Historitas Percakapan Yesus dan Nikodemus

Pengantar: Bart Ehrman penulis best seller Misquoting Jesus meragukan keotentikan Injil dengan mengajukan salah satu alasan tentang kisah Nikodemus yang menurutnya tidak mungkin terjadi. Pembahasan ini akan menguji secara detail argumentasi tersebut.

ARGUMENTASI LIBERALISME
Beberapa kisah dalam Injil bukanlah kejadian sejarah sesungguhnya tetapi hanya imajinasi penulis demi sebuah pengajaran teologis yang sedang dikembangkannya. Salah satunya percakapan Yesus dan Nikodemus (Yoh 3).

Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa Nikodemus salah mengerti tentang perkataan Yesus ketika Yesus mengatakan "engkau harus lahir kembali". Kata yang digunakan dalam bahasa Yunani adalah “anothen” yang memiliki dua makna yaitu “dari atas” dan “kembali”. Dari percakapan tersebut Nikodemus mengerti kata ‘anothen” dengan arti “lahir kembali” sedangkan Yesus memaksudkan pengertian kata itu yaitu “lahir dari atas”. Permasalahannya adalah tidak ada kata “anothen” yang memiliki dua arti dalam bahasa Aramik. Sedangkan Yesus berkomunikasi pada masa itu menggunakan bahasa Aramik. Sehingga secara logis kisah percakapan Yesus dengan Nikodemus yang tercatat dalam Injil Yohanes tidak pernah ada atau hanya imajinasi penulis untuk mendukung pandangan teologisnya.
JAWABAN
Jika kita memperhatikan tulisan dalam Injil sangatlah jelas berisi catatan sejarah disamping pengajaran teologis. Banyak bukti yang mendukung historitas dari Injil seperti yang telah dibahas dalam artikel lainnya. Saat ini kita akan membahas secara khusus tentang sebuah kisah yang dianggap bukan sejarah yaitu percakapan Yesus dan Nikodemus.

Masalah ini masuk dalam kategori persoalan berat & serius karena berkaitan dengan historitas Injil Yohanes. Bahkan isu ini dipakai Bart Ehrman dalam studi kritisnya terhadap integritas perjanjian baru. Literatur yang membahas masalah “born again” (lahir kembali) cukup banyak namun yang khusus membahas masalah semantik born again vs from above sangat sedikit & kurang lengkap. Sehingga saya perlu melakukan riset khusus untuk topik ini dengan eksegese yang teliti dan studi literatur.

Dari hasil analisis, masalah ini bisa dipecahkan dan kunci jawabannya terletak pada penggunaan double meaning (makna ganda) dari kata “anothen”. Namun yang perlu diketahui dulu, double meaning ini memiliki dua jenis pengertian yang berbeda yaitu:
- Double meaning dari arti kata secara literal (harafiah) yang bervariasi
- Double meaning dalam pengertian antara arti kata literal atau arti kata alegoris.
Sekarang kita akan menyelidiki kata “anothen” dalam Yoh 10 ini memiliki pengertian double meaning yang mana? Untuk itu kita perlu membandingkannya ddengan percakapan Yesus lainnya yang menggunakan double meaning.

Pertama-tama kita melihat salah satu percakapan Yesus dengan para ahli Taurat yang membicarakan nubuatan Yesus tentang kematian & kebangkitanNya. Perikop yang membahas hal ini terletak tepat sebelum percakapan dengan Nikodemus.
Yoh 2:19 ”…Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali”.
Kata bait Allah dalam bahasa Yunani ναός (naos) yang berarti a fane, shrine, temple (tempat keramat, candi atau Bait Allah). Di sini para ahli Taurat memahami kata ”naos” (Bait Allah) secara literal yaitu mengacu pada bangunan fisik dari Bait Allah.
Yoh 2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?".
Padahal yang dimaksud Yesus kata “naos” (Bait Allah) bukan dalam arti literal (harafiah) tetapi dalam pengertian alegoris yaitu diriNya sendiri.
Yoh 2:21 “Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri”.
Ayat tadi bisa diartikan dengan kalimat: kalian bisa membunuh (menyalibkan) Aku tetapi pada hari ketiga Aku akan bangkit kembali.

Contoh kedua penggunaan double meaning yaitu percakapan Yesus dengan perempuan Samaria. Letak perikop ini sesudah percakapan dengan Nikodemus. Dalam kisah itu Yesus berkata kepada perempuan Samaria tentang arti air dalam pengertian rohani (alegoris).
Yoh 4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

Tetapi dimengerti oleh perempuan Samaria dalam pengertian literal yaitu air minum secara fisik. Kata minum bahasa Yunaninya pee'-no, pee'-o, po'-o yang berarti imbibe, drink (meminum, minum, minuman).
Yoh 4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

Dari kedua contoh ini Yesus menggunakan double meaning dalam pengertian literal (harafiah) vs alegoris. Penggunaan gaya bahasa alegoris ini banyak dijumpai pada perkataan-perkataan Yesus lainnya. Seperti kata ”roti hidup” dan ”daging-Ku”.
Yoh 6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

Nah.. sampai disini kita bisa menduga secara kuat bahwa penggunaan kata ”anothen” dalam percakapan Yesus & Nikodemus berada dalam pengertian double meaning literal vs alegoris bukan variasi arti literal dari kata ”anothen”. Dari dasar pemikiran ini kita akan mengujinya lebih lanjut penggunaan katanya dalam konteks perikop.

Kata aslinya ανωθεν ditransliterasikan menjadi an'-o-then (anothen). Kata ini memiliki beberapa arti literal (harafiah) yaitu: from above (dari atas), from the first (dari pertama), again (kembali), from the beginning (dari permulaan). Strong’s Hebrew and Greek Dictionary.
Dari seluruh arti literal yang ada hanya dua arti literal yang digunakan oleh banyak terjemahan Alkitab yaitu “born again” dan “from above”.

LAI, NIV, KJV & Revised Standard: “born again”
ISV & NRSV: “born from above”
Fokus pembahasan ini tidak akan menentukan mana terjemahan yang tepat. Tetapi melihat kemungkinan kecocokan kedua kata ini dalam konteks perikopnya. Mari kita melihat satu persatu.

1. Born again
Arti kata ini sudah sejak lama digunakan sejak King James diterbitkan. Dalam Alkitab bahasa Aramik (Peshita) kata yang digunakan yaitu Yiled men d’resh (transliterasi), kata d’resh mempunyai arti “the first beginning”, “away from the head atau start a process”.
Yoh 3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan “kembali” (born again), ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah
Ayat ini memiliki makna paralel dengan ayat berikut:
Mar 10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." (Mat 18:3 dan Luk 18:7).

Yesus jelas menggunakan kata “dilahirkan kembali” (born again) dalam pengertian lahir kembali secara rohani (alegoris) bukan lahir kembali secara fisik. Namun kata yang sama ini ”dilahirkan kembali” (born again) disalah mengerti oleh Nikodemus dengan pengertian lahir kembali secara fisik (harafiah).
Yoh 3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
Yoh 3:4 Nicodemus saith unto him, How can a man be born (gennaō) when he is old? can he enter the second time (deuteros) into his mother's womb, and be born?.
Pengertian Nikodemus ini berdasarkan pengggunaan kata gennaō (be born) dan deuteros (second time, again).

Karena Nikodemus salah mengerti maka Yesus mengoreksinya bahwa yang Ia maksud adalah lahir kembali secara rohani bukan secara fisik.
Joh 3:5-6 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

Mari kita lihat perbandingan dari kata ”born again”:
- Lahir kembali secara spiritual disebut lahir dari Roh
- Lahir kembali secara fisik disebut lahir dari daging.
Intinya pengertian dari Nikodemus maupun Yesus berdasarkan pada kata yang sama ”anothen” atau dalam bahasa Aramik ” Yiled men d’resh” namun perbedaannya pengertian yang diambil oleh Nikodemus tetap pada arti literal yaitu lahir kembali secara fisik sedangkan Yesus memahaminya secara alegoris yaitu lahir secara rohani.

2. from above
Sekarang kita melihat penggunaan arti kedua dari “anothen” yaitu “dari atas” (from above). Apakah pengertian ini masih cocok dengan konteks perikopnya? Mari kita memeriksanya dengan sedikit memodifikasi terjemahan dari LAI.
Yoh 3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak ”dilahirkan dari atas” (born from above again), ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.

Kesalahpahaman Nikodemus masih bisa terjadi mengacu pada kata kunci “lahir”. Nikodemus tetap bingung dengan kalimat ”seseorang tidak dilahirkan dari atas”. Karena Nikodemus tidak bisa memahami makna rohaninya maka secara sederhana dia akan mengaitkannya dengan keadaannya yang sudah lama dilahirkan. Dari pemahaman ini dia bisa mengeluarkan pernyataan dengan kalimat "apakah dia harus dilahirkan kembali?” (Ayat 4).

Selanjutnya Yesus menanggapinya dengan mengatakan:
Joh 3:5-7 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus ”dilahirkan dari atas” ( born from above).

Mari kita lihat perbandingan dari kata ”born from above”:
- Lahir dari atas yang sesungguhnya (lahir dari Roh)
- Lahir dari atas yang salah dimengerti sebagai lahir secara fisik (lahir dari daging)
Dari perbandingan ini sangatlah jelas bahwa kata ”lahir dari atas” (born from above) yang dimaksudkan Yesus lahir dari atas secara rohani tetapi oleh Nikodemus disalahartikan sebagai lahir secara fisik.

Berdasarkan analisis ini kita bisa ringkaskan dua point penting:
Yesus banyak mengajar melalui perumpamaan dan menggunakan double meaning dalam pengertian alegoris seperti percakapan dengan ahli Taurat dan perempuan Samaria. Percakapannya dengan Nikodemus harus dimengerti dalam pengertian double meaning arti literal vs alegoris bukan permainan kata dari variasi arti literal sebuah kata. Apalagi permainan kata seperti itu ccenderung mengarah tebak-tebakan dan Yesus tentu tidak akan melakukannya.
Kata ”anothen” memiliki dua arti literal yang dipilih dalam terjemahan Alkitab yaitu ”born again” dan ”from above”. Kedua-duanya jika digunakan masing-masing tetaplah cocok dengan konteks perikop. Salah satu dari arti literal ini pasti digunakan oleh Yesus dalam percakapannya dengan Nikodemus dalam bahasa Aramik. Namun untuk menentukan arti literal mana yang paling tepat perlu pembahasan lebih lanjut.
Kesimpulan yang bisa ditarik yaitu dugaan bahwa kisah percakapan Yesus & Nikodemus tidak pernah terjadi tidaklah memiliki dasar yang kuat dan kisah ini bukanlah hasil imajinasi penulis Injil tetapi merupakan sebuah catatan sejarah.

Jaringan Apologia Kristen
Jimmy Jeffry
Share:

Tidak ada komentar: