maurice Bucaille yang dianggap ahli dan sering dijadikan rujukan ternyata tidaklah menyajikan seluruh fakta secara lengkap dan jujur. Kajiannya tentang mummi Firaun untuk mendukung Islam ternyata tanpa disadari telah menyerang Islam itu sendiri.


Jaringan Apologia Kristen
Jimmy Jeffry
Share:

Bumi mempunyai empat sudut ?

Pengantar: Banyak usaha dilakukan pihak muslim menyerang kredibiltas Alkitab yaitu dengan mencari-cari ayat-ayat yang dianggap mengandung kesalahan. Salah satunya anggapan bahwa penulis Alkitab keliru menganggap bumi mempunyai empat sudut yang berarti bentuknya persegi bukan bulat.

PERTANYAAN
Rev  7:1 "And after these things I saw four angels standing on the four corners of the earth, holding the four winds of the earth, that the wind should not blow on the earth, nor on the sea, nor on any tree."
Bible jelas menyatakan bahwa bumi mempunyai empat sudut, sekarang kami bertanya benda apa yang memiliki empat sudut? apakah benda bulat memiliki empat sudut? Kita pasti ingat Galileo Galilei yang dihukum Gereja gara-gara penemuannya yang mengatakan Matahari sebagai pusat Tata Surya. Sedangkan Gereja mengatakan Bumi sebagai pusat Tata Surya.

JAWABAN:
Kata “corner” pada Rev 7:1 dalam bahasa aslinya bahasa Yunani adalah γωνία (gōnia); an angle: - corner, quarter (Strong Hebrew & Greek Dictionaries). Sehingga jika diartikan dalam bahasa Indonesia akan memiliki banyak arti seperti: sudut, penjuru, bagian, pojok dan lain-lain. Berarti tidak bisa diartikan secara tunggal yaitu secara grafis empat sudut dari benda yang berbentuk persegi. Maka untuk menemukan arti yang tepat kita harus memperhatikan konteks kalimat dari kata "gonia" tersebut.


Mari kita perhatikan ayat ini 1 Pet 2:7 (KJV) "… stone which the builders disallowed, the same is made the head of the corner". Dari ayat ini kata "gonia" lebih tepat diartikan sebagai batu penjuru, sangat lucu kalau diartikan batu sudut atau pusat sudut. LAI sudah tepat menerjemahkannya "...Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru..”

Pada ayat lainnya Why 20:8 KJV "And shall go out to deceive the nations which are in the four quarters of the earth…". Dalam ayat ini kata gonia diterjemahkan menjadi “quarters of the earth” yang jika diterjemahkan secara literal ke dalam bahasa Indonesia menjadi "empat bagian bumi", LAI memilih menjadi "empat penjuru" yang dirasakan lebih sesuai dengan konteks kalimat "..dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, .."

Sekarang kita kembali pada Why 7:1 yang dipermasalahkan “..And after these things I saw four angels standing on the four corners of the earth, holding the four winds of the earth, that the wind should not blow on the earth, nor on the sea, nor on any tree”. Kuncinya pasangan frase “four corners” dengan “four winds”. Sangat jelas frase "four winds" merupakan empat arah mata angin seperti yang kita kenal dalam kompas yaitu utara, timur, selatan & barat. Maka dengan demikian frase “four corners” akan lebih cocok jika diartikan dalam pengertian "arah" bukan dalam pengertian "bentuk fisik". Sehingga LAI sudah tepat menerjemahkannya sebagai empat penjuru. Why 7:1 "Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon."

Hal ini serupa juga dalam Yer 49:36 yang menghubungkan frase “four winds” dengan “four quarter”. KJV "And upon Elam will I bring the four winds from the four quarters of heaven, and will scatter them toward all those winds…". LAI "Aku akan mendatangkan atas Elam keempat angin dari keempat penjuru langit dan akan menyerakkan mereka ke segala mata angin ini…
--------------

Masalah Galileo Galilei terjadi hanya karena institusi gereja saat itu keliru memahami beberapa ayat Alkitab sehingga menyimpulkan bahwa bumi adalah pusat tata surya.  Apalagi dari pengamatan sederhana terlihat bahwa Matahari yang mengelilingi bumi. Hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan otentitas ayat-ayat Alkitab, yang keliru adalah cara menafsirkannya. Gereja katolik lewat Paus Yohanes Paulus II akhirnya merehabilitasi nama baik Galileo Galilei dan memberikan penghormatan yang sepantasnya. Vatikan sendiri menerbitkan prangko bergambar Galileo Galileo sebagai salah satu bentuk penghormatan.

Lalu bagaimana pernyataan Alkitab mengenai bentuk bumi?
Mari kita lihat Yes 40:22 KJV "It is he that sitteth upon the circle of the earth..." LAI "Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi...". Ayat ini ditulis oleh Yesaya pada sekitar dua ribu tahun yang lalu. Padahal saat itu belum ada instrumen seperti teleskop untuk melihat ruang angkasa.

Demikian juga dalam Ayub 26:7 KJV "He stretcheth out the north over the empty place, and hangeth the earth upon nothing". LAI "Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.". Ayat ini menyatakan bahwa bumi berada di ruang hampa. Padahal saat itu belum dikenal teori gravitasi Issac Newton dan belum ada pesawat ruang angkasa. Pemahaman kuno saat itu menganggap bahwa bumi sedang ditopang oleh Dewa Atlas.

Kesimpulan: Berdasarkan analisis ini tuduhan yang menganggap Alkitab salah menyatakan bumi memiliki empat sudut yang berarti bumi berbentuk persegi, tidaklah tepat. Malah sebaliknya Alkitab dengan sangat luar biasa menyatakan bahwa bumi itu bulat & berada di ruang angkasa yang hampa udara. Ini sekaligus membuktikan bahwa ada Penulis Ilahi dibalik semuanya itu.

Share:

Yesus Menolak dipanggil Tuhan ?

Pengantar: Beberapa pihak menggangap dalam ayat berikut ini Yesus menolak dipanggil Tuhan. Untuk itu mari kita menguji anggapan ini.
Mat 7:21-23  "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

PERTANYAAN

Bukan yang memanggil Yesus Tuhan, Tuhan ! yang masuk dalam kerajaan sorga menjelaskan Yesus tidak mau dipanggil Tuhan melainkan dia hanya melakukan kehendak Bapanya di sorga. Artinya yang diterima Allah menurut Yesus adalah yang melakukan kehendak Allah. Ayat ini juga menunjukan dua subyek yang berbeda antara Yesus dan Allah, kalauYesus sama dengan Allah maka Yesus juga akan mengatakan atau  melaksanakan kehendaknya sendiri. Bahkan Yesus tidak mau mengakui dan mengusir mereka yang bernubuat atas namanya dan seterusnya. Sangat jelas Yesus menghendaki agar manusia melaksanakan kehendak Allah. Ayat ini membuktikan bahwa Yesus tidak setara dengan Allah

JAWABAN
Jika ayat-ayat itu dicermati Yesus tidak pernah menyalahkan atau mengoreksi kata "Tuhan" yang ditujukan padaNya, tetapi Yesus menyalahkan tindakan mereka yang hanya menggunakan nama "Tuhan" padahal Yesus tidak mengenal mereka. Mengapa Yesus tidak mengenal mereka? karena mereka bukanlah domba-dombaNya. Yoh 10:14 "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku".

Konteks ayat ini berkaitan dengan pengajaran sesat nabi-nabi palsu ay. 15 "...Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba...". Jadi di sini mereka yang berseru-seru itu bukanlah domba-dombaNya melainkan hanya mengaku-ngaku atau menyamar sebagai domba. Untuk mendeteksi mereka yaitu melalui buahnya ay. 17 "Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik".

Pada hakekatnya para nabi-nabi palsu itu tidak percaya pada Yesus atau diilustrasi sebagai pohan yang tidak baik, sehingga dengan sendirinya buah yang dihasilkan adalah buah yang tidak baik. Bisa saja mereka menggunakan nama "Yesus", tetapi hanya manipulasi dengan menyamar seperti domba. Di bagian Alkitab lainnya disebut mereka menyamar sebagai malaikat Terang.
2 Kor 11:13-15 "Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran ".

Hal ini bisa terjadi karena Iblispun memiliki kuasa melakukan mujizat tetapi bukan mahakuasa.
2 Tes 2:9-10 "Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat.."

Jadi jelaslah bahwa dalam Mat 7:21-23, Yesus tidak mengoreksi pernyataan bahwa Ia adalah Tuhan, tetapi Yesus menyalahkan para nabi-nabi palsu itu. Mereka menggunakan nama "Yesus" tetapi sesungguhnya mereka tidak percaya kepadaNya. Mereka mungkin pintar memanipulasi bahkan bisa menyesat orang-orang pilihan. Mat 24:24 "Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.". Tetapi satu hal yang tdk bisa dimanipulasi yaitu hidup menghasilkan buah Roh. Gal 5:22-23 "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri".

Apa yang dimaksud melakukan kehendak Bapa? yaitu mereka yang percaya kepada Yesus dan hidup menghasilkan buah yang baik. Orang yang hidup menghasilkan buah Roh merupakan bukti "iman" bahwa ia memang sungguh-sungguh percaya Yesus.Yoh 6:40 "Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Matius 7:22-23 merupakan ayat nubuatan tentang penghakiman yang akan datang, saat Yesus akan datang sebagai Hakim untuk memisahkan domba dan kambing.
Mat 25:31-32 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing "
2 Tim 4:8 "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya."

Yesus yang disebut Tuhan dan sebagai Hakim merupakan salah satu bukti keilahianNya.
Share: