Pengakuan Thomas: Ya Tuhanku dan Allahku

Pengantar: Banyak pihak yang mencoba membantah pengakuan Thomas sebagai bukti keilahian Yesus. Secara seragam bantahan ini berasal dari pihak Islam dan bidat Kristen seperti Saksi Yehovah dan Unitarian (Kristen Tauhid).

PERTANYAAN
Perkataan Thomas dalam Yoh 20:28 “Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" sering dijadikan sebagai ayat favorit untuk membuktikan keilahian Yesus. Namun jika diperhatikan lebih teliti sebenarnya klaim itu tidak beralasan. Perkataan Thomas itu hanyalah ungkapan kekagetan atau keheranan terhadap Yesus.
Banyak ahli yang berasal dari Islam termasuk dari sekte Kristen sendiri seperti Saksi Yehovah & Unitarian memiliki pandangan yang sama bahwa itu bukanlah pernyataan keilahian Yesus.

Ahmed Deedat seorang orator Islam dalam debatnya dengan Anis Shorrosh (1985) mengatakan:
“...ketika itu Tomas yang dikenal sebagai orang yang ragu itu mengetahui bahwa dirinya dungu. ... Yesus berkata kepadanya, "Kemarilah, lakukanlah apa yang engkau inginkan". Saat itu ia tahu bahwa ia dungu, Tomas berkata dengan kagum, "Ya Tuhanku dan Allah-ku!". Apakah saat itu Tomas memanggil Yesus karena Yesus pemelihara dan Tuhannya? Tidak, itu adalah ungkapan kekaguman.”
Kelompok Saksi Yehovah dalam bukunya “Haruskan Anda Percaya pada Tritunggal, ©1989 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania” mengatakan:
“ Tetapi bagaimana dengan kata-kata rasul Tomas, “Ya Tuhanku dan Allahku!” kepada Yesus dalam Yohanes 20:28? Bagi Tomas, Yesus adalah seperti “allah,” terutama dalam mukjizat yang ia lihat yang mendorongnya untuk mengeluarkan seruan itu. Beberapa sarjana mengatakan bahwa Tomas mungkin hanya mengucapkan seruan keheranan yang emosional, yang diucapkan kepada Yesus namun ditujukan kepada Allah.”
Dan terakhir dari seorang pengikut Kristen Tauhid bernama Frans Donald dalam bukunya “Menjawab Doktrin Tritunggal” mengatakan hal yang senada:
“ Saat orang terkejut melihat Tsunami yang sangat dahsyat, orang itu berkatan “Ya Tuhan dan Allahku!” bukan berarti gelombang Tsunami itu adalah Tuhan atau Allahnya, bukan? Ucapan “Ya Tuhan dan Allahku” itu adalah sebuah ekspresi keterkejutan. Thomas terkejut karena menyadari bahwa Yesus yang telah mati disalib dan dikubur itu ternyata benar-benar hidup kembali”.

JAWABAN

Mari kita mengkaji argumentasi yang diajukan mereka baik dari Islam maupun bidat Kristen seperti Saksi Yehovah & Kristen Tauhid (Unitarian versi Indonesia). Kajian dilakukan secara komprehensif mulai dari aspek sosial budaya di Palestina, analisis kronologis peristiwa, kajian tata bahasa, pendapat bapa gereja dan para ahli Alkitab yang kredibel.

1. Kajian Sosial Budaya di Palestina

Apakah perkataan Thomas hanyalah ungkapan kekaguman, keheranan dan keterkejutan? Memang jika di masa kita saat ini penyebutan nama Tuhan untuk ungkapan kekagetan/keterkejutan terhadap hal-hal yang luar biasa merupakan hal yang biasa dilakukan terutama di kalangan Islam. Tetapi kita perlu menguji apakah orang Yahudi di Palestina pada abad pertama memiliki kebiasaan seperti itu?. Untuk itu kita mengacu pada Taurat yang mengatur banyak hal dalam kehidupan bermasyarakat orang Yahudi.
Keluaran 20:7
LAI Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
LXX, ου λημψη το ονομα κυριου του θεου σου επι ματαιω ου γαρ μη καθαριση κυριος τον λαμβανοντα το ονομα αυτου επι ματαιω
Translit, OU LÊMPSÊ TO ONOMA KURIOU TOU THEOU SOU EPI MATAIÔ OU GAR MÊ KATHARISÊ KURIOS TON LAMBANONTA TO ONOMA AUTOU EPI MATAIÔ
Ayat ini sangat tegas melarang untuk menyebutkan nama TUHAN dengan sembarang. Kecuali tentunya hanya dilakukan dalam bentuk doa, pengakuan iman & penyembahan. Tidak ada bukti ayat-ayat dalam Alkitab yang menuliskan ungkapan kekagetan spontan dengan menggunakan nama Tuhan.

Sebagai informasi berikut ini penulisan nama Tuhan dalam bahasa Ibrani, Yunani, Inggris & Indonesia.
YHWH atau Yahweh (Ibrani) – Kurios (Yunani) - LORD (Inggris) – TUHAN (Indonesia)
Adonai (Ibrani) – Kurios (Yunani) – Lord (Inggris) – Tuhan (Indonesia)
Elohim (Ibrani) – Theos (Yunani) – God (Inggris) – Allah (Indonesia)
Yahweh Elohim (Ibrani) – LORD God (Inggris) – TUHAN Allah (Indonesia)
Adonai Yahweh (Ibrani) – Lord GOD (Inggris) – Tuhan ALLAH (Indonesia)
Nama “YHWH” sangatlah sakral bagi orang Yahudi seperti yang dijelaskan dalam buku Tafsiran Alkitab Masa Kini Seri 1.
Sepanjang abad-abad dalam mana PL ditulis nama Yahweh-lah yang dipakai. Tapi pada zaman antara PL dan PB (lk 400 – 50 SM) orang mulai merasa bahwa nama YHWH terlalu mulia untuk disebutkan. YHWH boleh dituliskan (setelah mencucikan tubuh) tapi tidak boleh disebutkan. Karena itu orang Yahudi ortodoks menempuh kebijaksanaan dengan mengganti YHWH dengan sebutan Adonai (tuan, bapak) bila Nama yang terlalu mulia itu diketemukan dalam ayat Alkitab.
Jadi jelaslah bahwa ungkapan seperti “Oh Tuhan! .. Yah Allah!” merupakan ungkapan spontan untuk masa kini tetapi bukan untuk masa abad pertama. Sehingga argumentasi tersebut tidak valid yaitu menggunakan pola berpikir abad 21 untuk dimasukan ke pola pikir abad pertama.

Seandainya perkataan Thomas hanya merupakan ungkapan seruan kekagetan maka Yesus pasti akan menegur hal itu, tetapi Yesus tidak menegur perkataan Thomas tetapi menegur ketidakpercayaannya. Yesus tidak mengoreksi perkataan Thomas berarti Dia meneguhkan perkataan tersebut.
Yoh 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
2. Kronologis Peristiwa Penampakan

Selanjutnya mari kita meneliti kronologis peristiwa penampakan tersebut dalam ayat-ayat berikut ini:
Yoh 20:26 … Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Yoh 20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
Yoh 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Jika Thomas bermaksud mengucapkan ungkapan seruan keterkejutan maka seharusnya itu terjadi saat Yesus menampakan diri kepadanya dan mengucapkan salam (Ay. 26 & 27). Terdapat jeda waktu antara perkataan salam dari Yesus dengan perkataan selanjutnya. Bandingkan dengan peristiwa saat Yesus berjalan di atas air yang menuliskan kalimat “mereka terkejut dan berseru”.
Mat 14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
Saat Thomas melihat Yesus pertama kali dia pasti sudah mengenalNya karena sudah hafal wajah & perawakan Yesus. Apalagi murid-murid lain telah mengatakan bahwa Yesus telah menemui mereka saat Thomas tidak ada. Jeda waktu ini adalah momen penting penghayatan iman dari Thomas yang kemudian menjawab Yesus dengan mengatakan “Yah Tuhanku dan Allahku”

3. Kajian Tata Bahasa

Berikut kita membandingkan Yoh 20:28 dengan ayat lain yang paralel dalam bahasa Yunani.
LAI Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!
KJV And Thomas answered and said unto him, My Lord and my God.
Textus Receptus, και απεκριθη ο θωμας και ειπεν αυτω ο κυριος μου και ο θεος μου
Translit, kai apekrithê ho thômas kai eipen autô ho kurios mou kai ho theos mou
Dalam ayat tersebut digunakan kata Tuhanku (ho kurios) dan Allahku (ho theos). Ayat paralel ini dengan Maz 35:23 yang ditujukan kepada Allah.
LAI Terjagalah dan bangunlah membela hakku, membela perkaraku, ya Allahku dan Tuhanku!
KJV Stir up thyself, and awake to my judgment, even unto my cause, my God and my Lord.
LXX εξεγερθητι κυριε και προσχες τη κρισει μου ο θεος μου και ο κυριος μου εις την δικην μου
Translit EXEGERTHÊTI KURIE KAI PROSKHES TÊ KRISEI MOU HO THEOS MOU HO KURIOS MOU EIS DIKÊN MOU
Terdapat juga kesamaan dalam Why 4:11 yang menggunakan kata “kurios kai theos”
LAI "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; …”
Rev 4:11 Thou art worthy, O Lord, to receive glory and honour and power…”
Jadi jelaslah kalimat “Ya Tuhanku dan Allahku” merupakan sebuah ungkapan pernyataan keilahian. Dalam Maz 35:23 & Why 4:11 ditujukan kepada Allah sedangkan Yoh 20:28 ditujukan kepada Yesus yang juga adalah Allah.

Sekarang kita menguji apakah kalimat ini ditujukan pada pihak kedua (Yesus) atau hanya ungkapan kekagetan yang ditujukan pada pihak ketiga (Allah Bapa)?
(ALT) And Thomas answered and said to Him, "My Lord and my God!"
(ASV) Thomas answered and said unto him, My Lord and my God.
(EMTV) And Thomas answered and said to Him, "My Lord and my God!"
(ISV) Thomas answered him, saying "My Lord and my God!"
(KJV+) And Thomas answered and said unto him, My Lord and my God.
(LITV) And Thomas answered and said to Him, My Lord and my God!
(NIV) Thomas said to him, “ My Lord and my God!”.
Kuncinya terletak pada penggunaan frase “Tomas Menjawab Dia” (Thomas answered and said unto him) atau dalam bahasa Yunani “eipan auto”. Frase ini adalah sebuah idiom yang umum dalam Perjanjian Baru dan selalu berkaitan dengan pihak kedua. Tidak pernah idiom ini dimaksudkan untuk pihak ketiga. Berikut ini ayat-ayat yang menggunakan idiom “eipan auto”.
Yoh 3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya (eipan auto) : "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
Yoh 4:52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka (eipon oun auto): "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."
Yoh 4:53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya (eipan auto): "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
Yoh 5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya(eipen auto),: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
Yoh 5:19 Maka Yesus menjawab mereka (eipen auto), kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Yoh 3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya (eipen auto): "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
4. Pendapat Bapa Gereja & Para Ahli

Terakhir kita akan melihat pendapat dari bapa gereja dan ahli Alkitab yang kredidel terhadap perkataan Thomas ini.
Athanasius dalam Discourse II mengatakan:
And when Thomas said to Him, `My Lord and my God148 ,' He allows his words, or rather accepts him instead of hindering him. For He is, as the other Prophets declare, and David says in the Psalm, `the Lord of hosts, …”
Dan ketika Thomas menjawab Dia “Yah Tuhanku dan Allahku”. Dia (Yesus) memperkenankan perkataan itu atau menerimanya dan tidak melarangnya. Bagi Dia, ini sebagaimana dikatakan para nabi, dan Daud mengatakan dalam Mazmur, “Tuhan semesta alam, …”
A.T. Robinson seorang ahli tata bahasa Yunani dalam "Robertson's Word Pictures of New Testament" menyatakan:
My Lord and my God (Ho kurioß mou kai o qeoß mou). Not exclamation, but address, the vocative case though the form of the nominative, a very common thing in the Koin‚. Thomas was wholly convinced and did not hesitate to address the Risen Christ as Lord and God. And Jesus accepts the words and praises Thomas for so doing.
Yah Tuhanku dan Allahku. Bukan sebuah seruan (kekagetan), tetapi sebuah kalimat vokatif yang digunakan dalam bentuk nomatif. Ini merupakan hal yang umum dalam bahasa Yunani Koine. Thomas yakin sepenuhnya dan tidak ragu-ragu mengatakan hal itu kepada Kristus yang telah bangkit sebagai Tuhan dan Allah. Dan Yesus menerima perkataan dan pujian yang dilakukan Thomas.
Raymond E. Brown seorang sarjana Katolik dalam buku Introduction to New Testament Christology, Paulist Press; Mahwah, NJ 1994 mengatakan hal yang senada:
On the Sunday evening one week after Easter Jesus appears to Thomas and the other disciples, causing Thomas to confess HIM as "My Lord and my God." This is the clearest example in the NT of the use of "God" for Jesus. HERE JESUS IS ADDRESSED AS "GOD" (a nominative form with definite article, which functions as a vocative).
Pada hari Minggu sore, seminggu setelah Paskah Yesus menampakan diriNya kepada Thomas dan murid lainnya, menyebabkan Thomas mengakui Dia sebagai “Tuhanku dan Allahku”. Hal ini merupakan contoh paling jelas dalam Perjanjian Baru penggunaan kata “Allah” pada Yesus. Disini Yesus dinyatakan sebagai Allah (Sebuah bentuk nominative menggunakan kata sandang, yang berfungsi sebagai kalimat vokatif).
Tim ahli dari International Standard Version menyatakan:
Simply put, the phrase "O my Lord! O my God!" wasn't an expression of surprise or derogation in those cultures. But then again, the phrase is being addressed to Jesus himself, as our text clearly notes: "Thomas answered him" (i.e., Jesus). Our rendering doesn't say "Thomas answered", which would have been one way to express surprise: i.e., "Thomas answered 'O my Lord! O my God!" -- That's how you make the Greek phrase into an exclamation of surprise. Which, by the way, is not what the Greek is saying.
Secara sederhana, frase “Yah Tuhanku dan Allahku” bukanlah sebuah ekspresi kekagetan karena itu sebuah pelanggaran dalam konteks budaya saat itu. Tetapi frase itu ditujukan kepada Yesus sendiri, sebagaimana tertulis dengan jelas “Thomas menjawab Dia (Yesus). Penerjemahan dari kami tidak menyatakan frase “Thomas menjawab” sebagai sebuah ekspresi kekagetan misalnya menggunakan kalimat seperti ini “Thomas menjawab Dia, Oh.. Tuhanku! Oh.. Allahku!. “
Dari seluruh kajian ini kita bisa menyimpulkan bahwa perkataan Thomas “Ya Tuhanku dan Allahku” merupakan pernyataan iman Thomas tentang keilahian Yesus Kristus.
Share:

Dia Datang Bersama 10.000 Orang Kudus

ARGUMENTASI ISLAM
Alkitab menubuatkan nabi yang berasal dari Paran yaitu tempatnya Ismael (nenek moyang Islam) disertai puluhan ribu orang kudus yang mengacu pada penaklukan Mekah oleh Muhammad bersama 10.000 pasukannya.
Ul 33:2 Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.
Kej 21:21 Maka tinggallah ia (Ismael) di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir
Jumlah 10.000 juga tercatat dalam Kidung Agung yang ditulis “di antara selaksa orang”
Kid 5:10 --Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.
Demikian juga tercatat dalam Perjanjian Baru di kitab Yudas dengan kata “beribu-ribu orang kudus”
Jud 1:14 Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,

JAWABAN
Dalam menjawab argumentasi ini kita akan membaginya dalam dua sub pembahasan agar lebih sistematis yaitu letak dari pegunungan Paran dan arti dari kalimat ribuan orang kudus.

1. Letak dari PARAN
Pertama-tama kita perlu melihat data secara geografis dari tempat yang disebut Sinai. Seir dan Paran. Silahkan perhatikan peta berikut ini:


Sumber: New Bible Atlas, InterVarsity Press, 1985

Dari peta di atas terlihat jelas lokasi ketiga tempat tersebut yaitu Sinai, Seir dan pegunungan Paran berada di antara semenanjung Sinai dengan daerah Israel. Untuk Sinai sudah sangat jelas berada di semenanjung Sinai. Seir dalam Alkitab disebut juga Edom seperti yang tertera pada peta.
Kej 36:8 Maka menetaplah Esau di pegunungan Seir; Esau itulah Edom.
Kej 36:9 Inilah keturunan Esau, bapa orang Edom, di pegunungan Seir.

Kesamaan Seir dan Edom dijelaskan dalam New Bible Dictionary.
SEIR. . The word sŒeµÔir defines a mountain (Gn. 14:6; Ezk. 35:15), a land (Gn. 32:3; 36:21; Nu. 24:18) and a people (Ezk. 25:8) in the general area of old Edom

Bagaimana dengan Paran?
Seperti yang ditunjukan dalam peta bahwa padang Paran berada di antara Sinai dan Seir. Sehingga sangat aneh jika Paran yang dimaksud para apologis Muslim itu Mekah tempat kelahiran Muhammad karena jaraknya sekitar 1.200 km seperti yang ditunjugkan dalam peta berikut ini.

Ayat Kej 21:21 yang menyebutkan tempat tinggal Ismael justru memberi indikasi yang kuat bahwa letak Paran tidak terlalu jauh dari Israel. Dalam ayat itu disebutkan Hagar mengambil isteri untuk Ismael dari Mesir. Jika Paran yang dimaksud adalah Mekah berarti Hagar harus menempuh perjalanan ribuan kilometer. Apa perlunya Hagar sang ibu harus pergi jauh-jauh ke Mesir untuk mencari istri bagi Ismael?

Bayangkan perjalanan yang harus diambil dengan melalui jalur laut :
- dari Mekah ke Jedah jaraknya sekitar 90 km
- dari Jedah harus naik kapal menyeberang Laut Merah yang lebarnya sekitar 200 km, mendarat di sekitar pelabuhan Sudan
- dari pelabuhan Sudan ke kota kuno Mesir, misalkan ke Thebe jaraknya sekitar 600 km
Perjalanan Hagar di atas bisa memakan waktu berbulan-bulan hanya untuk sekedar mendapatkan menantu. Tentu hal ini tidak masuk akal. Sebaliknya jika Paran ada di antara Sinai dan Seir maka penuturan Alkitab sangat masuk akal

Perlu diingat bahwa nenek moyang bangsa Arab & suku dari Muhammad belum tentu keturunan Ismael. Keturunan Ismael memang diberkati menjadi bangsa yang besar tetapi tidak berarti Tuhan juga memberkati agama yang muncul dari bangsa tersebut. Pembahasan tentang ini bisa dilihat di artikel Ishak Anak yang Tunggal.

Sekarang mari kita melihat apa kata Alkitab tentang Paran.
Bil 13:1-3 TUHAN berfirman kepada Musa: "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di antara mereka." Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan titah TUHAN; semua orang itu adalah kepala-kepala di antara orang Israel.

Apakah nabi Musa menyuruh mengintai Kanaan dari Mekah yang jauhnya sekitar 1.200 km dari Kanaan. Apakah ada ayat di Quran yang menyebutkan nabi Musa dan umat Israel pergi ke Mekah? Sebaliknya jika Paran ada di dekat semenanjung Sinai maka penuturan Alkitab sangat masuk akal.

2. Disertai 10.000 orang kudus.

Dalam Ul 33:2 disebutkan yang datang adalah TUHAN (Yahweh) “ …TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran”.
Nah.. apakah Muhammad adalah Tuhan? Ini jelas bertentangan dengan doktrin Islam sendiri yang menganggap Muhamma hanyalah nabi bukan Tuhan. Lalu kenapa ayat ini dipaksakan sebagai nubuatan Muhammad?

Sedangkan kalimat "puluhan ribu orang kudus" mengacu pada malaikat menggunakan kalimat puitis hiperbola yang biasa dalam budaya Semit dan tidak boleh diartikan secara literal (harafiah). Dalam bahasa Inggris kalimat yang digunakan adalah TEN THOUSANDS yang berarti sekitar 20.000 keatas atau lebih tepat disebut beribu-ribu. Bukan tertulis Ten Thousand yang berarti 10.000. Selain itu jumlah pasukan Muhammad tidak berarti berjumlah tepat 10.000 karena angka itu hanyalah perkiraan umum saja.

Bagaimana dengan yang tertulis dalam Kidung Agung?
Kid 5:10 "Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang. "
Jika kita perhatikan ayat & konteksnya ternyata pribadi yg dimaksud adalah seorang perempuan! yaitu pujian Salomo kepada salah satu putri Yerusalem sedangkan Muhammad adalah laki-laki.
Kid 5:8 " Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!" .

Kidung Agung ditulis dengan gaya puitis yang berisi ungkapan pujian Salomo terhadap kekasihnya yang juga menggambarkan metafora hubungan mempelai pria (Allah) dengan mempelai perempuan (umatnya). Sehingga kata-kata yg digunakan tidak bisa diartikan secara literal. Demikian juga dengan kata selaksa adalah kata puisi yg lebih tepat diartikan "diantara banyak perempuan" atau “beribu-ribu perempuan hanya engkau yang kukasihi”

Hal serupa juga berlaku dalam kitab Yudas.
Yud 1:14 "Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, "

Ayat ini mirip dengan Ul 33:2 yang menyebutkan kedatangan Tuhan yang disertai ribuan malaikatNya. Sekali lagi apakah Muhammad itu Tuhan?

Dari seluruh pembahasan ini kita bisa simpulkan bahwa ayat-ayat Ul 33:2, Kid 5:8 dan Yud 1:14 tidaklah berisi nubuatan kedatangan Muhammad.

Jaringan Apologia Kristen
Jimmy Jeffry

Reference:
New Bible Atlas, InterVarsity Press, Downer Groove, 1985
The New Bible Dictionary, (Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers, Inc.) 1962.
Share:

Paulus & Perjamuan Terakhir

PERTANYAAN
Paulus menulis tentang perjamuan terakhir dalam suratnya ke jemaat Korintus.
1 Kor 11:23-24 “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti  dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”.
Tetapi yang mengherankan Paulus kan tidak ada saat perjamuan terakhir bagaimana dia bisa tahu cerita tersebut? 

JAWABAN
Pertanyaan ini didasari atas kurangnya pemahaman tentang proses pengilhaman penulisan Alkitab. Proses pengilhaman tidaklah bersifat mekanis atau Tuhan mendiktekan firmanNya satu persatu kepada penulis. Tetapi proses pengilhaman juga melibatkan kemampuan & karakteristik manusiawi dari penulis Alkitab. Tidak heran ada sedikit perbedaan gaya penulisan Paulus yang latarbelakang sarjana dan Petrus dengan latar belakang Nelayan.

2 Pet 1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah
2 Kor 12:1 Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.

Tuhan bisa menuntun penulis Alkitab melalui pernyataan khusus tentang peristiwa tertentu yang tidak diketahuinya namun Tuhan juga bisa menggunakan pengetahuan & informasi umum yang didengarnya seperti yang dilakukan Lukas.

Luk 1:1-3  Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,  seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.  Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.

Paulus saat belum bertobat (Saulus) adalah salah satu orang berpengaruhi di kalangan orang Yahudi. Tentu ia sudah lama memantau aktivitas Yesus dan mengetahui banyak hal tentang Dia. Setelah bertobat ia banyak berinteraksi dengan para Rasul dan jemaat Kristen lainnya.

Kis 9:19 Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. (9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.
Kis 9:27-28 Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan.
Gal 1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.

Informasi-informasi yang didapatkannya kemudian dituliskannya dalam surat-suratnya.

1 Kor 11:23 "Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu,...".
1 Kor 15:1  ... aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima ...
1 Kor 15:3  Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri ...

Ini menunjukan sebuah kesinambungan cerita dari para Rasul ke Paulus dan Paulus melanjutkannya ke jemaat di Korintus. Pada abad-abad awal telah berkembang tradisi untuk selalu menjaga kesinambungan pengajaran yang disebut Paradosis Katekete.

Sekarang kita coba bandingkan dengan penulis Alkitab lainnya. Penulis Injil seperti Matius & Lukas yang mencatat kisah kelahiran & masa kanak-kanak Yesus tentu tidak menyaksikan langsung peristiwa ini. Tetapi mereka mendapatkan informasinya dari Maria dan keluarga lainnya. Demikian juga dengan Musa yang menulis kitab Kejadian. Teori JEDP yang menolak Musa sebagai penulis Taurat sudah mulai banyak ditinggalkan seiring dengan penemuan-penemuan arkeologis yang mendukung Musa sebagai penulis Taurat.

Jika kita membandingkan tulisan Paulus tentang perjamuan terakhir dengan kitab Injil ternyata secara umum selaras dan tidak memiliki perbedaan yang berarti. (Matius 26:26-28, Markus 14:22-25 & Lukas 22:15-20). Silahkan membandingkan dua cerita tentang perjamuan terakhir berikut ini:

1 Kor 11:23-25 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!". Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"

Mat 26:26-28 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." . Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

Perjamuan akhir ini merupakan penggenapan (tipologi) dari peristiwa keluarnya orang Israel dari Mesir. Rumah-rumah orang Israel yang telah diolesi darah Domba dilewati malaikat maut. Darah ini adalah simbol dari darah Yesus yang mati untuk kita.

Ibr 9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Ef 1:7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
Jadi kita bisa simpulkan bahwa keraguan Paulus tentang penulisan perjamuan terakhir tidaklah memiliki alasan yang kuat.

Jaringan Apologia Kristen
Jimmy Jeffry

Artikel Pembanding Deky Hidnas Yan Nggadas: Link 
Share: